Tantangan Pemain Muslim di Piala Dunia: Bermain Sambil Puasa

Reporter : Sandy Mahaputra
Sabtu, 28 Juni 2014 08:02
Tantangan Pemain Muslim di Piala Dunia: Bermain Sambil Puasa
Perancis, Jerman, Swiss, Belgia, Aljazair dan Nigeria adalah tim-tim yang memiliki pemain muslim paling banyak di babak 16 besar.

Dream - Sejumlah pemain muslim di Piala Dunia Brasil 2014 akan dihadapkan pada pilihan sulit. Pasalnya, putaran kedua atau babak 16 besar turnamen sepakbola terbesar di Bumi itu dimulai bertepatan dengan awal bulan suci umat Islam, Ramadan.

" Tantangannya terletak pada usaha untuk mempertahankan agar pemain tidak kelelahan dan kehilangan banyak energi setiap harinya," kata Emma Gardner, ahli gizi di English Institute of Sport.

Selain itu, tambah Gardner, pemain juga dihadapkan pada berkurangnya massa otot. Penelitian menunjukkan, orang bisa kehilangan massa otot di masa-masa awal Ramadan.

Perancis, Jerman, Swiss, Belgia, Aljazair dan Nigeria adalah tim-tim yang memiliki pemain muslim paling banyak.

Umat muslim diperkirakan akan mulai menjalankan ibadah puasa pada 28 Juni. Dan untuk pertama kalinya sejak 1986, Ramadan jatuh pada hari pertama pertandingan putaran kedua yang juga dimulai pada 28 Juni.

Tim-tim Eropa di Piala Dunia 2014 banyak didominasi oleh sejumlah besar bintang Muslim. Termasuk Karim Benzema, Mamadou Sakho, Bacary Sagna, Franck Ribery dan Moussa Sissoko yang membela skuad Perancis.

Begitu juga dengan tim Belgia yang diperkuat duo Muslim Marouane Fellaini dan Moussa Dembele. Kemudian Swiss dengan pemain kunci mereka Xherdan Shaqiri dan Jerman yang mengandalkan playmaker Mesut Ozil.

Namun pendapat Gardner ditentang oleh kepala medis FIFA, Jiri Dvorak. Dia mengatakan pemain yang berpuasa tidak akan mengalami penurunan fisik.

" Kami telah mempelajarinya secara mendalam. Dan hasilnya jika mereka berpuasa dengan benar, maka tidak akan ada penurunan kinerja fisik," kata Dvorak kepada wartawan.

Kendati demikian, Gardner tetap memberikan beberapa saran bagi pemain muslim yang berniat puasa di bulan Ramadan. " Sebaiknya pemain yang berpuasa melakukan pertandingan di malam hari. Itu adalah waktu tepat bagi mereka untuk mengisi kembali energi dan mengatasi dehidrasi." katanya, menjelaskan strategi untuk mengimbangi dampak puasa.

Untuk menjaga hidrasi, lanjut Gardner, beberapa atlet memilih untuk membasahi mulut mereka dengan air tanpa menelannya. Menurut dokter yang pernah bekerja untuk klub sepakbola Inggris Blackburn Rovers itu, teknik ini merupakan cara untuk membuat mereka merasa seperti minum.

Kemudian ada trik lain yaitu dengan menggunakan handuk dingin untuk menjaga suhu tubuh yang panas.

Gardner juga menyarankan agar pemain yang berniat puasa untuk berkonsultasi dengan pelatih mereka. Mungkin para pelatih itu bisa memberi rekomendasi untuk berlatih hanya sekali sehari. " Idealnya, menurut sebuah penelitian, waktu terbaik bagi pesepakbola yang berniat puasa adalah pagi atau larut malam," kata Gardner.

(Ism, Sumber: Reuters, Onislam.net)

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More