Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Anak yang suka berbohong merupakan masalah dan juga tantangan tersediri bagi orangtua. Terkadang anak berbohong karena memiliki alasan yang tidak dimengerti oleh orangtua
Kebiasaan berbohong ini pastinya harus diatasi dengan cepat agar tidak berimbas ke masa depan anak. Peran orangtua pada saat ini sangat diperlukan.
Ayah dan ibu bertugas untuk mengarahkan anak agar anak bisa jujur dan juga mengerti mana perbuatan yang baik dan buruk. Tak perlu langsung emosi jika mengetahui saat anak berbohong.
Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghadapi anak yang berbohong.
© Dream
Sering kali saat mengetahui anaknya sedang berbohong orangtua langsung marah dan meluapkan emosi kepada anak. Ada baiknya orangtua menahan emosi saat mengetahui anak berbohong, tindakan memarahi anak malah akan jadi bumerang.
Anak justru akan merasa kalau orangtua tak mau mendengarkannya. Bukan tidak mungkin ia bakal mengulanginya lagi. Lebih baik tanyakan penyebab ia melakukan kebohongan.
© Dream
Bisa jadi anak berbohong karena mengikuti hal yang sering ia lihat. Mencontoh teman, saudara atau bahkan orangtuanya sendiri. Hal ini sangat penting dilakukan oleh orangtua. Jika sudah tahu penyebabnya maka orangtua bisa mengetahui langkah selanjutnya untuk mengatasi anak yang berbohong.
Bicarakan masalah kebohongan ini kepada anak berdua saja. Hal ini akan membuat anak lebih terbuka kepada orangtua. Perhatikan bahasa tubuhnya saat sedang berbicara berdua.
Perhatikan apakah ia gelisah dan menunjukan perasaan bersalah terhadap apa yang sudah ia lakukan. Berbicara berdua saja dengan anak ini akan membangun ikatan yang kuat antara orangtua dan anak
© Dream
Jelaskan secara sederhana kepada anak bagaimana efek yang akan terjadi ketika ia berbohong. Misalnya ia tak akan dipercaya oleh temannya, gurunya, saudaranya dan efek lainnya. Tentunya sebagai orangtua, harus menjelaskan hal seperti ini kepada anak dengan cara yang baik dan mudah dimengerti
Saat anak sudah menunjukan perubahan dan tidak berbohong lagi, hargailah perkembangan anak. Orangtua bisa memberi anak pujian seperti bertepuk tangan, mengangkat jempol dan lain sebagainya.
Terkadang perbuatan jujur tak selalu menyenangkan, tapi hal itu juga sebaiknya diberikan pengertian pada anak. Apresiasi yang diberikan oleh orang tua pastinya akan memberikan dampak baik pada anak
© Dream
Membentuk perilaku pada anak, pastinya membutuhkan pembiasaan yang konsisten dan terus-menerus. Pembiasaan ini dilakukan agar anak tetap mengingat perbuatan itu dan lama-kelamaan akan terbiasa untuk berkata jujur.
Dengan pemahaman ilmu agama yang cukup, maka anak akan mengetahui dengan sendirinya apakah berbohong merupakan hal yang buruk. Jangan lupa untuk selalu medampingi anak dalam belajar agama, berilah perhatian dan kasih sayang kepada anak.
Sebagai orangtua, tentunya harus memperhatikan pergaulan anak di luar rumah. Orangtua juga harus memahami pertemanan anak baik di sekolah maupun di lingkungan rumah. Hal ini pastinya membantu untuk menanamkan nilai kejujuran pada anak. (mut)
( Jossi Andriani / dikutip dari bebagai sumber)
Advertisement
Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari
