Ilustrasi
Dream - Kanker serviks atau mulut rahim termasuk kanker yang banyak menyerang perempuan Indonesia. Kanker ini disebabkan oleh Human Papillomavirus (HPV). Dikutip dari KlikDokter.com. Saat HPV menginfeksi, tubuh akan bereaksi dengan mengirim sel di sistem imun untuk membasmi virus tersebut. Jika gagal, infeksi akan berlanjut sehingga berisiko menimbulkan kanker serviks.
Kanker ini termasuk yang bisa dicegah divaksinasi. Terdapat vaksin kanker serviks yang sangat dianjurkan bagi perempuan. Selain itu, ternyata penggunaan kontrasepsi juga bisa mengurangi risikonya.
Setiap jenis kontrasepsi memiliki cara kerjanya masing-masing untuk mencegah kehamilan. Guna mendapatkan manfaat kontrasepsi dalam mencegah kanker serviks, Sahabat Dream perlu memilih jenis kontrasepsi yang tepat. Beberapa metode KB yang dapat menurunkan risiko kanker, antara lain:
1. Kondom
Salah satu jenis KB yang bermanfaat menurunkan risiko kanker serviks adalah kondom. Disebutkan bahwa kondom lateks, selain mencegah kehamilan, juga menjadi dapat menurunkan risiko infeksi HPV. Untuk mendapat manfaat tersebut, kondom harus digunakan dengan benar. Artinya, mesti mengenakan kondom yang baru sebelum hubungan seksual.
Satu hal yang perlu digarisbawahi, penggunaan kondom dengan benar hanya melindungi area yang tertutup olehnya. Ini berarti bahwa area yang tidak tertutup oleh kondom tetap berisiko terkena infeksi HPV. Pada dasarnya, manfaat kondom dalam menurunkan risiko infeksi HPV bergantung pada lokasi tubuh yang terkena infeksi.
Selain kondom, ada pula metode KB lain yang disebut mampu menurunkan risiko kanker serviks. Metode KB ini dikenal dengan sebutan spiral/ IUD alias AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim).
Faktanya, wanita yang menggunakan IUD memiliki angka kejadian kanker serviks lebih rendah 30 persen dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakannya. Diperkirakan bahwa AKDR membantu melawan infeksi HPV sehingga menurunkan risiko kanker serviks. .
Selain itu, penggunaan IUD dapat pula memicu sistem imun jangka panjang berkat reaksi terhadap komponen yang ada di dalamnya. Sistem daya tahan tubuh tersebut juga diduga menyerang virus HPV penyebab kanker serviks yang masuk ke dalam tubuh.
Penjelasan selengkapnya baca di sini.
Dream – Beberapa pasangan memilih untuk menunda kehamilan karena memiliki pertimbangan tertentu. Kini, cukup banyak pilihan alat kontrasepsi yang bisa membantu pasangan untuk melakukan perencanaan kehamilan lebih detail.
Mungkin Sahabat Dream juga menggunakan salah satunya. Sayangnya, tak semua alat kontrasepsi langsung nyaman dipakai. Pada beberapa orang, jenis kontrasepsi tertentu memunculkan keluhan dan rasa tak nyaman.
Memang, tubuh membutuhkan waktu penyesuaian dengan kontrasepsi yang digunakan namun jika terus terjadi keluhan, pertimbangkan untuk mengganti kontrasepsi. Apa saja tandanya?
Pendarahan yang berkelanjutan
Dilansir dari Popsugar, pendarahan bisa menjadi efek samping awal dari metode kontrasepsi hormonal baru. “ Hampir semua metode hormonal dapat menyebabkan bercak pada awalnya,” ujar Maria Sophocles, MD, seorang dokter kandungan dan direktur Women’s Healthcare of Princeton.
Keluhan ini bisa terjadi pada mereka yang menggunakan alat kontrasepsi seperto pil KB, patch, ring, suntikan, patch, dan IUD Hormonal. Jika pendarahan terus berlanjut dalam jangka waktu lama, bisa jadi memang tidak cocok.
Hubungi dokter jika mengalami kram menstruasi yang menyakitkan atau sangat tidak nyaman sampai mempengaruhi kegiatan sehari-hari. Dokter Sophocles menjelaskan, masalah seperti radang usus buntu, radang panggul, dan kehamilan ektopik, perlu disingkirkan terlebih dahulu.
Jika rasa sakit berasal dari menstruasi, beralih ke kontrasepsi hormonal berpotensi membantu. Coba untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mencari kontrasepsi yang paling nyaman dan cocok digunakan.
Pil KB perlu diminum setiap hari agar efektif mencegah kehamilan. Kehilangan pil atau lupa meminumnya membuat kontrasepsi ini kurang dapat diandalkan karena meningkatkan peluang untuk kehamilan yang tidak direncanakan.
Jadi, jika sering lupa minum pil KB, mungkin ini saat yang tepat untuk mempertimbangkan metode kontrasepsi yang berbeda. “ Jika sulit untuk mengingat pil yang harus diminum, ada banyak pilihan lain yang tidak memerlukan banyak usaha,” kata dr. Sophocles.
Ia memberi contoh long-acting reversible contraceptives (LARC) sebagai pilihan yang sangat baik. Alat kontrasepsi ini mencakup implant lengan (Nexplanon)
Merasa down atau depresi
Jika merasa bahwa kontrasepsi hormonal mengacaukan suasana hati secara negatif, dr. Sophocles merekomendasikan untuk hubungi dokter dan lakukan evaluasi. Ini bisa menjadi pertimbangan untuk mengganti alat kontrasepsi lain.
“ Situasi ini dapat terjadi saat menggunakan pil KB dan metode hormonal kombinasi lainnya seperti estrogen plus progesterone,” ujar dr. Sophocles.
Laporan Elyzabeth Yulivia
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia