Mimpi Alquran, Ahui si Tukang Mie Ayam Jadi Mualaf

Reporter : Sandy Mahaputra
Kamis, 11 Desember 2014 08:26
Mimpi Alquran, Ahui si Tukang Mie Ayam Jadi Mualaf
Ia memeluk Islam di masjid Lautze, Pasar Baru Jakarta, tempat biasanya ia jualan.

Dream - Lelaki kelahiran Pontianak, 1958 silam itu saban harinya bekerja sebagai penjual mie ayam di depan Masjid Lautze, Pasar Baru Jakarta.

Ia adalah pria keturunan etnis Tionghoa dengan nama Ahui, yang kemudian memeluk Islam pada 2001 di masjid tempat ia jualan.

Pria yang kini bernama Muhammad Abdul mengaku tak pernah terbesit untuk menjadi muslim. Ia memang tak pernah peduli dengan agama apa pun. Baginya kehidupan hanyalah tidur, bangun, makan dan mencari uang sebanyak-banyaknya.

Tapi sikap pragmatis itu berubah 180 derajat karena sebuah mimpi menjadi muslim.

Mimpi Alquran, Ahui si Tukang Mie Ayam Jadi Mualaf

Sekitar 1997 ia bermimpi ada di sebuah ruangan besar yang menggelar pengajian dan ia berada di dalamnya. Awalnya ia mengabaikan, namun ternyata mimpi-mimpi yang berhubungan dengan Islam datang berulang kali.

Selang satu tahun kemudian, ia kembali bermimpi soal Islam. Anehnya, mimpi serupa juga dialami sang istri.

Sebelum istrinya menghadap Sang Khalik, ia bercerita tentang mimpinya di mana ia hadir dalam sebuah pengajian dan diberi hadiah Alquran.

Namun saat keluar dari tempat pengajian itu, Alquran yang ia pegang jatuh dan terbelah dua.

Selama satu tahun dua bulan Ahui mengaku tidak bisa tidur sebelum adzan subuh berkumandang. Di telinganya seperti ada bisikan-bisikan. Akhirnya ia membulatkan tekad dan mengucapkan syahadat pada 2001.

Setelah menjadi muslim, Ahui yang masih penasaran dengan bisikan bertanya kepada kepada ulama pembimbingnya. Si pembimbing mengatakan bahwa itu adalah suara orang mengaji.

Sebelum masuk Islam, Ahui menuturkan, kehidupannya begitu terpuruk didera kemiskinan. Apalagi sepeninggal istrinya.

Namun setelah ia menjadi muslim kehidupan Ahui berubah. Ia lebih bersemangat dan bangkit dari keterpurukan menjadi seorang penjual mie ayam di depan Masjid Lautze, hingga kini.

" Islam memberi cahaya terang, membantu saya bangkit,” kata Ahui dikutip Dream.co.id dari laman Mualaf Center, Kamis 11 Desember 2014. (Ism)

Beri Komentar