Skincare Bayi/ Foto: Shutterstock
Dream - Bayi biasanya memiliki kulit lebih sensitif, kering dan mudah mengelupas. Kulitnya rentan mengalami iritasi dan ruam karena suhu maupun bahan-bahan tertentu. Hal ini karena kulit bayi lebih tipis dibandingkan kulit orang dewasa.
“ Kulit bayi memiliki pelembap alami lebih sedikit, lebih tipis dari kulit dewasa, kelenjar keringat kurang aktif, sel pigmen lebih sedikit, kolagen lebih sedikit, pH lebih basa,” kata dr Matahari Arsy pada acara Gently Baby Face Cream Advanced 5 In 1 beberapa hari lalu.
Oleh karena itu, kulit bayi lebih rentan mengalami iritasi akibat gesekan, suhu panas atau dingin maupun zat kimia yang tidak tepat. Penting untuk menjaganya dengan ekstra.
“ Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan kulit anak adalah menjaga skin barrier kulit. Jika dijaga sejak dini maka kulit anak akan sehat dan kuat dalam melindungi iritasi, alergi dan infeksi kulit,” ujar dr. Matahari.
Untuk menjaga kulit bayi agar tetap sehat, beberapa tahapan skincare basic pun dianjurkan. Tentunya bahan-bahan yang dipilih harus dipertimbangkan.
“ Kita harus detail melihat isi kandungan apa saja yang terdapat dalam suatu produk skin care. Salan satu contoh kandungan yang aman dan bail untuk menjaga skin barrier si kecil misalnya Ceramide, Chamomile, Niacinamide & Hyaluronic Acid," ungkap dr. Matahari Arsy.
Di Indonesia sendiri, terbatasnya pilihan produk bayi yang ada di Indonesia membuat para Ibu kesulitan untuk menemukan produk yang terbaik untuk si kecil.
Di pasaran, produk-produk dengan high quality ingredients didominasi oleh merek-merek luar yang harganya tidak ramah di kantong. Menjawab hal itu Gently hadir untuk menjaga kesehatan kulit bayi.
“ Gently dilengkapi dengan 3X Ceramide untuk melembapkan kulit, merawat skin barrier kulit, dan melindungi kerusakan kulit akibat sinar UV. 4D Hyaluronic Acid untuk melembapkan kulit, meningkatkan elastisitas kulit, dan membuat wajah lebih kenyal,” kata Nyoman Anjani, selaku CEO dan Founder Gently pada acara yang sama.
Formula tersebut bisa membantu menjaga skin barrier si kecil.
Dream - Kulit bayi sangat sensitif terhadap lingkungan luar dan membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Salah satu akibat dari sensitivitas kulit bayi adalah mengelupasnya kulit si kecil.
Kulit bayi yang mengelupas sering menjadi kekhawatiran para orangtua. Rupanya, hal ini adalah proses yang normal dan umum terjadi. Penyebab mengelupasnya kulit bayi beragam.
Kulit bayi baru lahir memang rentan terhadap kekeringan sehingga menyebabkan lapisan paling luar kulit terkelupas dalam minggu-minggu pertama setelah kelahiran. Selain itu, terdapat beberapa faktor laim yang menyebabkan kulit menjadi iritasi dan muncul ruam karena kulitnya yang halus. Berikut beberapa pemicu kulit bayi mudah mengelupas.
1. Vernix Caseosa
Vernix Caseosa adalah lapisan lilin tebal yang berfungsi untuk melindungi kulit bayi dari cairan ketuban. Lapisan vernix yang semakin terkikis dapat menyebabkan pengelupasan kulit alami bayi dalam beberapa minggu pertama.
2. Kelahiran Cukup Bulan
Waktu kelahiran mempengaruhi kulit yang dimiliki bayi. Bayi prematur yang lahir sebelum 37 minggu, umumnya lebih sedikit terjadi pengelupasan pada kulit. Sedangkan bayi cukup bulan memiliki kulit yang lebih tebal, dan kulit akan menjadi lebih cerah setelah kelahiran serta menjadi kering dan bersisik.
3. Eksim
Eksim merupakan kondisi alergi yang ditandai dengan ruam, kering pada wajah, dan lutut. Rasa gatal yang disebabkan dapat menyebabkan pengelupasan pada kulit. Eksim umumnya jarang terjadi pada bayi baru lahir, dan tidak terjadi sampai bayi berusia 4-6 bulan.
4. Ichthyosis
Ichthyosis merupakan kondisi langka yaitu mutasi genetik di mana kulit mati menjadi sangat kering dan bersisik, yang menyebabkan kulit terkelupas saat digosok.
5. Psoriasis
Psoriasis adalah penyakit autoimun yang terjadi karena peradangan kulit yang berlebihan. Kondisi ini menyebabkan pengelupasan sel-sel kulit dengan cepat. Namun, kondisi ini jarang terjadi pada bayi
Kapan Kulit Bayi Berhenti Mengelupas?
Sebenarnya, tidak ada waktu pasti kapan kulit bayi akan berhenti mengelupas. Namun, jika kulit bayi tidak membaik setelah 2 minggu, sebaiknya untuk menghubungi dokter. Terutama jika disertai iritasi, kemerahan dan si kecil menjadi sangat rewel hingga susah tidur.
Laporan: Meisya Harsa Dwipuspita/ Sumber: MomJunction
Advertisement
Lihat Mewahnya 8 Perhiasan Bersejarah Kerajaan Prancis yang Dicuri dari Museum Louvre
Hobi Membaca? Ini 4 Komunitas Literasi yang Bisa Kamu Ikuti
Baru Dirilis ChatGPT Atlas, Browser dengan AI yang `Satset` Banget
Bikin Syok, Makan Bakso Saat Dibelah Ternyata Ada Uang Rp1000
Kemenkeu Siapkan Rp20 Triliun untuk Hapus Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan