Bayi Baru Lahir
Dream - Setelah bayi keluar, jika ibu dan bayi dalam keadaan stabil, sangat dianjurkan untuk melakukan inisiasi menyusui dini (IMD). Proses IMD adalah ketika bayi diletakkan di perut dan dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri (tidak disodorkan ke puting susu).
Waktunya bisa cukup lama sekitar 30 menit hingga satu jam. Proses ini memang butuh kesabaran karena menunggu bayi dengan instingnya untuk mencari puting dan kemudian mendapatkan nutrisi pertamanya.
Bila dilihat prosesnya, IMD melatih bayi untuk menyusu, juga merangsang produksi air susu ibu (ASI) karena diisap bayi. Rupanya, proses ini juga sangat bermanfaat bagi ibu. Hal ini diungkapkan dr. Melia Yunita, MSc, spesialis anak dalam akun Instagramnya @dr.lia_pediatrics.
" Kalau selama ini yang kita ketahui adalah manfaat (IMD) untuk si kecil, namun ternyata di balik itu terdapat juga manfaat besar untuk para Moms. Perubahan hormonal yang ditimbulkan pada proses menyusui dini ini efeknya sangat luar biasa bagi kesehatan mental Moms, karena membuat lebih rileks, lebih tenang dan tentu lebih bahagia," ungkap dr Lia, sapaan akrabnya.
Ia juga menjelaskan kadang setelah melahirkan ibu kerap merasa cemas, tidak percaya diri dan bingung. Proses IMD ini bisa membantu ibu jadi lebih tenang. Lalu sebenarnya apa manfaat utama dari IMD?
Menurut dr. Lia ada tiga hal, yaitu bayi akan lebih cepat untuk menyesuaikan diri dengan lingkuan di luar kandungan, ibu akan lebih tenang dan bahagia, juga transfer imunitas tubuh ibu untuk si kecil.
" Inisiasi menyusui dini tidak hanya memudahkan proses menyusui ASI, tapi juga jadi momen " perkenalan" yang dapat memperkuat ikatan antara ibu dan bayi karena adanya skin to skin contact. Proses inisiasi menyusui dini membantu bayi yang baru lahir bisa langsung merasakan sentuhan dan aroma yang nyaman dari tubuh ibu," ungkap dr. Lia.
Dream - Bagi ibu menyusui, rasa dahaga seakan tak ada habisnya. Terutama saat menyusui dan setelahnya. Keringat mengucur dan terasa sangat haus. Biasany, kita ingin langsung meneguk minuman dingin.
Hal ini rupanya bagi beberapa orang dilarang. Ada yang beranggapan kalau minum air dingin bagi ibu menyusui akan membahayakan dirinya sendiri dan bayinya. Sebenarnya hal tersebut kurang tepat dan hanya mitos.
Ibu tak perlu pantang minuman dingin saat menyusui. Pada kenyataannya, dikutip dari KlikDokter, tidak ada hubungan antara ibu menyusui yang minum air es dengan kondisi kesehatan bayi yang menerima ASI.
Jika seorang ibu menyusui minum es, ia tidak akan membuat bayinya terkena flu atau pilek karena infeksi virus tidak ditularkan melalui ASI. Selain itu, tidak ada hubungan antara konsumsi cairan dingin dengan perubahan komposisi ASI.
Setiap air es yang diminum oleh ibu tetap akan keluar dalam bentuk ASI dengan suhu tubuh yang hangat. Jadi, tidak mungkin air es membuat ASI menjadi dingin dan menyebabkan bayi terkena flu atau pilek.
Apabila bayi terkena flu atau pilek, umumnya disebabkan oleh virus lain yang bukan berasal dari ASI. Bisa jadi, air es yang Anda minum tidak steril atau mengandung bakteri. Jadi, tak ada larangan dan tak masalah jika ibu menyusui minum minuman dingin dengan es.
Pastikan saja es batu dan air yang diminum dalam keadaan bersih. Akan lebih baik jika membuat sendiri karena pastikan kebersihannya lebih terjamin. Penjelasan selengkapnya baca di sini.
Dream – Saat menyusui, sebagian besar ibu merasa begitu gerah dan keringat pun bercucuran. Terutama ketika suhu juga sedang panas. Ibu menyusui bahkan kerap merasa kepanasan saat menyusui di ruangan ber-AC.
Menyusui memang membuat tubuh membakar cukup banyak kalori. Saat bayi masih berusia 0-6 bulan dan mendapat ASI eksklusif, kalori ibu saat menyusui cenderung banyak terbakar. Tentunya hal ini merupakan berita baik bagi ibu yang ingin menurunkan berat badan.
" Pembakaran kalori tersebut tergantung dengan frekuensi menyusui. Semakin sering, maka tenaga yang diperlukan akan lebih banyak, dan kalori yang dibakar akan bertambah pula. Secara eksklusif, menyusui dapat membakar 500-700 kalori perharinya, namun bisa lebih sedikit," ujar Kecia Gaither, seorang dokter obstetri ginekologi, dikutip dari Parents.
Ia juga mengatakan, bentuk tubuh wanita, dan berapa lemak yang sudah ada di tubuh juga akan mempengaruhi seberapa banyak lemak yang akan terbakar. Untuk jumlah kalori tidak bisa disamaratakan pada semua orang, karena bergantung pada aktivitas dan kondisi tubuh.
" Kalori yang dikeluarkan ibu menyusui sekitar, 1500-1800 per harinya, tergantung pergerakan dan keaktifan ibu," kata dr. Kecia.
Hal yang menurut Kecia harus selalu diingat ibu menyusui yang ingin cepat langsing adalah tetap lakukan olahraga. Untuk asupan makanan, tetap konsumsi makanan bergizi, tinggi vitamin dan protein karena masih menyusui.
" Pada tahap nifas tubuh ibu menyusui akan memerlukan banyak nutrisi. Semakin baik nutrisi yang kamu konsumsi, maka ASI-mu akan semakin sehat untuk pertumbuhan bayi," ujar Kecia.
Menyusui memang pada beberapa ibu seperti olahraga ringan bagi tubuh. Orang yang menyusui lebih sering, kalorinya akan lebih banyak terbakar daripada yang lebih sedikit menyusui.
Bentuk tubuh juga akan mempengaruhi itu semua, dan menyusui sangat memungkinkan untuk membuat berat badan turun dan tubuh pun jadi lebih langsing. Ingat, hindari berdiet ketat karena bisa memicu produksi ASI menurun.
" Tidak peduli berapa pun berat badanmu, yang terpenting adalah kesehatan tubuh dan bayi,” ujar dr. Kecia.
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur