Teror Bom Sarinah, Tiga Televisi Ditegur KPI

Reporter : Sandy Mahaputra
Jumat, 15 Januari 2016 11:31
Teror Bom Sarinah, Tiga Televisi Ditegur KPI
Menanyakan gambar tanpa adanya penyamaran (blur) dan ditampilkan informasi yang tidak akurat tentang `Ledakan Terjadi di Slipi, Kuningan, dan Cikini`.

Dream - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menjatuhkan sanksi teguran tertulis kepada tiga lembaga penyiaran televisi dan satu lembaga penyiaran radio, atas pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran dalam peliputan ledakan yang terjadi di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis kemarin.

" Televisi yang mendapatkan sanksi adalah TVONE, Indosiar dan INEWS, sedangkan radio yang dijatuhkan sanksi adalah ELSHINTA," demikian pernyataan resmi KPI dikutip Dream dari situs resminya, Jumat 15 Januari 2016.    

Pada stasiun TVONE, KPI menemukan pelanggaran saat program jurnalistik " Breaking News" menampilkan visualisasi mayat yang tergeletak di dekat Pos Polisi Sarinah, yang merupakan lokasi ledakan peristiwa ledakan.

Gambar itu ditayangkan tanpa adanya penyamaran (blur), sehingga terlihat secara jelas. Selain itu, pada program ini pula ditampilkan informasi yang tidak akurat tentang " Ledakan Terjadi di Slipi, Kuningan, dan Cikini" .

Kalimat yang tampil di layar ini, meskipun kemudian dikoreksi, tentunya telah menimbulkan keresahan masyarakat. Hal ini melanggar prinsip-prinsip jurnalistik tentang akurasi berita serta larangan menampilkan gambar korban atau mayat secara detil.

Munculnya gambar mayat juga ditemukan KPI pada program jurnalistik “ Patroli” yang disiarkan stasiun televisi Indosiar pada pukul 11.05.

KPI mendapati adanya tampilan potongan gambar yang memperlihatkan visualisasi mayat yang tergeletak di dekat Pos Polisi Sarinah yang merupakan lokasi peristiwa ledakan.

Gambar tersebut ditayangkan tanpa disamarkan (blur) sehingga terlihat secara jelas. KPI menilai penayangan tersebut tidak layak dan tidak sesuai dengan etika jurnalistik, serta mengakibatkan ketidaknyamanan terhadap masyarakat yang menyaksikan program tersebut.

Visualisasi mayat korban ledakan juga ditemukan pada program Breaking News di INEWS TV. Selain itu, program ini juga menampilkan informasi yang tidak akurat “ Ledakan Juga Terjadi di Palmerah”. Padahal berita tentang ledakan di tempat lain itu tidak benar.

Sementara untuk stasiun radio ELSHINTA, didapati beberapa kali menyampaikan berita bahwa terjadi ledakan di beberapa lokasi selain yang terjadi di kawasan Sarinah, Thamrin.

KPI menilai telah terjadi pelanggaran prinsip jurnalistik seperti yang telah diatur dalam P3 & SPS oleh keempat lembaga penyiaran ini. Sanksi administratif berupa teguran tertulis, telah dilayangkan KPI kepada lembaga penyiaran yang disebut di atas.

KPI berharap, penjatuhan sanksi ini dapat dijadikan pelajaran bagi lembaga penyiaran lainnya.

" Lembaga penyiaran harus menyadari fungsi yang diembannya dalam penyelenggaraan penyiaran, yakni memberikan informasi yang benar, seimbang dan bertanggung jawab" .

Hingga saat ini, KPI masih terus melakukan pemantauan dan verifikasi terhadap siaran di televisi dan radio lainnya, terkait peliputan ledakan ini. (Ism) 

1 dari 3 halaman

Cerita Perwira Polri Tembak Mati Bomber Sarinah

Cerita Perwira Polri Tembak Mati Bomber Sarinah © Dream

Dream - Video polisi berbaju putih sedang menembak ke arah pelaku penembakan di Sarinah Thamrin, beredar luas di sosial media. Netizen mengapresiasikan aksi heroik si polisi berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi. Namanya Untung Sangaji.

Saat kejadian, AKBP Untung diketahui tengah 'ngopi' di sisi kiri gedung Sarinah bersama beberapa rekannya yang juga angggota polisi, salah satunya Komisaris Besar Polisi Urip Widodo.

" Awalnya saya sedang ngopi sambil tugas di jalur Presiden lalu lalang pulang. Tiba-tiba bunyi dentuman tak jauh," kata Untung bercerita, Kamis 14 Januari 2016.

Karena pernah bertugas di Satgas Bom (sebelum Densus 88), pria yang kini menjabat sebagai Perwira Menengah (Pamen) Pusdik Polair langsung menghampiri Tempat Kejadian Perkara.

