Anak Sakit/ Foto: Shutterstock
Dream - Kementerian Kesehatan hingga saat ini masih terus berusaha menekan kasus gagal ginjal anak akut. Gangguan kesehatan ini memiliki tingkatan keparahan, ada tanda khas ketika sudah stadium berat.
Pasien anak yang gagal ginjal stadium 3 atau berat, tubuhnya tidak akan memproduksi urine atau disebut anuria. Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr Mohammad Syahril mengungkapkan bahwa kebanyakan pasien gagal ginjal akut sendiri sudah berada pada stadium berat. Artinya, anak sudah tidak lagi memproduksi urine sama sekali.
" Ada stadium yang kita dapatkan pada pasien, yang terbanyak memang stadium 3 itu 61 persen. Inilah yang stadium 3 terjadinya anuria, tidak keluar urine sama sekali karena ginjalnya sudah gagal melakukan metabolisme," kata Syahril, dikutip dari Liputan6.com, 27 Oktober 2022.
Ia juga mengungkap ada sekitar 11 persen anak berada pada stadium 1. Serta, 7 persen yang berada pada stadium 2, dan sisanya sebanyak 20 persen belum teridentifikasi berada pada stadium mana.
Menurut Syahril, setidaknya 143 anak atau sekitar 53 persen mengalami gejala anuria. Sebanyak 58 anak atau 22 persen mengalami gejala oliguria (sedikit urine), dan 68 anak atau sekitar 25 persen tidak mengalami anuria maupun oliguria.
" Kalau dia sudah sama sekali tidak buang air kecil disebut dengan anuri. Ini berarti stadiumnya sudah stadium 3, stadium berat. Dari data yang ada itu 143 atau 53 persen itu dia anuri," kata Syahril.
Sebelum munculnya gejala khas yang berkaitan dengan produksi urine, anak-anak ikut mengalami gejala prodromal (perubahan kebiasaan) selama 1-5 hari yang cukup beragam. Demam menjadi gejala yang paling banyak dialami.
" Di sini terlihat ada demam, nafsu makan turun, kemudian anaknya tidak begitu bergairah, ada diare, mual-mual, dan ada gangguan saluran pernapasan. Jadi ada dua gejalanya, yang khas dan gejala awalnya."
Menyoroti kasus gagal ginjal akut, Syahril menjelaskan bahwa pihak Kemenkes telah bekerja sama dengan berbagai pihak. Seperti dinas kesehatan, rumah sakit, dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) untuk mengatasinya.
" Sebanyak 30 antidotum fomepizole ke Indonesia secara bertahap dari Singapura, 20 vial tiba pada tanggal 10 dan 18 Oktober di mana digunakan untuk pengobatan pasien yang ada di RSCM, 10 vial lagi akan datang pada hari ini," ujar Syahril.
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik