Maryam (www.news.stanford.edu)
Dream - Profesor Universitas Stanford California, Maryam Mirzakhani, menerima Fields Medal, sebuah penghargaan di bidang matematika yang setara dengan Nobel. Muslimah asal Iran itu menjadi perempuan pertama penerima penghargaan tingkat dunia ini. Sebab, 52 medali sebelumnya seluruhnya diterima ilmuwan pria.
Dikutip Dream dari laman New Scientist, Rabu 13 Agustus 2014, Maryam menerima medali ini atas keberhasilannya mempelajari geometri modulus ruang. Sebuah geometri dan aljabar kompleks. Prestasi perempuan berusia 37 tahun ini dianggap sebagai cara baru dalam ilmu pengetahuan dunia.
" Dia sangat-sangat terkenal di Iran. Dia menjadi contoh untuk pelajar muda," tutur Presiden Persatuan Matematika Internasional, Ingrid Daubechies.
Sebagai seorang perempuan, Daubechies mengatakan penghargaan yang diterima oleh Maryam ini sangatlah indah. Sebab, selama ini belum ada satu pun perempuan yang meraih penghargaan tersebut.
" Ini akan meruntuhkan fakta yang sering dipakai saat ini bahwa perempuan tidak pernah menang," ujar dia. Ke depan, tambah Daubechies, akan semakin banyak perempuan yang menerima penghargaan di bidang matematika.
Penghargaan ini akan diberikan oleh Kongres Matematika Internasional di Seoul, Korea Selatan, hari ini. Selain Maryam, ada tiga ilmuwan lain yang juga menerima penghargaan empat tahunan ini.
Tiga ilmuwan itu adalah ilmuwan kelahiran Brasil, Artur Avila, dari Universitas Diderot Paris, Manjul Bargava dari Universitas Princenton, dan Martin Mairer dari Universitas Marwick, Inggris.
Fields Medal merupakan penghargaan empat tahunan. Pertama kali diberikan pada 1936, dan sejak 1950, penghargaan ini diberikan dalam kurun empat tahunan untuk dua hingga empat ilmuwan dengan syarat berusia di bawah 40 tahun. Syarat ini untuk memacu prestasi para ilmuwan itu untuk terus berprestasi.
Medali ini semacam Hadiah Nobel untuk bidang matematika, yang didirikan oleh Matematikawan Kanada, John Fields. Para pemenang juga akan menerima hadiah uang sekitar Rp 353 juta.
Sementara, anggota komite yang memilih para pemenang penghargaan ini, Profesor Dame Frances Kirwan dari Universitas Oxford, mengatakan kemenangan Maryam ini sangat penting bagi kaum perempuan. Sebab, selama ini ilmuwan matematika perempuan jumlahnya cukup sedikit.
Kirwan mencontohkan kasus di Inggris, yang 40 persen dari sarjana matematika adalah perempuan. Namun proporsi itu erus menyusut pada jenjang selanjutnya, mulai PhD hingga gelar di atasnya.
" Saya harap penghargaan ini akan menginspirasi banyak gadis dan perempuan muda, di negara ini dan dunia, untuk meyakini kemampuan mereka dan berusaha mendapat Medali Fields di masa depan," kata Kirwan. (Ism)
Advertisement
Unggah Foto Lamaran Teman, Vidi Aldiano Tampak Sangat Kurus dan Pucat
AXIS Nation Cup 2025 Sukses Digelar, Lahirkan Atlet Muda Berbakat Indonesia
Intip Diet Ala Jennie BLACKPINK, Simpel dan Tetap Bisa Makan Enak
Fakta Penelitian Wanita Lajang Lebih Bahagia Dibandingkan Pria
Nonton Jadi Lebih Seru, Ikut Aja 5 Komunitas Film di Indonesia
Energi Baru dari #TwistLickDance, Kolaborasi Penuh Warna antara OREO dan BABYMONSTER
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Orang Korea Dagang Cilok Keliling, Netizen: Kita `Jajah` Bangsa Lain Via Jajanan
13 Komunitas Kanker di Indonesia, Beri Dukungan Luar Biasa Bagi Para Penyintas
Tolak Utang Kereta Cepat Whoosh Rp116 T Dibayar APBN, Menkeu Purbaya Sentil Pemasukan Danantara
Unggah Foto Lamaran Teman, Vidi Aldiano Tampak Sangat Kurus dan Pucat