Hamil Melewati 41 Minggu, Waspada Kondisi Ini

Reporter : Mutia Nugraheni
Senin, 26 Agustus 2019 10:04
Hamil Melewati 41 Minggu, Waspada Kondisi Ini
Secara umum, lamanya masa kehamilan adalah 37 sampai 41 minggu.

Dream - Masalah kehamilan sangat beragam dan komplesk. Salah satu yang membuat banyak ibu khawatir adalah ketika tak ada tanda-tanda persalinan, padahal usia kehamilan sudah memasuki 41 minggu.

Secara umum, lamanya masa kehamilan adalah 37 sampai 41 minggu. Ada juga sejumlah literatur yang merujuk hingga 42 minggu. Jika sudah lebih dari 41 minggu, maka akan disebut hamil posterm.

Hamil posterm adalah kehamilan lewat bulan yang sudah melebihi 41 minggu. Dilansir dari buku " 9 Bulan Menjalani Kehamilan dan Persalinan yang Sehat" , perhitungan waktu kelahiran ini didasarkan pada hari pertama menstruasi (HPM) terakhir tapi tidak selalu tepat HPM, bisa jadi maju 2 sampai 3 minggu atau mundur maksimal 2 minggu.

Untuk batas waktu 2 hingga 3 minggu tersebut masih dalam tahap normal. Ada beberapa hal penting yang perlu diketahui bila kehamilan sudah lebih dari 9 bulan.

1 dari 5 halaman

1. Plasenta Mulai Mengalami Pengapuran

1. Plasenta Mulai Mengalami Pengapuran © Dream

Dokter akan memeriksa kondisi plasenta. Pada hamil posterm, terkadang plasenta sudah mengalami pengapuran. Fungsinya sebagai pengantar sari makanan dan suplai oksigen ke bayi juga bisa semakin menurun. Baik tidaknya kondisi bayi bisa dilihat dari kondisi plasentanya.

2 dari 5 halaman

2. Air Ketuban Mulai Berkurang

2. Air Ketuban Mulai Berkurang © Dream

Seiring mundurnya hari perkiraan lahir, air ketuban akan mulai berkurang. Warnanya pun akan makin keruh. Kondisi ketuban yang semakin sedikit dan keruh ini bisa memengaruhi proses persalinan kelak. Bila air ketuban yang keruh tersebut tertelan oleh bayi dalam proses persalinan, maka risikonya bisa cukup berbahaya.

3 dari 5 halaman

3. Janin Mengalami Pertumbuhan Berat Badan

3. Janin Mengalami Pertumbuhan Berat Badan © Dream

Bayi yang lewat dari hari perkiraan lahirnya akan mengalami pertumbuhan berat badan. Tak jarang bayi akan lahir dengan berat badan yang besar pada kasus kehamilan yang sudah jauh melebihi hari perkiraan lahirnya.

4 dari 5 halaman

4. Bayi Kekurangan Suplai Nutrisi dan Oksigen

4. Bayi Kekurangan Suplai Nutrisi dan Oksigen © Dream

Kondisi ini berkaitan dengan kondisi plasenta yang mengalami pengapuran dan air ketuban yang makin berkurang. Suplai nutrisi dan oksigen pada bayi bisa makin berkurang. Deposit kalsium juga bisa terjadi pada bayi karena tidak tercukupnya nutrisi dengan baik.

Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan USG untuk memastikan kondisi bayi dan perlu tidaknya melakukan tindakan untuk persalinan. Pemeriksaan lebih intensif harus dilakukan demi menjamin kondisi kesehatan ibu dan janin.

Laporan: Endah Wijayanti/ Sumber: Fimela.com

5 dari 5 halaman

Kondisi Keputihan Saat Hamil yang Harus Diwaspadai

Kondisi Keputihan Saat Hamil yang Harus Diwaspadai © Dream

Dream - Kondisi kehamilan membuat tubuh jadi sangat berbeda dari biasanya. Jika biasanya ibu tak bermasalah dengan keputihan, saat hamil keputihan bisa terjadi lebih sering.

Dikutip dari laman Fit Pregnancy, Karen Nordahl, M.D. salah satu pendiri Vancouver, British Columbia-based Fit to Deliver International dan Fit Pregnancy, mengungkap jika beberapa perempuan akan mengalami masalah keputihan yang lebih serius saat hamil.

Selain perubahan hormon, ada beberapa penyebab lain dari keputihan selama kehamilan. Penyebab tersebut antara lain adalah adanya infeksi ragi.

" Biasanya, infeksi ragi ditandai dengan gatal, kemerahan dan nyeri di daerah Miss v. Karena infeksi ragi, beberapa perempuan juga akan merasa sakit dan seperti terbakar di area miss v saat ia melakukan hubungan intim pun sekedar buang air kecil. Keputihan ini masih bisa dikatakan normal," kata dr. Karen.

Penyebab keputihan selanjutnya disebabkan oleh ketidakseimbangan bakteri. Ini seringkali ditandai dengan keluarnya cairan berbau dan berwarna, sensasi gatal dan seperti terbakar yang cukup hebat serta nyeri berlebih.

Menurut para ahli, keputihan ini bisa dikatakan tidak normal dan cukup berbahaya. Ini bahkan bisa menyebabkan keguguran atau kelahiran prematur.

" Keputihan juga bisa terjadi karena adanya penyakit menular seksual (PMS). Pola hidup yang tidak sehat, sering gonta-ganti pasangan dan sejenisnya bisa meningkatkan risiko PMS," ujar dr. April Sarvis, M. D., seorang OB-GYN di Bloomfield Hills.

Keputihan karena PMS bisa menyebabkan kelahiran prematur, infeksi rahim bahkan kematian pada janin. Termasuk, risiko kesehatan yang lebih serius pada ibu hamil.

Jika menemukan tanda-tanda keputihan abnormal saat hamil, jangan segan untuk segera memeriksakan kondisi kesehatan di bidan atau dokter kandungan. Selama kehamilan, pastikan untuk memeriksakan kandungan secara rutin.

Laporan Mimi Rohmitriasih/ Sumber Fimela.com

Beri Komentar