Puti Guntur Kenang Suara Merdu `Mbu` Fatmawati Saat Mengaji

Reporter : Syahid Latif
Selasa, 23 Januari 2018 19:27
Puti Guntur Kenang Suara Merdu `Mbu` Fatmawati Saat Mengaji
Semasa kecil, sang nenek Fatmawati selalu mengajarinya soal agama dan mengaji

Dream - Puti Guntur Soekarno, calon wakil gubernur Jawa Timur (Jatim) memiliki kenangan indah pada sosok istri Soekarno, Fatmawati. Sang nenek yang biasa disapa Mbu itu dikenangnya sebagai wanita yang memiliki suara merdu saat mengaji.

Kenangan wanita bernama lengkap Puti Pramathana Puspa Seruni Paundrianagari Guntur Soekarno Putri itu diceritakannya saat bertemu dengan para santriwati Pondok Pesantren Syaichona Cholil, di Bangkalan, Jawa Timur.

Puti menceritakan kehidupan masa kecilnya memang banyak dihabiskan dengan sang istri Proklamator, Ir Soekarno itu. Dari sang nenek, Puti belajar mengenai agama serta cara membaca Alquran yang baik dan benar.

" Saya memanggil Ibu Fatmawati dengan sebutan Mbu. Karena, suara beliau sangat merdu saat mengaji," ujarnya.

Puti Guntur dikeliling santiawati Ponpes Syaichona Cholil

Selain soal agama, Mbu Fatmawati juga selalu berpesan agar menjalani hidup dengan bersyukur, bahagia, dan penuh optimisme.

Puti juga menekankan pentingnya sikap bekerja keras dalam menggapai sesuatu yang diinginkan. Dia menceritakan bagaimana saat remaja harus menabung untuk bisa membeli buku.

Meski lahir dari putra sulung Presiden pertama Ir Soekarno, Guntur Soekarno, Puti memang diajarkan hidup sederhana dan mandiri sejak kecil.

" Saya harus menabung dari uang jajan untuk membeli buku. Rajinlah membaca, karena itu pintu untuk kita melihat dunia, memahami situasi, memberi solusi bagi masalah sehari-hari," pesannya.

Dari pengalaman masa kecilnya tersebut, Puti berpesan kepada para santriwati untuk berani berpandangana jauh ke depan. Para santriwati diajak untuk mempunyai visi dan berani berjuang untuk meraihnya.

Tak lupa dia mengingatkan tentang pentingnya menjalin silaturahmi. Perilaku ini akan menjadi pintu pembuak bagi lahirnya kesempatan-kesempatan baik.

" Saling silaturahim atau dalam bahasa zaman now disebut kolaborasi adalah kebutuhan mutlak jika kita ingin berkembang," jelasnya.

Puti Guntur Soekarno

Usai diskusi, Puti pun diserbu para santriwati. Mereka bergantian bersalaman dan berfoto bersama. Salah seorang santriwati, Zubaida, kegirangan bisa bertemu dengan Puti.

" Sebelumnya saya tahu beliau dari internet. Bu Puti pandai, cara menyampaikan pemikiran lugas sekali. Beliau juga cantik, InsyaAllah bisa jadi penyemangat kami untuk belajar dan berjuang meraih cita-cita," tutup Zubaida.

(Sah)

 

Beri Komentar