" Saya keluar dari kedai Walnut kemudian orang-orang pada berlarian menjauh dari ledakan. Saya menuju arah pos lantas ternyata sudah ada 3 jenazah," imbuhnya.

Seorang anggota lantas tergeletak, kemudian ia meminta siapa pun yang berada di dekat situ agar membantu mengevakuasi korban. Tak lama kemudian terdengar bunyi ledakan dari depan Starbucks.

" Saya pun mengeluarkan pistol dan mendekat ke arah itu. Saya kemudian melihat pelaku megang senjata dan melempar bom ke bawah mobil Karo Ops Polda Metro Jaya," kata mantan anggota Bareskrim Polri ini.

Bom itu meledak, setelah terhenti Untung pun melingkari ke arah kiri dan menembak pelaku yang juga memegang beberapa bom.

" Ketika perhatian pelaku ke arah mobil Karo Ops, saya melingkar dari sisi kiri Starbucks kemudian menembak ke arah dada dan kaki pelaku,” tuturnya.

Tiba-tiba bom jatuh dari tangan pelaku kemudian meledak. AKBP Untung meminta seorang anggota lainnya, Ipda Tamat agar mendekat bersamanya dan menembak berkali-kali untuk memastikan pelaku telah mati.

" Kemudian kita menemukan bom ada 4 buah yang siap diledakan berukuran kira-kira 12 cm, material pipa dan 3 lebih kecil," kata Untung.

(Ism, Laporan: Fahrizal Lubis/Storibriti.com)

2 dari 3 halaman

Aksi Heroik Polisi Tampan Buru Pelaku Bom Sarinah Jadi Sorotan

Aksi Heroik Polisi Tampan Buru Pelaku Bom Sarinah Jadi Sorotan © Dream

Dream - Paska peristiwa ledakan bom di dekat pusat perbelanjaan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat yang terjadi siang kemarin, 14 Januari 2016, jagat maya diramaikan kicauan terkait aksi heroik para polisi tampan.

Para peselancar dunia maya khususnya wanita dibuat penasaran dengan sosok para polisi tampan tersebut. Penampilan mereka yang fashionable mengenakan Gucci Sneaker dan Sling Bag Tumi paling menyedot perhatian.

Di twitter pun mendadak muncul hastag #kaminaksir, berkat aksi heroik dan penampilannya, para polisi tampan itu langsung jadi idola.

Tiga polisi yang ramai dibicarakan netizen yakni Kompol Teuku Arsya Khadafi, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Krishna Murti dan Kasubdit Jatanras Ditkrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan.

Namun Kompol Teuku Arsya yang gambarnya paling banyak diunduh netizen ke dunia maya. Tidak sedikit yang terkecoh dan menyebut sosok pria itu bernama Rino Soedarjo.

" Kaya begini nih yang jadi salah fokus kan, abis keren banget nih pak #polisiganteng Teuku Arsya Khadafi yang sayangnya sudah beristri #kaminaksir," tulis akun Glory.

" Jangan-jangan tambah baper lagi kalau tuh kompol Teukue Arsya Khadafi pake cincin kawin emas bermerk Bvlgari,"  kata akun Arnee.

" Setidaknya dari kepanikan itu ada hal yang membuat kami semua merasa aman dan lega. #kamitidaktakut bom, ada polisi-polosi ganteng,"  tutur akun Fikya. Hingga berita ini diturunkan para polisi itu ataupun pihak kepolisian masih belum bisa dihubungi untuk konfirmasi terkait hal ini.

3 dari 3 halaman

Foto Penembak di Sarinah Muncul dari Kerumunan

Foto Penembak di Sarinah Muncul dari Kerumunan © Dream

Dream - Setelah ledakan di pos polisi lalu lintas depan Gedung Sarinah, tiba-tiba seorang pria yang mengenakan tas ransel muncul dari kerumuman massa. Kemudian mengarahkan senjata dan menembaki secara membabi buta.

Kerumanan massa di lokasi ketakutan. Mereka lari kocar-kacir menyelamatkan diri. Si pria yang mengenakan topi dan sarung tangan, dengan senjata laras pendek itu terus menembaki secara brutal.

Pria yang menembaki warga itu bertinggi badan sekitar 168 sentimeter. Masih berusia sekitar 25-27 tahun. " Waktu mau ngokang pistol, dia sambil mundur-mundur, setelah itu dia lari," tutur Ruly salah satu saksi mata.

Foto Penembak di Sarinah Muncul dari Kerumunan

Tak berhenti sampai di situ. Pelaku makin beringas dan brutal...simak halaman berikutnya!

(Ism) 

Beri Komentar