Cara 'Manis' Membangun Kedekatan dengan Anak Remaja

Reporter : Mutia Nugraheni
Kamis, 30 Januari 2020 12:03
Cara 'Manis' Membangun Kedekatan dengan Anak Remaja
Beberapa orangtua merasa semakin jauh dengan anak remajanya.

Dream - Banyak orangtua yang mengeluhkan sikap anak yang berubah total anak beranjak remaja. Anak jadi lebih suka menghabiskan waktu dengan teman-temannya, belum lagi gaya komunikasi mereka juga sangat berbeda.

Dulu, anak bisa dengan mudah dipeluk dan dicium. Saat remaja, anak cenderung risih dengan pelukan dan ciuman dari orangtuanya apalagi jika dilakukan di tempat umum.

Beberapa orangtua merasa semakin jauh dengan anak remajanya. Hal ini sebenarnya bisa dicegah jika orangtua aktif melakukan penyesuaian dengan perubahan anak dan melakukan pendekatan.

Cara-cara membangun pendekatan dengan remaja berikut bisa dipraktikkan

 

1 dari 5 halaman

Biarkan anak mandiri

Biarkan anak mandiri © Dream

Orangtua harus menerima kenyataan bahwa anak sudah semakin besar dan tidak terus bergantung. Dia sudah bisa bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Jika memang ada hal yang ingin dilakukannya sendiri, seperti membuat keputusan atas pendidikan biarkan saja. Anak akan belajar banyak hal dari hal tersebut.

 

2 dari 5 halaman

Memulai rutinitas baru

Memulai rutinitas baru © Dream

Ibu mungkin terbiasa membangunkan anak dengan ciuman atau pelukan. Saat anak menjadi remaja, dia akan mulai merasa risih dengan hal itu. Oleh karenanya, coba tunjukkan kasih sayang dengan cara lain. Bisa dengan membuatkan bekal, menaruh catatan sayang atau hal lain yang disukainya.

 

3 dari 5 halaman

Berperan di waktu yang tepat

Berperan di waktu yang tepat © Dream

Anak remaja mungkin sering menolak ajakan untuk menghabiskan waktu bersama orangtua. Namun selalu ada momen-momen tidak terduga saat dia merasa sedih karena orang di luar keluarga. Saat itulah peran orangtua dibutuhkan. Usahakan untuk selalu ada saat anak sedang merasa sedih.

Penjelasan selengkapnya baca di Diadona.id

Laporan: Audila Rima Ndani

4 dari 5 halaman

Si Remaja Butuh 'Waktu Bebas', Tak Boleh Diabaikan

Si Remaja Butuh 'Waktu Bebas', Tak Boleh Diabaikan © Dream

Dream - Demi menghindari pengaruh negatif dari pergaulan, banyak orangtua membuat jadwal harian anak remajanya secara padat. Setelah pulang sekolah, masih ada banyak les yang harus diikuti.

Belum lagi tugas sekolah yang harus diselesaikan. Kesibukan anak kerap kali jadi 'pagar aman' agar mereka tak terjerumus ke hal-hal negatif. Hal ini sebenarnya harus diimbangi dengan kebutuhan anak remaja untuk menikmati waktunya sendiri, mengeksplorasi dan mencari tahu apa yang diinginkannya.

" Penting bagi orangtua untuk memastikan bahwa anak memiliki keseimbangan antara kegiatan yang dijadwalkan dan waktu untuk dirinya sendiri. Jangan sampai anak kewalahan dengan seluruh jadwal dari orangtua," ujar Jennifer O'Donnell, seorang pakar pengasuhan, seperti dikutip dari Verywell.

Memang, di usia remaja anak butuh banyak kegiatan positif, seperti menekuni hobi atau mengasah bakatnya yang lain. Namun penting juga bagi remaja untuk menikmati waktunya sendiri.

Studi menunjukkan bahwa anak-anak yang aktivitas sehari-harinya dibuat oleh orangtua merasa kewalahan dan tertekan. Efeknya dapat menyebabkan sejumlah masalah termasuk masalah perilaku dan emosi.

" Dengan kata lain, remaja yang jadwal hariannya sangat padat, dapat menjadi stres," kata Jennifer.

 

5 dari 5 halaman

Tantangan Bagi Remaja

Tantangan Bagi Remaja © Dream

Bersekolah merupakan tantangan yang besar bagi remaja. Hal ini kerap tak disadari orangtua. Misalnya saja, tekanan untuk mendapat nilai yang baik, pengganggu di sekolah, tuntutan guru, masalah persahabatan, pubertas dan masih banyak lagi.

" Semua tantangan itu dihadapi anak dan ia memerlukan sedikit waktu pada untuk memikirkan dan menemukan cara untuk mengatasinya," kata Jennifer

Kita tentu ingin bersantai sejenak setelah seminggu bekerja. Hal ini juga dialami remaja. Mereka telah menjalani hari-hari yang sibuk selama sekolah, saat akhir pekan biarkan mereka menikmati waktu santai dengan caranya sendiri.

Beri Komentar