Keterampilan berpikir kritis merupakan landasan akademis sekaligus keterampilan hidup yang penting.
Dream - Setiap hari anak-anak dibombardir dengan informasi, dan gambar. Baik saat di sekolah, di internet, atau berbicara dengan teman-temannya. Penting bagi anak untuk tahu bagaimana mengevaluasi apa yang mereka dengar dan lihat untuk membentuk opini dan keyakinan mereka sendiri.
Keterampilan berpikir kritis merupakan landasan akademis sekaligus keterampilan hidup yang penting. Tanpa kemampuan berpikir kritis, anak-anak akan kesulitan secara akademis dan sosial, terutama seiring bertambahnya usia. Tidak peduli apapun profesi anak kelak, mereka perlu tahu bagaimana berpikir kritis, memecahkan masalah, dan membuat keputusan.
Sebagai orangtua, penting untuk memastikan bahwa anak-anak dapat berpikir sendiri dan mengembangkan pola pikir kritis yang sehat. Banyak orangtua tak tahu apa yang harus dilakukan untuk mengembangkan kemampuan anak untuk berpikir kritis.
Keterampilan berpikir kritis adalah kemampuan membayangkan, menganalisis, dan mengevaluasi informasi untuk menentukan kebenaran dan validitasnya, seperti apa yang faktual dan apa yang tidak. Keterampilan ini membantu orang membentuk opini dan ide serta membantu mereka mengetahui siapa yang menjadi teman baik dan siapa yang tidak.
Amy Morin, LCSW, seorang psikoterapis anak.
Faktanya, berpikir kritis adalah bagian penting dari pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan penetapan tujuan. Ini juga merupakan dasar pendidikan, terutama bila dikombinasikan dengan pemahaman bacaan. Kedua keterampilan ini bersama-sama memungkinkan anak-anak untuk menguasai informasi.
Mengajarkan berpikir kritis bagian penting pola asuh. Mengajari anak berpikir kritis juga membuat mereka mandiri. 'Mereka belajar membentuk opini mereka sendiri dan mengambil kesimpulan tanpa pengaruh dari luar,' kata Morin.
Anak cenderung meniru perilaku yang dilihat. Pastikan memancing anak berpikir kritis. Misalnya, meneliti hal yang terdengar tak benar dan pernyataan menantang yang tampaknya tidak etis atau tak adil. Bisa membahas masalah di sekolah, sampah di sungai, dan sebagainya.
Anak-anak terus-menerus belajar dengan mencoba dan bermain. Faktanya, bermain dengan anak secara rutin di usia yang sangat dini adalah dasar utama bagi anak untuk berpikir kritis. Interaksi orangtua dan anak yang intensif akan membantu mengembangkan keterampilan berpikir kritis.
Salah satu cara untuk mengajari anak-anak berpikir kritis adalah dengan mengajari mereka cara memecahkan masalah. Misalnya, minta mereka untuk mencari a lima cara berbeda untuk memecahkan masalah tertentu.
Misalnya, minta anak untuk mencari lima cara berbeda untuk memecahkan masalah tertentu. Minta pendapatnya ketika di rumah terdapat masalah. 'Pada awalnya, mereka mungkin akan kesulitan dan tidak mungkin bisa. Tetapi dengan sedikit dukungan dari ayah bunda, anak akan melihat ada lusinan solusi. Kelak ini jadi modal penting saat mereka menghadapi masalah,' pesan Morin. Sumber: VeryWell Family (x)