Bayi Tidak Perlu Pakai Bedak Tabur, Berisiko Mengganggu Pernapasan

Reporter : Editor Dream.co.id
Rabu, 24 Juli 2024 13:12
Bayi Tidak Perlu Pakai Bedak Tabur, Berisiko Mengganggu Pernapasan
Partikel bedak dapat masuk ke paru-paru dan mengganggu pernapasan bayi.

1 dari 10 halaman

Bayi Tidak Perlu Pakai Bedak Tabur, Berisiko Mengganggu Pernapasan

image" /> © Dream

2 dari 10 halaman

© Dream

Dream - Penggunaan bedak tabur pada bayi sekarang sudah tidak dianjurkan lagi.

Partikel bedak dapat masuk ke paru-paru dan mengganggu pernapasan bayi.

3 dari 10 halaman

© Dream

“Itu tidak boleh, sudah enggak boleh (pakai bedak tabur). Ada penelitiannya kalau bayi baru lahir ditaburi bedak, dia akan terhirup dan masuk ke paru. Dulu mungkin belum ada penelitiannya, tapi sekarang tidak boleh diberikan lagi,” kata dokter spesialis anak konsultan, Attila Dewanti Poerboyo, dikutip dari Liputan6.com.

4 dari 10 halaman

© Dream

Attila menjelaskan bahwa bedak tabur terdiri dari partikel kecil yang mudah terbang di udara, sehingga bedak mudah tersebar dan masuk ke saluran pernapasan bayi, terutama saat bayi menangis atau membuka mulut.

5 dari 10 halaman

Risiko Kesehatan dari Penggunaan Bedak Tabur

Selain risiko pernapasan, penggunaan bedak tabur juga bisa menyebabkan masalah kesehatan lainnya.

Partikel bedak yang terhirup tidak hanya mengiritasi saluran pernapasan, tetapi juga bisa memicu reaksi alergi atau masalah kulit.

Pada beberapa kasus, bedak tabur yang masuk ke paru-paru bisa menyebabkan pneumonia, kondisi serius yang memerlukan perawatan medis intensif.

6 dari 10 halaman

© Dream

7 dari 10 halaman

Jika Bayi Punya Alergi

Attila menambahkan, kondisi bayi bisa semakin parah jika memiliki riwayat alergi dari orangtuanya.

“Kalau ada alergi misalnya dari bapaknya ada asma dan ibunya alergi debu, maka si kecil akan membawa alergi sebesar 70-80 persen," katanya.

Bayi yang memiliki riwayat alergi lebih rentan terhadap berbagai pemicu, termasuk partikel bedak tabur. Bahkan, paparan kecil terhadap alergen bisa memicu reaksi yang cukup parah, termasuk gangguan pernapasan dan ruam kulit.

8 dari 10 halaman

Kulit Bayi Lebih Tipis

Attila juga mengingatkan bahwa kulit bayi lima kali lebih tipis dibandingkan orang dewasa.

Bayi masih beradaptasi dengan lingkungan, jadi orangtua atau anggota keluarga harus berhati-hati dalam memilih produk yang digunakan pada kulit bayi.

“Nantinya bisa jadi kalau kulit bayi sensitif bisa jadi merah-merah," tambah Attila.

9 dari 10 halaman

Pilih Produk yang Teruji Klinis untuk Bayi

Edukasi bagi orangtua mengenai perawatan kulit bayi sangat penting untuk memastikan kesehatan dan kenyamanan bayi.

Mengetahui produk mana yang aman dan cara penggunaannya dapat mencegah banyak masalah kesehatan yang bisa muncul akibat penggunaan produk yang tidak sesuai.

10 dari 10 halaman

"Jadi pilihlah produk bayi yang sudah teruji secara dermatologis dan sesuai dengan keadaan bayi. Apalagi kalau baru lahir, itu (produknya) harus khusus newborn,”

© Dream

tambah dokter lulusan UGM itu.

Beri Komentar