© MEN
Dream – Setiap anak memiliki caranya sendiri untuk berkembang. Hal ini juga termasuk kesukaan, minat dan bakat. Sayangnya, hal ini sering dilupakan orangtua.
Tanpa disadari, orangtua kerap membandingkan anak, baik dengan saudara, teman atau anak seusianya. Membandingkan anak, terutama soal pencapaian, bisa dibilang hal yang sangat tidak bijak dan harus dihindari demi perkembangan dan pertumbuhannya mental serta psikologisnya.
Sudah banyak penelitian mengungkap, membandingkan anak dengan orang lain akan menjatuhkan mentalnya. Hal tersebut juga bisa berpengaruh buruk pada kepercayaan diri mereka di masa mendatang.
Masih banyak efek lainnya yang penting diketahui orangtua jika kerap membanding-bandingkan anak. Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Efek membandingkan anak yang pertama adalah membuat anak menjadi pribadi yang kurang percaya diri. Kebiasaan ini secara perlahan akan mengarah pada munculnya keraguan anak akan kemampuannya sendiri.
Mendapatkan pernyataan jika mereka tidak bisa lebih baik dari orang lain, bakal membuatnya memandang rendah dirinya. Hal ini akan berdampak pa pola pikir secara jangka panjang.
Selanjutnya, anak pasti memiliki rasa cemburu terhadap orang yang selalu dibandingkan dengan dirinya. Semakin sering dan semakin lama mereka dibandingkan, maka level kebenciannya akan semakin tinggi.
Kondisi ini akan terjadi jika para orangtua kerap membandingkannya dengan teman sekolah atau pun para anak tetangga. Jika terus dibiarkan, sang anak bisa saja akan melakukan suatu hal yang buruk. Bisa pada dirinya sendiri maupun orang lain.
Tidak hanya akan menimbulkan rasa benci pada seseorang, dengan terus membandingkannya secara perlahan akan membuat pikiran si kecil dipenuhi oleh negatif.
Hal negatif yang dimaksudkan di sini misalnya anak cenderung merasa takut untuk melakukan suatu hal. Mereka akan takut gagal, takut dibandingkan, dipandang rendah dan semacamnya.
Membandingkan anak sama saja dengan memberikan memasukkan aura negatif ke dalam pikirannya sehingga mereka tidak bisa menerima tantangan serta tugas baru yang positif.
Ada satu hal yang harus disadari dari kebiasaan membandingkan anak. Hubungan orangtua dan anak akan merenggang, muncul jarak yang membuat semakin sulit untuk berkomunikasi.
Konflik akan selalu muncul, dan masalah yang sama tak bakal terselesaikan. Kualitas hubungan orangtua dan anak pun jadi semakin menurun. Rumah tak lagi menyenangkan bagi anak dan ia cenderung menutup diri untuk berkomunikasi.
Anak juga akan berkembang menjadi pribadi yang mudah gelisah. Apapun yang ia lakukan akan menjadi masalah besar baginya. Hal ini akan membuatnya jadi sulit berkembang.
Saat memiliki rencana ke depan, level kegelisahan akan 'mematikannya'. Takut dibandingkan, takut disalahkan, takut gagal. Ketakutan dan kegagalan serta dibandingkan akan selalu menghantuinya.
Berdampak besar, bukan? Mulai sekarang, jangan pernah membandingkan anak. Hargai apa yang dilakukan dan bakatnya. (mut)
(Sumber: Boldsky)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR