Kandungan Pasta Gigi yang Aman untuk Ibu Hamil

Reporter : Cynthia Amanda Male
Rabu, 7 Agustus 2019 18:04
Kandungan Pasta Gigi yang Aman untuk Ibu Hamil
Banyak yang tak tahu kalau pasta gigi berflouride bisa membahayakan bagi ibu hamil.

Dream - Saat hamil, kondisi tubuh ibu memang berubah drastis. Tubuh jadi lebih sensitif dan harus lebih selektif dalam memilih produk-produk yang digunakan sehari-hari. Salah satunya pasta gigi.

Banyak yang tak tahu kalau pasta gigi berflouride bisa membahayakan bagi ibu hamil, yaitu jika pasta gigi tertelan. Zat tersebut bisa berdampak buruk pada bayi.

" Kandungan fluoride pada pasta gigi memang berbahaya ketika tertelan. Dalam kadar tertentu, bisa berefek ke janin. Apalagi jika terjadi pada anak," kata dr. Annisa Oktantiani, saat ditemui dalam acara peluncuran Mama's Choice beberapa waktu lalu.

Selain fluoride, trikoloroasetat, SLS, paraben, pewarna dan parfum bisa memicu reaksi tubuh yang buruk. Terutama bagi yang memiliki alergi.

" Menurut jurnal terbaru, ada yang bilang dapat meningkatkan faktor risiko ADHD," kata Annisa.

1 dari 6 halaman

Bahan Natural dan Halal

Bahan Natural dan Halal © Dream

Meskipun mayoritas produk di pasaran mengandung fluoride dan belum tentu ramah ibu hamil dan anak, namun beberapa di antaranya telah dibuat khusus dari bahan yang lebih aman, natural serta halal.

" Produk yang dipakai haruslah aman karena apa yang dikonsumsi dan dipakai ibu dapat berpengaruh ke janin atau bayi," jelas Annisa.

Untuk menjawab kebutuhan tersebut, sekelompok profesional muda serta praktisi yang peduli terhadap kesehatan ibu dan anak membuat lini produk perawatan ibu dan anak yang diberi nama Mama's Choice.

mamas choice

Produk ini diklaim ramah bagi ibu hamil dan anak. Salah satu produknya adalah pasta gigi bebas fluoride dengan kandungan daun mint, siwak, klorofil serta kalsium, obat kumur dan stretch mark berbahan dasar lidah buaya.

2 dari 6 halaman

6 Fakta Pertumbuhan Gigi Bayi, Banyak Orangtua yang Belum Tahu

6 Fakta Pertumbuhan Gigi Bayi, Banyak Orangtua yang Belum Tahu © Dream

Dream - Pertumbuhan gigi bayi untuk pertama kali, umumnya terjadi pada usia 6 bulan, namun setiap bayi memiliki kecenderungan yang berbeda-beda. Ada gigi bayi yang baru tumbuh usia 10 bulan, bahkan ketika berusia satu tahun.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan gigi bayi, seperti faktor keturunan, nutrisi dan masih banyak lagi. Ketika bayi mulai tumbuh gigi, biasanya ada tanda-tanda yang membuat orangtua khawatir.

Bayi memiliki reaksi yang berbeda-beda ketika tumbuh gigi untuk pertama kali. Ada bayi yang tiba-tiba demam, atau menggigit segala sesuatu yang ada di dekatnya. Hal tersebut bukanlah hal yang terlalu serius untuk dikhawatirkan.

Penting bagi orangtua mengetahui tahap perkembangan gigi bayi. Hal ini agar dapat menjaga dan merawat gigi bayi dengan baik dan benar. Berikut beberapa hal tersebut.

Fungsi Gigi Bayi

Ada sebagian orang yang menganggap bahwa kesehatan gigi susu atau gigi bayi tidaklah penting. Padahal faktanya tak demikian.

Parents.com menyebutkan bahwa pernyataan tersebut termasuk dalam mitos pertumbuhan gigi bayi yang tidak berdasar. Mitos tersebut menyebar, karena orang-orang berpikir bahwa gigi susu bayi hanya berusia 5-7 tahun saja, dan nantinya akan lepas untuk berganti dengan gigi dewasa.

Setiap bagian tubuh manusia yang tumbuh memiliki fungsi masing-masing, begitu pula dengan gigi sulung bayi yang baru tumbuh. Menurut pernyataan Homa Amini, Kepala Kedokteran Gigi di Nationwide Childres’s Hospital Ohio, pertumbuhan gigi susu bayi sangat penting untuk memperoleh nutrisi dan makan.

“ Selain itu, pertumbuhan gigi bayi yang pertama kali berfungsi untuk membentuk struktur wajah dan untuk menahan ruang gigi untuk gigi dewasa kelak tumbuh,” imbuh Amini.

Jadi, orang tua tidak boleh menyepelekan pertumbuhan gigi bayi. Alasan lain pentingnya pertumbuhan gigi bayi adalah, soal perkembangan bicara. Bayi yang giginya sudah tumbuh akan lebih mudah mengucapkan suara seperti, ‘l, th, dan sh’.

3 dari 6 halaman

Apa Benar Tumbuh Gigi Membuat Bayi Sakit?

Apa Benar Tumbuh Gigi Membuat Bayi Sakit? © Dream

Banyak orangtua yang beranggapan kalau saat akan tumbuh gigi, bayi bakal mengalami sederet masalah. Seperti rewel, demam atau tak mau makan.

Sebuah penelitian menunjukkan, bahwa sebenarnya masalah kesehatan tersebut tidak bisa dikatakan sebagai efek dari pertumbuhan gigi susu. Gejala pertumbuhan gigi pada bayi umumnya, bayi mengalami iritasi gusi, air liur berlebihan dan emosi bayi yang mudah marah.

Penelitian dari Pediatrics menambahkan, beberapa bayi memiliki kemungkinan mengalami peningkatan suhu badan, namun tidak terkait dengan pertumbuhan gigi bayi. Apabila terjadi gejala-gejala yang tidak umum saat pertumbuhan bayi, sangat disarankan untuk segera memeriksakan anak ke dokter.

4 dari 6 halaman

Sikat Gigi Bayi secara Teratur

Sikat Gigi Bayi secara Teratur © Dream

Setelah bayi memiliki gigi susu pertamanya, perawatan gigi menjadi sangat penting untuk diperhatikan orangtua. Kebanyakan orangtua berpikir kalau menyikat gigi susu bayi cukup sekali sehari. Benarkah demikian?

Dr. Miller, mengatakan bahwa menyikat gigi bayi dua kali sehari lebih baik dibanding hanya sekali sehari. Perlu waktu 24 jam untuk pembuatan lapisan bakteri penyebab gigi berlubang.

“ Plak bisa muncul dan memiliki kemampuan untuk merusak struktur gigi, dan sikat gigi dua kali sangat baik untuk mengangkat plak tersebut," ujarnya.

Perawatan gigi susu, sebenarnya bisa dimulai sejak gigi belum tumbuh. Orang tua bisa membersihkan gusi pada bayi dengan menggunakan handuk basah. Lanjutkan kegiatan ini hingga cabang gigi sudah mulai terlihat, dan ganti handuk dengan menggunakan sikat gigi berbulu halus.

5 dari 6 halaman

Gigi Bayi Juga Memerlukan Pasta Gigi

Gigi Bayi Juga Memerlukan Pasta Gigi © Dream

Banyak orang tua yang berpikir kalau gigi bayi tidak memerlukan pasta gigi untuk membersihkan. Sebenarnya gigi bayi juga memerlukan pasta gigi. Para ahli menyarankan penggunaan pasta gigi fluoride sejak gigi tumbuh pada bayi. Kandungan dalam fluoride sangat baik untuk mengangkat dan mengurangi pembusukan gigi.

Mitos tentang pelarangan pasta gigi untuk anak berawal dari ketakutan orang tua tentang bahan, dan efek yang mungkin ditimbulkan pada si kecil. Untuk mengatasi hal ini, sudah banyak produk pasta gigi yang dibuat khusus untuk bayi.

Syarat utama dalam penggunaan pasta gigi untuk bayi, ialah jumlah pasta gigi yang dioleskan ke sikat tidak perlu banyak. Cukup gunakan sedikit saja pasta gigi untuk bayi.

6 dari 6 halaman

Gigi Bayi Juga Bisa Berlubang

Gigi Bayi Juga Bisa Berlubang © Dream

Gigi susu merupakan gigi pertama yang nantinya akan terganti dengan gigi dewasa. Dari fakta tersebut, banyak orang tua yang menganggap bahwa gigi bayi tidak mungkin berlubang.

Setiap gigi bisa mengalami masalah gigi berlubang apabila tidak dirawat dengan baik, bahkan gigi bayi sekalipun. Oleh sebab itu, perawatan gigi bayi bisa dimulai sejak usia 6 bulan, sebelum gigi susu menampakkan dirinya secara utuh.

Cara lain mengurangi gigi berlubang pada bayi, bisa dilakukan dengan mengurangi kebiasaan memberi minum bayi dengan tidur dengan botol susu atau minuman manis lainnya.

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More