5 Tanda Komunikasi Orang Tua dan Remaja Sudah Berjalan Sehat

Reporter : Hevy Zil Umami
Jumat, 12 September 2025 20:47
5 Tanda Komunikasi Orang Tua dan Remaja Sudah Berjalan Sehat
Masa remaja sering disebut sebagai fase “serba tanggung”.

DREAM.CO.ID - Masa remaja sering disebut sebagai fase “ serba tanggung”. Nggak lagi anak-anak, tapi juga belum sepenuhnya dewasa. Nah, di fase ini biasanya hubungan orang tua dan anak diuji. Salah paham gampang terjadi, apalagi kalau komunikasi antar generasi nggak nyambung.

Tapi kabar baiknya, kalau komunikasi sudah terjalin sehat, remaja justru bisa merasa lebih percaya diri, lebih terbuka, dan tumbuh dengan kepribadian yang kuat. Pertanyaannya, gimana sih kita tahu kalau komunikasi dengan anak remaja sudah berada di jalur yang benar? Yuk, simak tanda-tandanya.

1 dari 5 halaman

1. Anak Mau Cerita Tanpa Dipaksa

Salah satu sinyal paling jelas adalah ketika anak berani cerita soal kesehariannya tanpa harus ditanya berkali-kali. Bisa soal teman, sekolah, sampai hal kecil seperti film yang lagi mereka suka. Kalau obrolan mengalir dengan santai, tandanya mereka merasa aman dan didengar.

Seperti yang pernah diungkapkan psikolog anak, “ Remaja butuh ruang aman untuk berekspresi tanpa takut dihakimi.” Jadi, kalau anak bisa datang dengan cerita-cerita jujurnya, itu kemenangan besar buat komunikasi keluarga.

2 dari 5 halaman

2. Diskusi Nggak Melulu Jadi Debat

Wajar kalau sesekali beda pendapat. Tapi komunikasi sehat terlihat ketika perbedaan itu bisa dibicarakan tanpa drama besar. Orang tua bisa menyampaikan aturan, sementara anak boleh kasih sudut pandangnya. Diskusi jadi ajang saling memahami, bukan sekadar siapa yang menang.

3 dari 5 halaman

3. Ada Bahasa Tubuh yang Hangat

Komunikasi nggak melulu soal kata-kata. Terkadang tatapan mata, senyuman, atau sekadar duduk bareng sudah bisa bikin remaja merasa dekat dengan orang tuanya. Kalau suasana rumah terasa nyaman, anak pun lebih mudah terbuka.

4 dari 5 halaman

4. Remaja Nggak Takut Ngaku Salah

Komunikasi yang sehat bikin anak berani jujur, termasuk ketika mereka salah. Misalnya nilai ulangan jelek atau melakukan kesalahan kecil di sekolah. Mereka nggak lari atau nutup-nutupi karena yakin orang tuanya akan menanggapi dengan bijak, bukan langsung marah besar.

5 dari 5 halaman

5. Ada Humor dan Candaan Ringan

Percaya atau nggak, humor bisa jadi jembatan ampuh antara generasi. Kalau obrolan sering diwarnai tawa dan candaan, berarti hubungan sudah cukup cair. Dari situ, isu serius pun biasanya lebih gampang dibicarakan karena ada kedekatan emosional yang terbangun.

Komunikasi sehat memang nggak bisa dibangun dalam semalam. Butuh kesabaran, konsistensi, dan yang paling penting: rasa saling percaya. Orang tua perlu belajar mendengarkan, sementara remaja perlu merasa bahwa suara mereka punya arti.

Pada akhirnya, komunikasi yang baik bukan cuma bikin hubungan orang tua dan anak lebih harmonis, tapi juga jadi bekal berharga bagi remaja untuk menghadapi dunia luar. Kalau di rumah saja mereka sudah punya ruang aman untuk berbicara, maka di luar pun mereka akan lebih siap berinteraksi dengan percaya diri.

Beri Komentar