Murid Di Sekolah Korea/ Foto: Shutterstock
Dream - Tiap negara tentunya memiliki sistem pendidikan yang berbeda. Bila bersekolah di negara lain, tentunya harus mengikuti sistem yang sudah ada. Selama ini Korea Selatan, terkenal dengan sistem pendidikannya yang cukup berat.
Banyak para murid yang setelah pulang sekolah lalu lanjut les hingga malam hari. Rupanya hal itu berlaku untuk para murid SMA yang sedang menyiapkan diri untuk melakukan tes universitas. Sementara untuk anak-anak tingkat sekolah dasar (SD), mata pelajaran yang diberikan cenderung lebih pada keterampilan hidup atau life skill.
Pada anak kelas 1 dan 2, bahkan pelajaran di sekolah hanya ada 4. Hal ini diungkapkan oleh
Dayu Wiyati Purnaningtyas, orang Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Korea Selatan. Lewat Instagram @dayupurnaningtyas, ia membagikan pengalaman anaknya yang bersekolah di negeri ginseng.
" Apa iya Sekolah di Korea apa segitunya kayak di drakor??? Jawabnya kayaknya tergantung jenjang pendidikannya ya moms, so far masih kelas 1 SD masih aman dan menyenangkan Alhamdulillah 😁😁😁," tulisnya.
Menurut Dayu, hanya ada empat pelajaran untuk anak kelas 1-2 SD, yaitu Korean Language, Math, Life dan Safe Life. Selalu ada aktivitas membaca buku pagi hari sebelum pelajaran dimulai.
" Untuk kelas 1-2 SD Pelajaran selesai maksimal jam 13.40 selebihnya afterschool atau academy/ les," ungkap Dayu.
Dayu juga mengungkap kalau anak-anak kelas 1 dan 2 SD tidak mendapat pekerjaan rumah. Sepulang sekolah, anak-anak bisa langsung melakukan banyak aktivitas lain.
" Gak pernah pulang bawa PR, jadi bisa main atau melakukan aktivitas pengembangan diri," tulis Dayu.
Lihat postingan ini di Instagram
Dream - Bagi umat muslim yang tinggal di negara yang penduduknya bukan mayoritas muslim, tentunya banyak tantangan dalam beribadah. Butuh usaha lebih keras agar bisa ibadah tepat waktu dan menjalankan akidah dengan baik. Termasuk juga mengajarkan anak-anak disiplin menjalankan sholat lima waktu.
Pengalaman Amelia dalam akun Instagramnya @ameliamuriza_ bisa menjadi gambaran. Ia bersama ketiga anaknya tinggal di Jepang, mengikuti sang suami yang sedang menempuh pendidikan.
Putranya sekolah di salah satu SD Negeri Jepang. Di sekolah, tak ada musola dan tentu saja tak ada yang melantunkan azan. Untuk membiasakan anaknya sholat, Amelia meminta izin khusus pada pihak sekolah. Pasalnya, hanya sang putra saja yang beragama Islam di sekolah dan harus solat Zuhur selama di sekolah.
" Jam belajar SD negeri di Jepang pukul 08.30 sampai 14.30, di hari tertentu pulangnya lebih cepat atau lama sampai pukul 15.30 bahkan lebiih lama jika dilanjutkan ekskul. Tentu saja melewati sholat zuhur, karena kami tetap mendidik anak untuk melaksanakan sholat tepat waktu maka kami bicarakan ke pihak sekolah," ungkapnya di Instagram.
Amelia mengungkap hal ini ia lakukan karena ingin menanamkan akidan dan pembiasaan sedini mungkin. Ia lalu meminta izin sang anak diberi waktu untuk sholat Zuhur. Pihak sekolah merespons dengan sangat baik permintaan Amelia.
" Alhamdulillah gak susah memberikan pemahaman pada pihak sekolah. Malah mereka mendukung dengan memberikan ruangan khusus untuk anak agar bisa melaksanakan sholat di sekolah," tulis Amelia.
Memang butuh usaha lebih untuk membiasakan anak-anak menjalankan ibadah, dan hal ini harus dilakukan sejak usia dini. Amelia berharap apa yang dilakukannya akan menjaga keimanan anak-anaknya kelak.
" Semoga kita dikaruniai keturunan-keturunan yang salih dan salihah di manapun berada. Aamiin Yaa Rabb," ungkapnya.
Lihat postingan ini di Instagram
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur