Ayat yang Penting Dibaca Berulang Kali Saat Anak Bersikap Nakal

Reporter : Mutia Nugraheni
Jumat, 13 Januari 2023 10:12
Ayat yang Penting Dibaca Berulang Kali Saat Anak Bersikap Nakal
Ikhtiar dan doa orangtua agar anak-anaknya menjadi pribadi yang soleh/soleha dan berakhlak baik, tak boleh ditinggalkan.

Dream – Mendidik dan mengasuh anak butuh banyak ilmu, kesabaran dan tentunya harus terus meminta bantuan kepada Allah SWT. Ikhtiar dan doa orangtua agar anak-anaknya menjadi pribadi yang soleh/soleha dan berakhlak baik, tak boleh ditinggalkan.

Pada beberapa kondisi, ada kalanya anak sangat sulit diatur. Perilakunya sangat menguras emosi dan membuat pusing ayah dan bunda. Terutama ketika anak memasuki usia remaja, yang mulai memiliki pemikiran kritis.

Orangtua tak boleh menyerah dan lepas tangan. Sekuat tenaga harus terus belajar, mendampingi dan mengawasi anak. Sebagaimana nasehat Syekh Wahbah Zuhaili dalam kitab Fatawa al-Mu’ashirah berikut :

Fatawa al-Mu’ashirah


Artinya : “ Dan wajib bagi seorang ayah mengatur waktu anaknya dalam tidur dan bangun guna menjaga kesehatannya. Setiap sesuatu yang mendatangkan keharaman adalah larangan, hingga alat permainan yang hukum asalnya mubah ataupun makruh.”

Dikutip dari BincangSyariah.com, untuk menunjang sifat baik anak, orangtua juga dapat mengamalkan suatu amalan sebaagai sarana ikhtiar agar anak bisa berubah menjadi lebih baik. Tertulis di kitab Sullamul Futuhat, terdapat amalan penting yang dilakukan orangtua saat sedang kesulitan menghadapi sikap anak atau ketika mereka dirasa nakal.

 

1 dari 6 halaman

Surat Al Imron ayat 200

Caranya yaitu dengan membaca ayat berikut ini sebanyak 7 kali, 41 kali, 111 kali, 313 kali, 1111 kali, atau 4444 kali pada makanan dan minuman yang khusus disediakan untuk dikonsumsi anak.

Dengan diawali amalan tersebut InsyaAllah anak yang tadinya nakal akan sedikit demi sedikit berkurang kenakalannya dan sadar serta menjadi anak yang baik dan penurut. Berikut ayat yang harus dibaca,

Ali Imron Ayat 200


Yaa ayyuhal ladzina aamanush biruu wa shoobiruu wa roobithuu, wat taqullooha la’allakum tuflikhuun.

Artinya : “ Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.” [QS Ali Imron ayat 200 ].

Penjelasan selengkapnya baca di sini.

2 dari 6 halaman

Baca Doa yang Dicontohkan Nabi Ibrahim untuk Buah Hati

Dream – Mengasuh dan membesarkan anak bukanlah sesuatu yang mudah. Banyak sekali cobaan yang datang dan sebagai orangtua kita harus selalu meminta perlindungan dan kekuatan dari Allah SWT.

Dikutip dari BincangMuslimah.com, Nabi Ibrahim a.s. merupakan salah satu sosok orangtua ideal yang telah dicontohkan Allah SWT di dalam Alquran. Menurut Prof. Quraish Shihab dalam tafsirnya, beliau mengutip pendapat sebagian ulama yang menyatakan bahwa nama Ibrahim merupakan bentuk majmu’ dari kata ab dan rahim.

Ab berarti ayah dan rahim berarti penuh kasih. Beliau adalah ayah yang penuh kasih. Ada juga yang berpendapat bahwa nama tersebut berasal dari bahasa Ibrani, Abram yang bermakna ayah kelompok manusia yang banyak. Sifat penuh kasih Nabi Ibrahim a.s. ditunjukkan dengan doa-doa beliau untuk anak-anaknya dan keturunan.

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT telah mengabadikan doa-doa Nabi Ibrahim a.s. yang selalu menyertakan anak cucunya dalam doanya. Di antaranya adalah Q.S. Al-Baqarah ayat 124.

Albaqarah ayat 124

Artinya: Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat, lalu dia melaksanakannya dengan sempurna. Dia (Allah) berfirman, “ Sesungguhnya Aku menjadikan engkau sebagai pemimpin bagi seluruh manusia.” Dia (Ibrahim) berkata, “ Dan (juga) dari anak cucuku?” Allah berfirman, “ (Benar, tetapi) janji-Ku tidak berlaku bagi orang-orang zalim.”

Pada Q.S. Ibrahim ayat 35, Nabi Ibrahim a.s. berdoa kepada Allah SWT agar anak cucunya dijauhkan dari penyembahan berhala. Beliau memohon agar kiranya fitrah kesucian yang dianugerahkan Allah dalam jiwa setiap manusia yaitu Tauhid terus terpelihara dalam jiwa anak cucunya.

Surah Ibrahim ayat 35

Artinya: Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa, “ Ya Tuhan, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku agar tidak menyembah berhala.

 

3 dari 6 halaman

Doa Agar Anak Cucu Selalu Beribadah

Nabi Ibrahim a.s. tidak hanya memohon kepada Allah agar anak keturunannya memiliki iman yang kokoh. Beliau juga berdoa seperti dituliskan di Q.S. Ibrahim ayat 40 demi anak dan keturunannya menjadi hamba-hamba Allah yang selalu melaksanakan perintah-Nya berupa sholat.

Surah Ibrahim ayat 40

Artinya: Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap melaksanakan salat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.

Doa Nabi Ibrahim a.s. tersebut, mengingatkan para orangtua agar tidak lupa mendoakan putra putrinya agar termasuk orang yang istiqamah dalam menjalankan sholat.

Penjelasan selengkapnya baca di sini.

4 dari 6 halaman

Jaga Kesehatan Mental Anak, Ikuti Tuntunan Islam

Dream - Menjaga kesehatan mental anak sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Sayangnya, banyak orangtua tak terlalu memperhatikan aspek tumbuh kembang psikologis anak.

Fokus perhatianya lebih pada memenuhi kebutuhan gizi, materi, dan akademik. Terkait hal ini sebenarnya Islam memberikan tuntunan bagi para orangtua untuk menjaga kesehatan buah hatinya.

Apa saja? Dikutip dari SanadMedia, berikut ulasannya.


Pilih Pasangan Hidup yang Baik
Kepedulian dan perhatian Islam terhadap kesehatan psikologis anak dimulai jauh sebelum ia dilahirkan. Islam mendorong laki-laki memilih calon ibu yang saleha bagi anaknya (calon istrinya). Begitu pula wanita didorong agar memilih calon ayah yang saleh bagi anaknya (calon suaminya). Berkaitan dengan hal ini, Rasulullah SAW bersabda:

Hadis memilih wanita

Artinya: “ Wanita dinikahi karena empat hal: hartanya, kedudukannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka pilihlah karena agamanya, niscaya kamu akan beruntung.” (HR. Al-Bukhari)

Beliau juga bersabda:

Memilih pasangan

“ Jika ada yang datang kepada kalian hendak meminang, seseorang yang kalian ridhai agamanya dan akhlaknya, maka nikahkanlah dia. Karena jika tidak, maka akan terjadi fitnah di muka bumi dan juga kerusakan yang meluas.” (HR. At-Tirmidzi)

 

5 dari 6 halaman

Tak boleh pesimis dengan anak perempuan

Alquran mengkritik orang-orang jahiliyah ketika bayi yang terlahir perempuan, mereka menyambutnya dengan penuh kesedihan dan rasa pesimistis. Sikap tersebut terhadap lahirnya anak perempuan termasuk perkara yang diharamkan. Allah SWT berfirman:

AnNahl 58-59

Artinya: “ Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) wajahnya, dan dia sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah ia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu.” (QS. An-Nahl: 58-59)

 

6 dari 6 halaman

Jangan Pilih Kasih

Beberapa orangtua memperlakukan anak-anak mereka secara berbeda (pilih kasih). Hal ini tentunya akan sangat berdampak negatif pada kondisi psikologis anak bahkan hingga dewasa.

Oleh karena itu Islam memerintahkan agar orang tua bersikap adil kepada anak-anaknya dalam hal pemberian maupun interaksi dan perlakuan yang mencerminkan rasa kasih sayang.Diriwayatkan dari Al-Hasan, ia berkata:

Riwayat Ibnu Abi


Artinya: Suatu ketika Rasulullah saw. sedang berbincang-bincang dengan para sahabat. Tiba-tiba ada seorang anak kecil laki-laki datang menghampiri ayahnya yang berada di tengah-tengah kaum, lalu sang ayah mengusap-usap kepalanya dan mendudukkannya di atas paha kanannya.

Tidak lama kemudian, datanglah putrinya dan menghampirinya, lalu ia mengusap-usap kepalanya dan mendudukkannya di tanah.

Maka Rasulullah saw. bersabda, “ Bisakah kamu mendudukkannya di atas pahamu yang lain (kiri)?”

Lalu lelaki tersebut mendudukkannya (memangkunya) di atas pahanya yang lain. Kemudian Nabi bersabda: “ Sekarang kamu telah berbuat adil.” (HR. Ibnu Abi Ad-Dunya dalam An-Nafaqah ‘ala Al-‘Iyal).

Penjelasan selengkapnya baca di sini.

Beri Komentar