Girangnya Putri Dian Ayu dan Omesh dapat Kado Alquran Besar

Reporter : Mutia Nugraheni
Senin, 25 April 2022 16:12
Girangnya Putri Dian Ayu dan Omesh dapat Kado Alquran Besar
Ini merupakan Alquran pertama milik Embun.

Dream - Pasangan presenter Ananda Omesh dan Dian Ayu, baru saja merayakan ulang tahun putri pertama mereka , Btari Embun Anandayu. Embun, sapaan akrabnya kini sudah menginjak usia 9 tahun.

Tak ada pesta meriah, hanya ada perayaan sederhana. Momen manis ini dibagikan Dian di akun Instagramnya @dianayulestari. Hal yang sangat menyentuh adalah kado khusus yang disiapkan Omesh dan Dian untuk putri kesayangannya itu.

Kado Embun

" Alhamdulillaah sudah 9 tahun usia kakak Embun.. Teruslah jadi guru terbaik untuk umi dan abi, jadi contoh untuk adik adikmu, dan bermanfaat dan berguna utk orang lain #we love you so much kakak ..," tulis Dian.

Kado yang diberikan Dian dan Omesh sangat spesial yaitu Alquran yang sangat besar. Dibungkus dalam bingkisan yang sangat cantik, Embun membukanya dengan perlahan.

 

1 dari 5 halaman

Pedoman Bagi Embun di Dunia dan Akhirat

Pedoman Bagi Embun di Dunia dan Akhirat © Dream

Anak cantik ini sangat girang saat tahu mendapat kado berupa Alquran yang besar. Ia pun membaca kartu yang ditulis oleh orangtuanya. Omesh dan Dian berharap kado yang mereka berikan bisa jadi pedoman dunia dan akhirat bagi Embun.

" Terima kasih sudah menjadi anak yang soleha selama ini. Ini Alquran pertama kakak, jadikan pedoman selama di dunia dan akhirat nanti, selamat ulang tahun," tulisan dalam kartu yang dibaca Embun.

      Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh Dian Ayu Lestari (@dianayulestari)

Perayaan ulang tahun Embun memang begitu sederhana tapi begitu bermakna. Terlihat kehangatan keluarga ini dan menjadikan Alquran sebagai pedoman hidup mereka. Bisa jadi inspirasi kado anak, Sahabat Dream.

2 dari 5 halaman

Hadapi Cobaan dari Anak, Bagaimana Ajaran Islam?

Hadapi Cobaan dari Anak, Bagaimana Ajaran Islam? © Dream

Dream - Buah hati yang dianugerahkan Allah SWT, merupakan amanah yang harus selalu dijaga. Terkadang, lewat buah hati juga Allah memberikan ujian dan cobaan. Seringkali orangtua merasa sedih dan terpuruk, ketika anak-anaknya melakukan keburukan atau mengalami hal yang memilukan.

Ustazah Ninih Muthmainnah atau akrab disapa Teh Ninih, lewat akun Instagram resminya @ninih.muthmainnah mengingatkan, ujian tiap orang berbeda-beda. Ada yang diuji dengan pasangannya, orangtuanya, atau anak-anaknya.

" Walau berbeda jenisnya, solusinya tetap mengarah pada satu titik yang sama: dekati Allah, mintalah pertolongan-Nya dan jalankan ikhtiar dalam koridor ketaatan kepada-Nya," ungkap Teh Ninih.

 

3 dari 5 halaman

Terus Istigfhar

Terus Istigfhar © Dream

Bagi orangtua yang diuji dengan ketidaksalehan anaknya, Teh Ninih mengingatkan untuk terus beristighfar, memohon ampunan Allah. Hal ini karena bisa jadi buruknya sifat anak adalah karena kesalahan kita dalam mendidiknya.

Setelah itu, berusahalah untuk memperbaiki diri. Doakan dia dengan doa-doa terbaik terbaik kita. Jangan putus pula untuk menasihatinya, memberinya teladan kebaikan, dan tetap menjaga kesabaran kala menghadapinya.

" Boleh jadi, apa yang kita lakukan belum tampak hasilnya sekarang. Namun yakinlah, akan ada masa Allah bukakan hatinya sebagai buah kesungguhan dan keikhlasan doa-doa kita, orangtuanya," pesan Teh ninih.

4 dari 5 halaman

Hikmah Orangtua Berpuasa di Hari Lahir Anak

Hikmah Orangtua Berpuasa di Hari Lahir Anak © Dream

Dream - Memiliki buah hati dan keturunan yang berakhlak baik, menjalani tuntunan Islam, sukses dunia akhirat merupakan harapan tiap orangtua. Tentunya hal ini harus diusahakan, salah satunya dengan pengasuhan dan menjadi teladan yang baik.

Tak hanya itu, banyak-banyaklah berdoa kepada Allah SWT agar putra putri tercinta selalu dalam lindungan-Nya dan mendapat sukses yang penuh berkah. Bagaimana caranya?

Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Nurul Huda Mergosono Malang, Nyai Hj Raudloh Quds Musthofa al Hafidhah berbagi pengalaman dalam mengasuh putra-putrinya. Hal pertama adalah memberi contoh.

" Jadi, kalau pengasuhan/pendidikan jujur saya dibantu oleh lingkungan dan selalu menanamkan untuk mencontoh sifat baik dari eyang-eyangnya (KH Ahmad Masduqie Machfudh dan KH Ahmad Mustofa Bisri), dan mengenai ibadah shalat, puasa dan lain-lain, selain dimudahkan oleh lingkungan juga kita tidak pernah absen untuk memberi contoh. Jadi, tidak hanya ngajak, tapi juga melakukan," kata Hj Raudloh, dikutip dari NU Online.

 

5 dari 5 halaman

Alfatiha 100 Kali untuk Anak

Alfatiha 100 Kali untuk Anak © Dream

Tradisi pesantren yang lekat dengan amalan riyadloh dan tirakat, Hj Raudloh juga melakukannya. Ia memberikan beberapa amalan yang dilakukan sebagai ikhtiar dalam mendoakan keselamatan hidup anak-anaknya.

" Dulu itu saya pernah didawuhi (diberi tahu) sama kakak ipar saya untuk muasani (berpuasa untuk) anak-anak saya. Waktu itu saya diutus puasa hari lahir (kalau anaknya lahir Senin, berarti puasa setiap Senin). Nah, kebetulan anak-anak saya itu hari lahirnya berurutan, Senin-Selasa-Rabu saya tambah Kamis, wis poko'e setiap seminggu iku patang dino (Sudah pokoknya setiap minggu itu empat hari puasa)," ungkapnya.

Hal lain yang dilakukan adalah dengan bersedekah setiap hari lahir anaknya dan mengamalkan amalan wirid. " Kalo wiridan itu yang saya amalkan sekarang itu Fatihah setiap hari 100 kali, katanya suami sih boleh dicicil boleh juga sekali dudukan, pokonya jangan sampe kelewat," kata Ning Raudloh.

Selengkapnya baca di sini.

Beri Komentar