Ilustrasi (www.washingtonpost.com)
Dream - Ini kisah dari Rina Salleh. Perempuan asal Shah Alam, Malaysia, ini telah membuktikan keajaiban sedekah. Keikhlasan berbagi dengan sang bunda.
Kisah itu bermula saat dia mendapat cerita dari teman, yang mengaku selalu memberi uang setiap bertemu dengan ibunya, meski itu uang terakhir. Semula, Rina tak percaya dengan kisah itu.
“ Kadang-kadang saya bosan dengar,” tulis dia pada akun Facebook.
Suatu saat, teman itu bercerita memberikan uang RM 50 atau sekitar Rp 170 ribu. Dan Rina bertanya, apakah saban bertemu ibunya, kawan itu ulurkan uang. “ Dia mengangguk.”
Saat itu Rina berikir mungkin temannya itu memang punya banyak uang. Sehingga mengasih berapa saja kepada sang ibu saban ketemu tak jadi soal. Lain dengan kondisi dirinya. Demikian pikir Rina.
Dia belum tahu keajaibannya.....
Namun pada suatu hari, Rina terhimpit kesulitan. Dia harus membayar utang yang jatuh tempo. Dia mengaku sangat terdesak. “ Duit tinggal yang ada dalam kantong saja. Memang sudah habis,” tulis dia.
Teringatlah Rina pada kisah temannya itu. Sang teman itu berkata ibunya sangat bahagia dengan pemberian ikhlas itu. “ Itu rahasia dia sukses.”
Di antara percaya dan tidak, Rina mencoba melakukan hal yang sama. Uang terakhir itu dia berikan kepada sang ibu dengan hati tulus.
“ Itulah duit duit terakhir dalam tangan. Saya betul-betul tawakal masa tu,” tulis Rina.
Memang, setelah memberi uang kepada sang buda, pikiran Rina berkecamuk. Ada terbersit pikiran, bertanya, mengapa uang itu dikasih kepada ibu, padahal itu uang terakhir.
“ Dan Allah Maha Berkuasa,” tulis dia. Dan setelah itu, Rina mengaku mendapat jalan. Keajaiban seperti yang dikisahkan sang teman.
Rina kemudian mendapatkan orderan hijab dalam jumlah besar, 20 kodi. Permintaan dalam jumlah besar yang sebelumnya tak pernah dia terima. “ Jumlahnya dalam tiga ribu ringgit.”
“ Saya menangis dalam hati saat itu. Sejak itu saya percaya dan sangat yakin, apa kita bagi sebenarnya lebih penting dari apa yang kita punya,” tambah Rina.
Dream - Sedekah adalah salah satu amalan yang memiliki derajat sangat dianjurkan. Lazimnya, sedekah dibayarkan kepada mereka yang kurang mampu agar dapat tetap melanjutkan hidup dan beribadah.
Tetapi, ada sebagian orang yang mempraktikkan sedekah kepada kiai kaya. Mereka kerap berkunjung ke pesantren dan bertemu dengan kiai pesantren itu yang sudah kaya raya.
Fenomena ini sempat membuat bingung Ustaz Yusuf Mansur saat masih menjadi santri. Yusuf Mansur sering menjumpai praktik-praktik semacam ini ketika bersilaturahim ke pondok pesantren.
Sampai suatu saat, Yusuf muda mengenal begitu dekat dengan seorang kiai. Teringat salah satu istilah dalam sedekah. Al ghoni al muttaqi, yaitu guru sedekah yang jadi pilihan tempat sedekah.
" Satu saat, dapat kesempatan menyaksikan seseorang memberi sedekah kepadanya. Lalu setelah yang ngasih, pulang, ia panggil santrinya," kata Yusuf.
Yusuf menirukan perintah sang kiai kepada santrinya. Sang kiai itu menyuruh santrinya untuk segera membagikan sedekah dari tamunya itu sampai habis.
" 'Jangan kamu ambil ongkos dari uang itu'," ucap Yusuf menirukan.
Kemudian, kiai itu mengeluarkan uang dari sakunya. Kiai itu mengatakan uang dari saku itu bisa digunakan sebagai ongkos mengantarkan sedekah.
" Dan ini sedekah saya nambahin sedekah fulan fulanah tadi. Mintain doa dari mereka-mereka tersebut, buat fulan fulanah tadi," kata Yusuf menirukan perkataan sang kiai.
Yusuf lantas menemani sang kiai berkunjung ke rumah jemaahnya. Dia tetap heran mengapa kiai tersebut masih menerima sedekah, sementara untuk pergi ke rumah jemaah mengendarai mobil mewah.
" Saya sekian tahunan yang lalu, bertanya-tanya, 'Ga malu tah? Nerima sedekah-sedekah orang? Sementara, engkau guru, kaya?"
Kiai itu kemudian menjawab " Ketika engkau berbuat, mikirin persepsi, penilaian dan pemikiran orang lain, maka itulah riya. Ikhlas saja."
" 'Biar aja persepsi orang terhadap diri kita. Bukan urusan kita', begitu katanya. wuah," kata Yusuf.
Yusuf merasa malu mendapat jawaban tersebut. Dia merasa sudah salah lantaran telah berprasangka kepada sang kiai kaya itu.
Lambat laun, Yusuf paham dengan konsep al ghoni al muttaqi dalam sedekah. Beberapa tahun kemudian, Yusuf kembali berkunjung ke kiai tersebut dan ditanya apakah sudah paham dengan istilah tersebut.
" Saya bilang, 'Paham sedikit. Ustaz-ustaz yang kategori al ghoni al muttaqi. Minimal, mereka nggak ngambil (sedekah) buat mereka, malah nambahi'," tutur dia.
(Ism, Sumber: yusufmansur.com)
Dream - Asma`, salah satu contoh sosok yang dermawan. Meski kondisi ekonominya sangat pas-pasan, putri Abu Bakar as-Shiddiq ini selalu bersedekah.
Asma` bahkan tak pernah menahan hartanya. Tak pernah menahan rezeki sampai esok hari. Apa yang didapat dari sang suami, Zubair bin Awwam, selalu dia salurkan kepada orang yang lebih membutuhkan.
Kedermawanan Asma` sudah tidak diragukan lagi. Bahkan anaknya berkata, " Jika memiliki sesuatu, ibu tidak pernah menyimpannya sampai esok."
Suatu hari, Asma` mendatangi Nabi Muhammad SAW dan menceritakan masalah ekonomi keluarganya, " Apakah aku harus tetap bersedekah, ya Rasulullah?"
Mendapat pertanyaan itu, Nabi pun memberikan nasihat kepada Asma`. Bagaimana jawaban Nabi Muhammad? Baca selengkapnya di tautan berikut ini. (Ism)
Baca Juga: Sosok Makhluk yang Lebih Buruk dari Firaun dan Iblis Jika Kau Mencintai Pria Beristri, Perhatikan 5 Hal Ini Heboh Kesurupan Massal di Malaysia, Mendunia 4 Kesalahan Umum dalam Berhubungan Intim Malam Pertama Disuruh Masak, Ternyata Ada Kejutan dari Allah Hukum Membunuh Semut Doa Mujarab Agar Memperoleh Keturunan Kebaikan Penjual Rujak Gratiskan Penghafal Surat Yasin 4 Golongan Suami Istri Harmonis yang Dilaknat Allah 6 Dampak Buruk Terlalu Sering Berhubungan Intim
Kirimkan kisah nyata inspiratif disekitamu atau yang kamu temui, ke komunitas@dream.co.id, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:
1. Lampirkan satu paragraf dari konten blog/website yang ingin dipublish
2. Sertakan link blog atau sosmed
3. Foto dengan ukuran high-res
4. Isi di luar tanggung jawab redaksi
Ayo berbagi traffic di sini!
Dream - Seorang satpam di Kota Weihai, Tiongkok, Ma Yong rela menyedekahkan 3/4 bagian dari gajinya. Uang itu ia berikan kepada 17 pelajar miskin.
Setiap bulan, Ma mendapatkan gaji sebesar 2.200 yuan, setara dengan Rp4.631.302. Ia hanya menggunakan sedikit gajinya dan sisanya sebesar 1.700 yuan, setara Rp3.578.733 ia sedekahkan.
Ma mengaku apa yang diterimanya sudah lebih dari cukup. Jika hanya untuk makan, pakaian, transportasi, dan membayar tagihan telepon, upahnya sudah lebih dari cukup.
" Cukup makan dan pakaian hangat, itu kebahagiaan," ungkap Ma, seperti dikutip Dream.co.id dari shanghaiist.com, Selasa, 7 April 2015.
Meski demikian, orangtua Ma sering mengeluh dan memintanya berhenti bersedekah. Ini lantaran Ma masih tinggal bersama orangtuanya, yang merupakan pekerja sanitasi.
Ma menolak permintaan orangtuanya dan tetap saja ia bersedekah. Ia mengaku tidak ingin melihat orangtuanya menjalani masa tua dengan susah payah, tetapi di sisi lain ia juga tidak mau berhenti membantu siswa yang membutuhkan.
Perbuatan yang dilakukan Ma terinspirasi dari pengalamannya saat menjadi tentara. Kala itu, Ma benar-benar merasakan sulitnya menjadi orang miskin hingga tidak bisa membiayai pengobatan ibunya.
" Ketika saya menjadi tentara, ibu saya kehilangan jari karena kecelakaan mesin, tapi kami tidak punya uang berobat. Kawan saya kemudian menawarkan bantuan sehingga ibu bisa dirawat," katanya.
Sejak pensiun dari dinas militer, Ma telah bekerja di banyak perusahaan. Namun demikian, ia tidak peduli pada besaran gajinya, tetap saja ia bersedekah untuk pelajar miskin.
" Tidak peduli apa yang saya berikan, saya rasa itu berharga," ungkapnya. (Ism)
Doa-Doa Selama Perjalanan Haji, Mulai Keberangkatan hingga Kepulangan Jemaah
Tampilan Comfy nan Stylish Dara Arafah, Andalkan Kulot Printing
Tak Hanya di Wajah, 4 Area Tubuh yang Juga Butuh Sunscreen
Doa Sapu Jagat Hari Tasyrik yang Sering Dibaca Rasulullah SAW dan Keutamaannya
Mengungkap Sejarah Padang Arafah, Tempat Wukuf Jemaah Haji yang Menyimpan Banyak Kisah
Doa Memohon Keselamatan dan Kesehatan, Agar Tetap Fit Jalani Hari
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Doa Menyembelih Ayam Jantan dan Betina Serta Syarat Penyembelihan Hewan Sesuai Syariat
Doa Sapu Jagat Hari Tasyrik yang Sering Dibaca Rasulullah SAW dan Keutamaannya
Adu Mewah Kolam Renang Raffi Ahmad di Ketiga Rumahnya, Ada yang Jadi Tempat Favorit Keluarga!
Ekspresi Wajah Virgoun Senyum usai Sidang Cerai, Inara Tahan Tangis