Anak Menggunakan Tablet (Foto: Shutterstock)
Dream - Di seluruh dunia, anak-anak, orang tua, dan guru berusaha untuk menyesuaikan diri dengan sistem belajar di rumah. Masa pandemi Covid-19 sampai saat ini belum ada tanda-tanda mereda.
Belajar melalui internet, aplikasi dan sistem digital kini jadi salah satu cara agar anak tetap mendapatkan hak pendidikan meski tak datang ke sekolah. Google menanggapi kondisi ini dengan membuat kurasi baru pada aplikasi-aplikasi yang ada di Google Play Store, yaitu dengan menyertakan tanda " Teacher Approved" .
Hal ini untuk membantu orang tua menemukan aplikasi pendidikan dan permainan terbaik untuk anak-anak mereka. Menurut Fast Company, Google telah mengembangkan fitur ini dalam beberapa tahun belakangan.
© Dream
Google kemudian memutuskan untuk mempercepat peluncurannya sebagai respons terhadap pandemi Covid-19. Dalam pengembangannya Google bekerja dengan lebih dari 250 guru, termasuk penasihat utama Joe Blatt dari Harvard Graduate School of Education dan Dr. Sandra Calvert dari Georgetown University untuk memeriksa aplikasi.
Pemeriksaan dilakukan berdasarkan pada faktor-faktor seperti ketepatan usia, kualitas pengalaman, pengayaan, dan kesenangan. Setiap aplikasi yang ditandai 'teacher approved' akan mencakup informasi tentang mengapa guru menyukainya dan apa yang dapat diharapkan dari anak-anak setelah mempelajarinya.
© Dream
Menurut Tech Crunch, sekitar 1.000 aplikasi yang disetujui guru akan disertakan dalam peluncuran (dengan sekitar 60 aplikasi di Google Play Pass), dan Google berupaya meningkatkan jumlah ini seiring waktu.

Kurasi 'Teacher Approved' akan diluncurkan di Amerika Serikat. Sementara untuk internasional dan negara lain baru akan dilakukan dalam beberapa bulan ke depan.
Sumber: Apartment Theraphy
© Dream
Dream - Masa-masa pandemi seperti sekarang mau tak mau membuat orangtua juga merangkap guru di rumah. Sejumlah tugas dan pekerjaan rumah dari sekolah, diberikan pihak sekolah agar anak tetap belajar meskipun berada di rumah.
Periode belajar di rumah sudah berjalan tiga pekan, dan tampaknya bakal diperpanjang hingga Mei 2020 mendatang. Untuk itu, ayah dan bunda harus mempersiapkan diri. Memang tidak mudah, diperlukan strategi positif agar proses belajar mengajar di rumah dapat berjalan efektif.
Dr. Yulina Eva Riany, SP, MEd, dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB University memberikan beberapa tips sederhana untuk mendampingi anak belajar di rumah. Yuk simak ayah bunda.
© Dream
Suasana rumah yang nyaman saat kegiatan belajar mengajar dilakukan adalah kunci utama efektifnya proses belajar. Sehingga, hal pertama yang harus dilakukan adalah memastikan kondisi rumah senyaman mungkin bagi anak untuk belajar.
" Misalnya, tidak ada suara televisi, musik keras atau percakapan yang lantang saat anak sedang bersiap untuk belajar atau sedang belajar," kata Yulina, dalam rilis yang diterima Dream.
© Dream
Ciptakan suasana positif yang mendukung proses belajar mengajar. Orangtua sangat berperan penting untuk menciptakan suasana rumah yang positif bagi kegiatan belajar dan mengajar.
Orangtua dapat mendampingi anak saat anak belajar online, mengerjakan tugas dari sekolah atau belajar mandiri. Kehadiran orangtua dalam proses pendampingan belajar mengajar merupakan sebuah energi positif penambah semangat belajar bagi anak.
Advertisement
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu

KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang

4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal

Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah

UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini


Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan

Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!

Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025

Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025

10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu

KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang

Hari Santri, Ribuan Santri Hadiri Istighasah di Masjid Istiqlal