Ilustrasi/ Foto: Pexels
Dream - Bismillahirrahmanirrahim memiliki arti Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Sifat Allah yang begitu penuh kasih sayang merupakan sumber kehidupan para umatnya yang penuh keberkahan. Sifat itu pula yang membuat para orangtua memiliki fitrah untuk selalu menyayangi anak-anaknya.
Selalu biasakan mengucap Basmallah setiap memulai sesuatu dan jangan lupa untuk mengajarkan hal ini pada buah hati. Dikutip dari Cariutadz.id, ucapan basmalah memiliki dampak yang cukup besar.
Dengan mengucap basmalah kita menyadari bahwa apa yang akan kita lakukan selalu menyertakan Allah SWT di dalamnya. Basmallah juga melindungi diri kita dikontrol oleh nafsu. Tertulis dalam Alquran, surat Yusuf ayat 53:
Artinya: Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu (yakni hawa nafsu) selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Gambarkan pada anak, bila seseorang sudah berniat Basmalah dalam hati, lalu diucapkan lewat lisan, minimal dia sudah tahu bahwa apa yang ia lakukan adalah berlandaskan atas nama Allah. Bila demikian, setidaknya kecenderungan untuk melakukan keburukan dan kemaksiatan bisa dikikis hanya dengan basmalah.
Melalui tafsirnya, Mafatihul Ghoib, ar-Razi mengingatkan betapa pentingnya bagi seorang muslim untuk mengetahui apa yang yang sebenarnya diperbolehkan menurut ajaran agama dan apa yang tidak. Ketika seseorang sudah mengucapkan basmalah, berarti ia sudah beriktikad untuk melaksakan segala macam ketaatan kepada Allah.
Ucapan bismillahirrahmanirrahim juga bisa mengajak pengucapnya memiliki mental optimis. Menurut Prof. Quraish Shihab, kata 'bi' memiliki keterkaitan dengan “ kekuasaan dan pertolongan”.
Saat seseorang mengucapkannya, sebenarnya secara sadar mengakui bahwa segala aktivitas bisa terlaksana karena adanya kodrat (kekuasaan) Allah. Kebiasaan ini penting untuk dipupuk sejak anak kecil.
Selengkapnya baca di sini.
Dream - Seluruh firman Allah SWT, teladan Nabi Muhammad SWT, serta contoh baik dan buruknya kehidupan dijelaskan dalam Alquran. Untuk itu tiap muslim/ muslimah selayaknya menjadi kan Alquran sebagai pedoman hidup.
Alquran merupakan kitab suci yang ditutunkan oleh Allah SWT pada Nabi Muhammad, melalui perantaraan malaikat Jibril. Diturunkan secara bertahap (berangsur-angsur) selama kurang lebih 23 tahun.
Sejak kecil, kita sudah diajarkan membaca berbagai surah-surah pendek di Alquran dan mengaji oleh orangtua. Alquran memang memiliki keistimewaan, bukan hanya bagi mereka yang membaca tapi juga orang di sekelilingnya.
Salah satunya keistimewaanya adalah hadiah khusus pada orangtua yang anaknya membaca Alquran dan mengamalkan isinya. Dikutip dari BincangSyariah.com, hadiah yang diterima orangtua yang anaknya membaca Al-Quran dan mengamalkan isinya adalah Allah SWT pakaikan padanya mahkota kelak di hari kiamat.
Mahkota tersebut adalah hadiah dan keistimewaan yang dikaruniakan oleh Allah SWT, bagi anak yang rajin membaca dan mengamalkan Alquran. Tentu ini merupakan harapan dan keinginan setiap orangtua.
Keistimewaan berupa hadiah mahkota dari Allah, dijelaskan langsung oleh Rasulullah melalui sebuah hadis yang diriwayatkan oleh dari Muadz bin Anas. Hadist ini kemudian diriwayatkan oleh Abu Daud. Nabi bersabda;
Dari Muadz bin Anas , bahwa Rasulullah SAW bersabda” Barangsiapa yang membaca Al Qur’an, lalu mengamalkan isinya, maka kepada kedua orang tuanya pada hari kiamat Allah akan memakaikan mahkota.
Yang cahaya mahkota tersebut lebih bagus dari cahaya matahari di dunia, yang menyinari rumah kalian. Kalau demikian halnya, maka pahala apakah gerangan yang dianugerahkan kepada yang mengamalkan Al-Qur’an itu sendiri?
Selengkapnya baca di sini.
Dream - Buah hati yang dianugerahkan Allah SWT, merupakan amanah yang harus selalu dijaga. Terkadang, lewat buah hati juga Allah memberikan ujian dan cobaan. Seringkali orangtua merasa sedih dan terpuruk, ketika anak-anaknya melakukan keburukan atau mengalami hal yang memilukan.
Ustazah Ninih Muthmainnah atau akrab disapa Teh Ninih, lewat akun Instagram resminya @ninih.muthmainnah mengingatkan, ujian tiap orang berbeda-beda. Ada yang diuji dengan pasangannya, orangtuanya, atau anak-anaknya.
" Walau berbeda jenisnya, solusinya tetap mengarah pada satu titik yang sama: dekati Allah, mintalah pertolongan-Nya dan jalankan ikhtiar dalam koridor ketaatan kepada-Nya," ungkap Teh Ninih.
Bagi orangtua yang diuji dengan ketidaksalehan anaknya, Teh Ninih mengingatkan untuk terus beristighfar, memohon ampunan Allah. Hal ini karena bisa jadi buruknya sifat anak adalah karena kesalahan kita dalam mendidiknya.
Setelah itu, berusahalah untuk memperbaiki diri. Doakan dia dengan doa-doa terbaik terbaik kita. Jangan putus pula untuk menasihatinya, memberinya teladan kebaikan, dan tetap menjaga kesabaran kala menghadapinya.
" Boleh jadi, apa yang kita lakukan belum tampak hasilnya sekarang. Namun yakinlah, akan ada masa Allah bukakan hatinya sebagai buah kesungguhan dan keikhlasan doa-doa kita, orangtuanya," pesan Teh ninih.
Dream - Memiliki buah hati dan keturunan yang berakhlak baik, menjalani tuntunan Islam, sukses dunia akhirat merupakan harapan tiap orangtua. Tentunya hal ini harus diusahakan, salah satunya dengan pengasuhan dan menjadi teladan yang baik.
Tak hanya itu, banyak-banyaklah berdoa kepada Allah SWT agar putra putri tercinta selalu dalam lindungan-Nya dan mendapat sukses yang penuh berkah. Bagaimana caranya?
Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Nurul Huda Mergosono Malang, Nyai Hj Raudloh Quds Musthofa al Hafidhah berbagi pengalaman dalam mengasuh putra-putrinya. Hal pertama adalah memberi contoh.
" Jadi, kalau pengasuhan/pendidikan jujur saya dibantu oleh lingkungan dan selalu menanamkan untuk mencontoh sifat baik dari eyang-eyangnya (KH Ahmad Masduqie Machfudh dan KH Ahmad Mustofa Bisri), dan mengenai ibadah shalat, puasa dan lain-lain, selain dimudahkan oleh lingkungan juga kita tidak pernah absen untuk memberi contoh. Jadi, tidak hanya ngajak, tapi juga melakukan," kata Hj Raudloh, dikutip dari NU Online.
Tradisi pesantren yang lekat dengan amalan riyadloh dan tirakat, Hj Raudloh juga melakukannya. Ia memberikan beberapa amalan yang dilakukan sebagai ikhtiar dalam mendoakan keselamatan hidup anak-anaknya.
" Dulu itu saya pernah didawuhi (diberi tahu) sama kakak ipar saya untuk muasani (berpuasa untuk) anak-anak saya. Waktu itu saya diutus puasa hari lahir (kalau anaknya lahir Senin, berarti puasa setiap Senin). Nah, kebetulan anak-anak saya itu hari lahirnya berurutan, Senin-Selasa-Rabu saya tambah Kamis, wis poko'e setiap seminggu iku patang dino (Sudah pokoknya setiap minggu itu empat hari puasa)," ungkapnya.
Hal lain yang dilakukan adalah dengan bersedekah setiap hari lahir anaknya dan mengamalkan amalan wirid. " Kalo wiridan itu yang saya amalkan sekarang itu Fatihah setiap hari 100 kali, katanya suami sih boleh dicicil boleh juga sekali dudukan, pokonya jangan sampe kelewat," kata Ning Raudloh.
Selengkapnya baca di sini.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN