Ibu Hamil Hobi Makan Seafood, Pastikan Tak Berlebihan

Reporter : Mutia Nugraheni
Senin, 25 Oktober 2021 12:04
Ibu Hamil Hobi Makan Seafood, Pastikan Tak Berlebihan
Pengolahannya juga harus diperhatikan.

Dream - Hidangan laut atau seafood selalu bisa membangkitkan selera makan. Seperti cumi-cumi, kerang, kepiting dan juga ikan laut. Rasanya memang gurih dan nikmat, dan kandungan proteinnya juga tinggi.

Bagi ibu hamil yang hobi mengonsumsi seafood, ada beberapa hal yang harus diperhatikan demi kondisi kesehatan ibu dan janin. Dikutip dari KlikDokter.com, seafood—terutama yang berasal dari laut bebas dan jenis seafood yang berada di tingkatan atas rantai makanan—umumnya memiliki kandungan merkuri. Kandungan inilah yang menjadikan seafood berbahaya untuk ibu hamil.

Sebaiknya berhati-hati ketika memilih makanan laut untuk dikonsumsi. Pasalnya beberapa jenis ikan, dapat memiliki kandungan merkuri yang tinggi sehingga harus dihindari.

Pada orang dewasa biasa, kandungan merkuri biasanya tidak menimbulkan masalah yang berarti, kecuali bila dikonsumsi dalam jumlah besar. Tidak demikian bagi ibu hamil.

Makan seafood saat hamil berisiko meningkatkan paparan merkuri. Dengan demikian, risiko terjadinya gangguan perkembangan otak dan fungsi kognitif, serta gangguan sistem saraf pusat pada janin juga ikut meningkat.

 

1 dari 5 halaman

Olah dengan Matang

Olah dengan Matang © Dream

Walau makan seafood saat hamil dapat meningkatkan risiko paparan merkuri dan toksin lainnya, bukan berarti ibu hamil tak boleh mengonsumsi seafood sama sekali.

Faktanya, biota laut ini dapat memberikan nutrisi yang penting dan menyehatkan janin. Ikan dan makanan laut lainnya umumnya tinggi akan omega-3 serta berbagai mineral seperti zat besi dan zink. Nutrien-nutrien tersebut sangat baik untuk perkembangan janin, khususnya sistem saraf.

Para pakar menyatakan bahwa konsumsi seafood untuk ibu hamil harus dibatasi. Artinya, tetap perlu mengonsumsi seafood dengan porsi tertentu, yaitu sekitar 340 gram per minggu atau sekitar dua hingga tiga kali dalam seminggu.

Jika memang ingin mengonsumsi seafood, sebaiknya hindari yang dimasak dengan dibakar atau dipanggang. Akan lebih baik jika dibuat sup, ditumis atau digoreng yang kondisinya sangat matang.

Selengkapnya baca di sini.

2 dari 5 halaman

Sakit Pinggang Saat Hamil yang Bisa Jadi Pertanda Bahaya

Sakit Pinggang Saat Hamil yang Bisa Jadi Pertanda Bahaya © Dream

Dream - Keluhan sakit pinggang pada ibu hamil cukup sering terjadi. Terutama ketika memasuki trimester tiga kehamilan, ketika janin sudah semakin besar. Bobot bertambahn dan punggung mendapat beban yang lebih dari biasanya.

Tak heran kalau tulang dan otot punggung terasa nyeri. Untuk meredakan nyeri punggung, biasanya ibu hamil diminta untuk banyak melakukan peregangan. Tidur dengan menaruh bantal di punggu serta kaki, atau mandi air hangat.

Biasanya, rasa pegal dan nyeri akan sedikit mereda. Sakit punggung pada ibu hamil sebenarnya tak berbahaya, tapi ada beberapa kondisi jika sakit tersebut disertai keluhan lain, tak boleh dianggap sepele.

" Komunikasikan dengan dokter jika sakit punggung yang muncul sangat menggangu. Harus terbuka dengan dokter, jangan ragu untuk berkonsultasi," kata Mary Rosser, M.D., Ph.D., seorang dokter obstetri dan ginekologi di Montefiore Medical Center New York.

Sakit punggung saat hamil bisa jadi tanda bahaya bila disertai beberapa masalah berikut. Apa saja?

 

3 dari 5 halaman

Mengalami pendarahan dan kontraksi

Mengalami pendarahan dan kontraksi © Dream

Terkadang sakit punggung adalah tanda bahwa sesuatu yang serius sedang terjadi. Di antara penyebab nyeri punggung kehamilan yang paling mengkhawatirkan adalah persalinan prematur.

Dokter Rosser menyarankan untuk memperhatikan rasa sakit yang " baru" dan " siklus" , yang bisa menjadi tanda kontraksi rahim, bersama dengan pendarahan vagina atau perubahan keputihan yang dapat mengindikasikan masalah plasenta atau ketuban pecah dini. Coba istirahat sebentar, jika keluhan terus terjadi segera konsultasi dengan dokter.

 

4 dari 5 halaman

Demam

Demam © Dream

Demam, bila disertai dengan nyeri di punggung bagian bawah atau di sepanjang sisi punggung antara tulang rusuk dan pinggul, bisa menjadi tanda infeksi ginjal atau kandung kemih yang memerlukan perhatian segera. Termasuk mendapat pengobatan dengan antibiotik.

Dokter Rosser mengingatkan dua infeksi tersebut sangat berbahaya bagi ibu hamil dan harus segera diatasi. Misalnya disertai buang air kecil yang menyakitkan, darah dalam urin, kedinginan, atau demam, ini mungkin merupakan tanda-tanda masalah ginjal atau saluran kemih. Jangan tunda untuk segera periksa ke dokter.

 

5 dari 5 halaman

Mati Rasa

Mati Rasa © Dream

Meskipun penyebab mati rasa biasanya bukan kondisi yang lebih mengkhawatirkan, seperti persalinan prematur, itu bisa menandakan kompresi saraf sciatic atau saraf lain yang menghubungkan tulang belakang ke tubuh bagian bawah dan daerah panggul. Nyeri saraf sciatic umum terjadi selama kehamilan.

Ibu hamil mungkin membutuhkan fisioterapi jika memang nyeri tersebut sangat hebat. Terutama bila mengalami mati rasa, kesemutan, atau rasa sakit yang tajam di bokong atau kaki.

Sumber: Parents

Beri Komentar