3 Masalah yang Harus Diwaspadai Ibu Hamil

Jangan segan untuk menanyakan pada dokter kemungkinan dan risiko komplikasi ini.

Dream - Saat mengandung, terutama pada kehamilan pertama, ibu cenderung belum banyak tahu masalah kehamilan yang mungkin dihadapi. Pada beberapa kehamilan, ada masalah kesehatan yang bisa membahayakan nyawa janin maupun ibu.

Hal ini tentu saja harus mendapat perhatian serius. Jika tidak dilakukan pemeriksaan menyeluruh akan sangat berisiko. Jangan segan untuk menanyakan pada dokter kemungkinan dan risiko komplikasi ini.

1. Preeklampsia
Mungkin belum banyak yang familiar dengan masalah yang satu ini . Namun preeklampsia terjadi pada 5 persen ibu hamil di dunia. Preklamsia adalah gangguan kehamilan yang ditandai
dengan level tekanan darah yang tinggi dan serta kandungan protein berlebih dalam urine. Selain dapat melemahkan kondisi janin, preklamsia juga bisa membahayakan organ dalam ibu
seperti ginjal, hati dan syaraf mata.

Tak heran selama pemeriksaan kehamilan tekanan darah ibu terus dipantau. Jika cukup tinggi maka dokter akan memberikan obat khusus. Preeklampsia ini biasanya terjadi setelah usia
kandungan mencapai 20 minggu. Gejala yang mungkin muncul adalah sesak napas, sakit kepala parah, jarang buang air kecil dan gangguan penglihatan.

2. Plasenta Previa
Plasenta previa adalah kondisi di mana sebagian atau seluruh plasenta (ari-ari) menutupi leher rahim. Normalnya, plasenta yang terhubung dengan bayi ini akan melebar dan bergerak ke
atas menjauhi leher rahim. Biasanya kondisi ini terjadi pada 3 bulan terakhir usia kandungan. Gejala yang timbul pun cukup serius yaitu pendarahan dengan rasa sakit luar biasa pada perut.
Dokter biasanya akan merekomendasikan operasi caesar jika terjadi kasus ini.

3. Air ketuban sedikit (oligohydramnios)
Air ketuban sangat penting bagi bayi karena berfungsi sebagai perlindungan dan sumber nutrisi. Ketika jumlahnya terlalu sedikit, maka bisa menghambat perkembangan janin. Begitu juga
dalam proses melahirkan normal, jika tak ada cukup air ketuban maka bayi akan sulit mendorong keluar. Jumlah air ketuban ini akan terlihat dalam pemeriksaan ultrasonografi (USG).

Laporan: Awalendi Ema

Sumber: Baby Center