Fakta Kedekatan Anak Lelaki dan Ibunya yang Kelak Bisa Berdampak Buruk Pada Pernikahan

Reporter : Editor Dream.co.id
Selasa, 7 Mei 2024 13:12
Fakta Kedekatan Anak Lelaki dan Ibunya yang Kelak Bisa Berdampak Buruk Pada Pernikahan
Psikolog Anastasia Satriyo membahas hubungan antara mertua dan menantu perempuan yang seringkali tak akur.

1 dari 10 halaman

Fakta Kedekatan Anak Lelaki dan Ibunya yang Kelak Bisa Berdampak Buruk Pada Pernikahan

Fakta Kedekatan Anak Lelaki dan Ibunya yang Kelak Bisa Berdampak Buruk Pada Pernikahan © Psikolog Anastasia Satriyo membahas hubungan antara mertua dan menantu perempuan yang seringkali tak akur. Shutterstock

2 dari 10 halaman

© Psikolog Anastasia Satriyo membahas hubungan antara mertua dan menantu perempuan yang seringkali tak akur. Shutterstock

Dream - Banyak sekali cerita dan curhatan di media sosial soal hubungan mertua perempuan dan menantu perempuan yang tidak akur. Beberapa kasus bahkan sampai berujung perceraian.

3 dari 10 halaman

© Psikolog Anastasia Satriyo membahas hubungan antara mertua dan menantu perempuan yang seringkali tak akur. Shutterstock

Mertua kadang bersikap terlalu ingin mengatur, sementara sang menantu merasa terus ditekan dan dipaksa untuk menuruti. Hubungan keduanya memanas, sementara si anak lelaki tidak bisa bersikap tegas.

4 dari 10 halaman

© Psikolog Anastasia Satriyo membahas hubungan antara mertua dan menantu perempuan yang seringkali tak akur. Shutterstock

Menurut Anas Satriyo, seorang psikolog keluarga, salah satu pemicu hal tersebut adalah keterikatan emosional yang berlebihan antara ibu anak lelaki yang berlanjut hingga dewasa.

5 dari 10 halaman

© Psikolog Anastasia Satriyo membahas hubungan antara mertua dan menantu perempuan yang seringkali tak akur. Shutterstock

" Bisa menganggu pembentukan batasan sehat (healthy boundaries) dalam pernikahan anak laki-laki dengan istrinya," ungkap Anas.

6 dari 10 halaman

© Dream

Kondisi ini dipengaruhi oleh faktor psikologis dan dinamika keluarga yang terjadi sejak masa kecil anak laki-laki. Salah satu hal yang memicu batasan tak sehat dan harus dihindari para ibu, menurut Anas, adalah menceritakan masalah relasi pernikahan pada anak lelaki yang masih kecil.

7 dari 10 halaman

" Curhat tentang suami ke anak sejak otaknya masih anak-anak, itu BAHAYA banget. Dampak jangka panjangnya bisa mengganggu kemampuan anak laki-laki di usia dewasa untuk menjalin relasi pernikahan yang sehat dengan istrinya, mengganggu kemampuan anak laki-laki di usia dewasa untuk seimbang menjalani berbagai peran di usia dewasa," ungkap Anas.

8 dari 10 halaman

© Psikolog Anastasia Satriyo membahas hubungan antara mertua dan menantu perempuan yang seringkali tak akur. Shutterstock

Kelak, saat anak lelaki sudah di usia dewasa, ia akan memiliki banyak peran. Sebagai pasangan, pekerja, atasan, pemimpin, ayah dan bukan hanya peran sebagai " anak ibu" saja. 

9 dari 10 halaman

© Psikolog Anastasia Satriyo membahas hubungan antara mertua dan menantu perempuan yang seringkali tak akur. Shutterstock

Dalam situasi ini dari pengalaman Anas, banyak juga anak yang tak mendapat sosok ayah yang utuh dalam pengasuh dan dampaknya sangat signifikan dalam tumbuh kembang emosi. Sehingga, anak dipaksa mengambil peran sang ayah dalam keluarga. 

10 dari 10 halaman

" Di pengalaman sebagai psikolog anak saya menangani masalah emosi, perilaku dan kesehatan mental anak yang TERDAMPAK dari relasi pernikahan orangtua yang setelah kami telusuri karena ketidakmampuan ayahnya untuk menjalani peran dengan sehat sebagai Suami dari istrinya dan sebagai ayah untuk anak," ungkap Anas.

Bila dibiarkan, anak lelaki akan memiliki peran yang dominan yang " anak ibu" dan ini sangat tidak sehat bagi kehidupan pribadinya. Kuncinya, menurut Anas adalah membuat keseimbangan peran dan batasan hubungan yang sehat antara ibu dan anak lelaki.

Sumber: Anastasia Satriyo, M.Psi

Beri Komentar