Bakal Ada KB Suntik untuk Pria, Bagaimana Cara Kerjanya?

Reporter : Mutia Nugraheni
Rabu, 9 September 2020 16:02
Bakal Ada KB Suntik untuk Pria, Bagaimana Cara Kerjanya?
Seperti menjalani vasektomi tapi tidak permanen.

Dream - Perencanaan keluarga termasuk jumlah anak tentunya harus dibicarakan suami dan istri secara detail. Termasuk dalam pengendalian kehamilan melalui alat kontrasepsi.

Banyak sekali pilihan alat kontrasepsi yang bisa digunakan kaum perempuan. Sementara bagi laki-laki, sangat sedikit. Berupa kondom, metode tanggal dan 'tarik' serta vasektomi.

Sejak 2019, ada kabar menggembirakan terkait tersedianya suntikan KB bagi pria. Hingga saat ini masih dalam tahapan uji klinis fase akhir, sebelum akhirnya bakal dilepas ke pasaran.

Suntikan KB bagi pria ini disebut RISUG, merupakan singkatan dari Reversible Inhibition of Sperm Under Guidance. Sifatnya non-hormonal, minimal invasif, reversibel, dan efektif hingga 10 tahun. Seperti menjalani vasektomi tapi tidak permanen.

 

1 dari 4 halaman

Bagaimana cara kerjanya?

Bagaimana cara kerjanya? © Dream

Dikutip dari Verywell, studi klinis terkini menunjukkan bahwa suntikan kontrasepsi pria ini telah terbukti 99% efektif, kurang lebih sama dengan metode kontrasepsi hormonal wanita.

Cara kerja suntikan ini adalah terlebih dulu menyuntikkan anastesi lokal. Setelah itu, RISUG dengan gel polimer disuntikkan ke vas deferens (dua saluran yang membawa sperma dari testis ke penis).

Gel bermuatan positif ini menempel pada dinding bagian dalam vas deferens. Saat sperma bermuatan negatif mengalir melalui vas deferens, gel tersebut merusak kepala dan ekornya, membuat sel sperma jadi tidak subur dan tak bisa membuahi.

Lalu apakah ada efek sampingnya? Dampak yang mungkin muncul setelah pemberian KB suntik adalah pria akan merasa emosi sedikit tak stabil dan nyeri otot. Beberapa ada juga yang mengalami peningkatan libido dan pertumbuhan jerawat.

2 dari 4 halaman

KB Suntik untuk Pria Pertama di Dunia Segera Dirilis

KB Suntik untuk Pria Pertama di Dunia Segera Dirilis © Dream

Dream - Pengaturan dan pengendalian kehamilan selama ini cenderung dibebankan kepada kaum hawa. Padahal untuk bisa hamil dibutuhkan kerja sama pria dan wanita. Produk-produk kontrasepsi yang ada sekarang lebih banyak diperuntukkan bagi wanita.

Sebuah terobosan dilakukan oleh Indian Council of Medical Research (ICMR), sebuah badan penelitian biomedis yang didanai pemerintah India. Dikutip dari Hindustan Times, selama 13 tahun ICMR mengembangkan produk kontrasepsi suntuk bagi pria dan kini telah berhasil melalui uji klinis.

Hanya tinggal menunggu badan berwenang untuk memberikan izin pemasaran. Jika proses berjalan lancar, dalam enam bulan suntikan kontrasepsi untuk pria bakal bisa langsung digunakan secara bebas.

" Produk ini sebenarnya sudah siap, hanya tinggal menunggu persetujuan peraturan yang tertunda oleh badan Pengontrol Obat. Percobaan telah berakhir, termasuk uji klinis fase 3, di mana ada 303 objek penelitian dengan tingkat keberhasilan 97,3% dan tidak ada efek samping yang dilaporkan," kata Dr. RS Sharma, seorang ilmuwan senior, dari ICMR.

 

3 dari 4 halaman

Dikembangkan dari Senyawa Polimer

Dikembangkan dari Senyawa Polimer © Dream

Produk ini akan jadi KB suntik pertama untuk pria di dunia. Dikembangkan dari senyawa polimer yang disebut styrene maleic anhydride.

Nantinya senyawa tersebut disuntikkan ke dalam vas deferens (saluran yang mengandung sperma dekat testis) oleh seorang profesional medis. Suntikan bakal diberikan di bawah pengaruh bius lokal, sehingga para pria tak akan merasakan kesakitan.

" Polimer ini dikembangkan oleh Prof SK Guha dari Institut Teknologi India pada 1970-an. ICMR telah meneliti untuk mengubahnya menjadi produk untuk digunakan secara massal sejak 1984, dan produk telah diuji coba secara lengkap," kata Sharma .

 

4 dari 4 halaman

Butuh 6-7 Bulan Sebelum Dirilis ke Pasaran

Butuh 6-7 Bulan Sebelum Dirilis ke Pasaran © Dream

Para peneliti di AS juga mengembangkan kontrasepsi serupa, yang disebut Vasalgel, tapi sampai saat ini masih dalam tahap pengembangan. Pihak pengawasan obat-obatan India mengungkap kalau akan sangat berhati-hati untuk melakukan pemeriksaan sebelum menyetujui produk tersebut layak edar.

" Ini yang pertama di dunia dari India sehingga kami harus ekstra hati-hati dalam hal persetujuan. Kami melihat semua aspek, terutama sertifikasi praktik manufaktur yang baik (GMP) yang tidak akan menimbulkan pertanyaan tentang kualitasnya. Saya akan mengatakan masih akan memakan waktu sekitar enam hingga tujuh bulan untuk semua persetujuan diberikan sebelum produk dapat diproduksi, " kata Somani, pejabat pengawasan obat India.

Beri Komentar