Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Menjadi korban bullying apapun bentuknya, baik secara online, verbal maupun fisik, menimbulkan luka psikis yang sama besar. Terutama pada anak-anak dan remaja yang belum memiliki pertahanan psikologis yang baik.
Perlu diketahui, sepertiga dari korban bullying tidak pernah memberi tahu orangtuanya. Anak cenderung membahasnya beberapa tahun kemudian setelah kejadian itu berlalu. Anak memiliki alasan tersendiri mengapa mereka tidak berani mengatakan kepada orangtuanya. Mengapa? Berikut alasannya.
Ketakutan Bahwa Perundungan Akan Semakin Buruk
Banyak anak khawatir bahwa pelaku intimidasi menjadi lebih marah jika dia ditegur oleh guru atau orangtua mereka. Para korban percaya bahwa jika mereka melaporkan intimidasi, pelaku intimidasi akan membalas dan menjadi lebih kejam.
Akibatnya, anak-anak akan merahasiakan penindasan tersebut atau memberi tahu orangtua mereka dengan permintaan agar tidak ada tindakan apa pun terkait situasi tersebut.
© Dream
Para korban penindasan sering mengaku bahwa memberi tahu seseorang akan tidak berguna. Hak ini khususnya terjadi di sekolah atau di ruang kelas di mana laporan penindasan menyebabkan sedikit atau tidak ada intervensi aktif.
Semakin besar anak-anak, semakin kecil kemungkinan mereka untuk mempercayai bahwa orang dewasa dapat membantu mengatasi intimidasi. Hal ini mungkin terjadi karena mereka telah mengamati laporan tentang intimidasi dari guru atau orangtua.
© Dream
Bullying pada dasarnya adalah tentang kekuasaan. Agresi, baik verbal, sosial atau fisik, berpusat pada membuat satu orang merasa kurang kuat dari yang lain. Oleh karena itu, korban bullying biasanya menganggap dirinya tidak berdaya, terutama dalam kaitannya dengan melaku intimidasi. Persepsi ini memicu perasaan bahwa melaporkan penindasan tidak ada gunanya.
Menjadi korban bullying sangat mengguncang psikologis anak. Orangtua diharapkan bisa lebih peka terhadap perubahan sikap anak, termasuk perubahan fisiknya. Termasuk ketika anak menunjukkan sikap menarik diri, penuh kecemasan, sulit tidur dan sebagainya. Bisa jadi mereka sedang menyembunyikan sesuatu, salah satunya perundungan dari orang di sekitarnya.
Laporan Gayuh Tri/ Sumber: Fimela.com
Advertisement
Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi