Berat Badan Berpengaruh Signifikan Pada Siklus Haid, Ini Sebabnya

Reporter : Mutia Nugraheni
Senin, 7 Februari 2022 10:11
Berat Badan Berpengaruh Signifikan Pada Siklus Haid, Ini Sebabnya
Banyak yang tak menyadari kalau naik/ turunnya berat badan secara drastis bisa membuat menstruasi terhambat.

Dream - Naik dan turunnya berat badan sering kita alami. Bila perubahannya sekitar 1 hingga 4 kg biasanya tak ada perubahan signifikan pada kondisi tubuh secara keseluruhan.

Sementara, jika berat badan naik atau turun sebanyak 5 kg atau lebih, akan membuat banyak perubahan termasuk dalam hal siklus haid. Contohnya, kamu bisa mengalami siklus menstruasi teratur saat berat badan yang sebelumnya berlebih berubah menjadi ideal.

Sebaliknya, saat berat badan kurang, maka menstruasi bisa berhenti untuk sementara waktu. Penasaran apa sebabnya?

Saat berat badan berlebih maupun kurang, maka wanita bisa mengalami masalah siklus menstruasi. Dokter Reza Fahlevi dari KlikDokter.com menjelaskan, “ Obesitas bikin gangguan hormon. Siklus menstruasi jadi tidak teratur dan berpengaruh juga sama kesuburan.”

Fakta lainnya, jumlah lemak yang terlalu tinggi pada tubuh dapat membuat hormon tidak seimbang, sehingga bisa menghentikan ovulasi. Jika tidak berovulasi, maka siklus menstruasi bisa terganggu hingga berhenti.

 

1 dari 3 halaman

Kondisi Hormon

Kondisi Hormon © Dream

Belum diketahui pasti berapa jumlah peningkatan berat badan yang akhirnya bisa membuat wanita telat menstruasi. Namun, kenaikan berat badan terjadi cepat dan signifikan bisa memengaruhi siklus menstruasi.

Sementara itu, dr. Reza menyampaikan bahwa berat badan yang kurang juga memengaruhi siklus menstruasi. Siklus menstruasi dapat terjadi akibat adanya interaksi kompleks antara ovarium dan otak.

Perubahan kadar hormon di dalam tubuh akan memicu ovulasi. Saat terjadi lebih banyak perubahan hormon, maka menstruasi terjadi. Oleh karena itu, ketika terjadi gangguan antara interaksi tersebut, ovulasi bisa terganggu. Akibatnya, menstruasi dapat berhenti sementara.

Berat badan memiliki peran penting dalam siklus menstruasi. Karena, berat badan akan memengaruhi fluktuasi hormon di dalam tubuh. Penjelasan selengkapnya baca di sini.

2 dari 3 halaman

Muncul Kram Perut Saat Tak Haid, Pertanda Apa?

Muncul Kram Perut Saat Tak Haid, Pertanda Apa? © Dream

Dream – Rasa kaku atau kram di perut biasanya muncul saat menstruasi. Hal ini sangat memicu ketidaknyamanan. Terutama ketika harus melakukan banyak aktivitas tapi kram tak kunjung mereda.

Kram saat tak menstruasi biasanya muncul karena beberapa hal. Hal-hal sederhana seperti sembelit atau ovulasi dapat menyebabkan kram, tetapi masalah yang lebih serius dapat mencakup IBS (sindrom iritasi usus besar), endometriosis, atau masalah dengan kehamilan (jika sedang hamil).

" Beberapa penyebab mungkin alami atau normal. Penyebab lain mungkin lebih serius dan harus didiskusikan dengan dokter," ujar Alessandra M. Taylor, MD, seorang dokter spesialis obstetri dan ginekologi yang berbasis di Austin, Amerika Serikat, dikutip dari Pop Sugar.

Kram juga dapat dikaitkan dengan kista ovarium atau radang usus buntu, yang keduanya perlu diobati dengan cepat. Infeksi saluran kemih juga dapat menyebabkan kram, Sahabat Dream.

 

3 dari 3 halaman

Alat kontrasepsi juga bisa memicu kram?

Alat kontrasepsi juga bisa memicu kram? © Dream

Kontrasepsi sebenarnya dapat menyebabkan kram, terutama jika menggunakan metode atau merek baru. Dokter Taylor mencatat bahwa metode pengendalian kelahiran baru dapat menyebabkan kram ringan, tetapi seharusnya tidak berlangsung lama dan akan berubah saat tubuh  beradaptasi.

" Ini bisa berasal dari pil, IUD, atau metode kontrasepsi lain," kata dr. Taylor.

Jika baru saja menggunakan kontrasepsi baru, dan kram terus berlanjut segera beri tahu dokter. Bila berlanjut cukup lama, apalagi disertai demam atau keluhan lain, jangan tunda untuk melakukan pemeriksaan.

" Jika kram berlangsung untuk waktu yang lama, sangat menyakitkan dan tidak berkurang dengan obat pereda nyeri yang dijual bebas, atau jika mengalami gejala lain seperti demam atau muntah, segera ke dokter," pesan Taylor.

Untuk mengatasi kram, mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti ibuprofen akan membantu meredakannya. Obat pereda nyeri ini akan membantu nyeri tingkat rendah. Bisa juga menggunakan bantal pemanas di area yang kram karena ini juga dapat mengurangi rasa sakit.

Laporan Siti Sarah Al Hafizd

Beri Komentar