Jangan Langsung Taruh ASI yang Baru Dipompa ke Freezer

Reporter : Mutia Nugraheni
Kamis, 3 November 2022 09:48
Jangan Langsung Taruh ASI yang Baru Dipompa ke Freezer
Untuk penyimpanan tepat untuk ASI yang dipompa, tergantung kapan ASI akan diberikan pada si kecil.

Dream - Sumber gizi paling berkualitas untuk bayi usia 0 hingga 6 bulan adalah air susu ibu (ASI). Bagi ibu yang bisa selalu mendampingi bayi, dianjurkan untuk memberikannya secara langsung dari payudara.

Sementara bagi ibu yang harus bekerja, bisa dengan memompa ASI dan menyetoknya. Saat harus bekerja di luar rumah, si kecil bisa minum ASI perah kapan pun. Pastikan setelah memerah ASI, disimpan dengan benar, jangan sampai kualitasnya menurun.

Banyak ibu yang setelah memompa ASI, langsung menaruhnya di freezer, hal ini sebaiknya tak dilakukan. ASI yang telah dipompa memiliki suhu ruangan, jika langsung ditaruh di freezer dengan suhu dingin yang ekstrem, bisa merusak kandungan gizi di dalamnya.

Untuk penyimpanan tepat untuk ASI yang dipompa, tergantung kapan ASI akan diberikan pada si kecil. Hasil ASI yang baru selesai dipompa idealnya dibiarkan sebentar pada suhu ruang apabila berencana diberikan kepada bayi atau disimpan.

1 dari 6 halaman

Air susu ibu dari kedua payudara boleh dicampur untuk disimpan asalkan diperah dalam waktu yang sama. Pada suhu ruang hingga 25 derajat Celsius, ASI dapat aman digunakan hingga 4 jam setelah dipompa. Apabila disimpan di lemari pendingin, daya tahan ASI perah berkisar selama 4-5 hari.

ASI Perah Bau Tengik, Jangan Langsung Dibuang

Bila disimpan di cooler box, ASI dapat bertahan hingga 24 jam. Hasil ASI yang disimpan di freezer (suhu di bawah 0 derajat Celsius) dapat bertahan selama 6-12 bulan. Selengkapnya baca di KlikDokter.

2 dari 6 halaman

Menyusui Bisa Bikin Langsing? Yuk, Cari Tahu Faktanya

Dream – Saat menyusui, sebagian besar ibu merasa begitu gerah dan keringat pun bercucuran. Terutama ketika suhu juga sedang panas. Ibu menyusui bahkan kerap merasa kepanasan saat menyusui di ruangan ber-AC.

Menyusui memang membuat tubuh membakar cukup banyak kalori. Saat bayi masih berusia 0-6 bulan dan mendapat ASI eksklusif, kalori ibu saat menyusui cenderung banyak terbakar. Tentunya hal ini merupakan berita baik bagi ibu yang ingin menurunkan berat badan.

" Pembakaran kalori tersebut tergantung dengan frekuensi menyusui. Semakin sering, maka tenaga yang diperlukan akan lebih banyak, dan kalori yang dibakar akan bertambah pula. Secara eksklusif, menyusui dapat membakar 500-700 kalori perharinya, namun bisa lebih sedikit," ujar Kecia Gaither, seorang dokter obstetri ginekologi, dikutip dari Parents.

Ia juga mengatakan, bentuk tubuh wanita, dan berapa lemak yang sudah ada di tubuh juga akan mempengaruhi seberapa banyak lemak yang akan terbakar. Untuk jumlah kalori tidak bisa disamaratakan pada semua orang, karena bergantung pada aktivitas dan kondisi tubuh.

" Kalori yang dikeluarkan ibu menyusui sekitar, 1500-1800 per harinya, tergantung pergerakan dan keaktifan ibu," kata dr. Kecia.

 

3 dari 6 halaman

Tetap Perhatikan Asupan Nutrisi

Hal yang menurut Kecia harus selalu diingat ibu menyusui yang ingin cepat langsing adalah tetap lakukan olahraga. Untuk asupan makanan, tetap konsumsi makanan bergizi, tinggi vitamin dan protein karena masih menyusui.

" Pada tahap nifas tubuh ibu menyusui akan memerlukan banyak nutrisi. Semakin baik nutrisi yang kamu konsumsi, maka ASI-mu akan semakin sehat untuk pertumbuhan bayi," ujar Kecia.

Menyusui memang pada beberapa ibu seperti olahraga ringan bagi tubuh. Orang yang menyusui lebih sering, kalorinya akan lebih banyak terbakar daripada yang lebih sedikit menyusui.

Bentuk tubuh juga akan mempengaruhi itu semua, dan menyusui sangat memungkinkan untuk membuat berat badan turun dan tubuh pun jadi lebih langsing. Ingat, hindari berdiet ketat karena bisa memicu produksi ASI menurun.

" Tidak peduli berapa pun berat badanmu, yang terpenting adalah kesehatan tubuh dan bayi,” ujar dr. Kecia.

 

4 dari 6 halaman

Benarkan Berat Badan Naik Saat Berhenti Menyusui?

Dream – Air susu ibu (ASI) jadi nutrisi terbaik bagi bayi hingga usia 2 tahun. Bukan hanya berdampak positif bagi bayi, memberikan ASI juga membantu ibu membakar kalori.

Dilansir dari Mom Junction, menyusui memengaruhi metabolisme tubuh. Ibu yang menyusui secara eksklusif selama enam bulan pertama, membutuhkan tambahan 400-500 kilo kalori per 24 jam untuk produksi ASI. Dengan demikian, ibu menyusui mungkin akan mengalami penurunan berat badan selama fase menyusui.

Menyusui juga dapat membantu menurunkan berat badan pasca persalinan. Lalu bagaimana jika ibu berhenti menyusui, apakah berat badan akan naik?

Rupanya tidak ada bukti berbasis penelitian substansial yang menghubungkan penyapihan dan penambahan berat badan. Memang benar bahwa menyusui membakar lebih banyak kalori dan juga membuat metabolisme lebih efisien.

Kemungkinan kenaikan berat badan setelah penghentian menyusui dapat bervariasi antara satu wanita dengan wanita lain. Sementara beberapa wanita ada yang menambah berat badan setelah menyapih bayi mereka.

 

5 dari 6 halaman

Penyebab Berat Badan Naik

Beberapa ibu mungkin melihat kenaikan berat badan setelah mereka menyusui, padahal kenaikan berat badan dapat terjadi karena penyebab berikut ini.

1. Surplus kalori
Ibu menyusui membutuhkan lebih banyak kalori untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan produksi ASI. Dengan demikian, nafsu makan ibu akan meningkat selama menyusui dan mungkin tetap seperti itu menyusui. Kelebihan kalori pada akhirnya dapat menyebabkan penambahan berat badan. Kurangnya aktivitas fisik dan gaya hidup yang tidak aktif juga dapat mendorong kelebihan kalori dalam tubuh.

2. Perubahan hormon
Prolaktin dan oksitosin merupakan hormon yang berperan penting dalam produksi ASI. Ketika ibu berhenti menyusui, kedua hormon ini mulai turun. Baik oksitosin maupun prolactin, akan memainkan peran penting dalam kesehatan emosional. Beberapa ibu mungkin mengalami depresi atau merasa rendah diri, hal ini menyebabkan mereka makan berlebihan yang berujung pada penambahan berat badan.

 

6 dari 6 halaman

Tips hindari kenaikan setelah menyapih

Brittany Robles, trainer profesional, menjelaskan bahwa setelah berhenti menyusui penting untuk mengurangi porsi makanan. Hal ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan penurunan kebutuhan energi tubuh.

" Tidak perlu sekaligus, ibu dapat melakukan ini secara bertahap dalam mengurangi porsi makan. Jangan tidak makan sama sekali, makanlah dengan porsi yang lebih sedikit. Seiring berjalannya waktu, rasa lapar dan nafsu makan akan menyesuaikan dengan asupan kalori yang dikonsumsi,” ujar Robles.

Tips berikut ini mungkin dapat membantu ibu mengatur asupan makanan, untuk mengurangi berat badan ekstra setelah menyusui.
1. Perhatikan apa yang dimakan. Cobalah untuk mengurangi asupan makanan secara bertahap.
2. Hindari diet penurunan berat badan yang cepat, karena malah bikin nafsu makan
3. Peka terhadap kondisi tubuh dan makan hanya saat lapar dan jangan berlebihan
4. Makanlah camilan yang sehat seperti buah-buahan dan kacang-kacangan, untuk memenuhi kebutuhan kalori


Laporan: Angela Irena Mihardja

Beri Komentar