Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Orangtua mana yang tidak khawatir saat mengetahui bayinya tidak merespons ketika dipanggil atau diberikan mainan yang bisa merangsang pendengarannya.
Faktanya, bayi mampu berkembang sangat cepat dan mampu mendeteksi suara alias mendengar saat masih dalam kandungan, tepatnya saat ibu hamil trimester ketiga. Jadi sebenarnya bayi sudah bisa mendengar suara bahkan saat mereka masih berada di dalam kandungan.
Bayi menggunakan pendengaran sebagai alat utama untuk mendapatkan informasi tentang dunia di sekitarnya. Mendengar juga membuatnya mampu belajar bahasa dan merangsang perkembangan otak. Maka dari itu, sangat penting untuk mengidentifikasi dan menangani masalah pendengaran pada bayi sedini mungkin.
Berikut dilansir dari Momjunction, untuk mengenali lebih lanjut tahapan proses perkembangan pendengaran bayi serta gangguan pendengaran yang mungkin bisa dialami oleh bayi.
American Speech-Language-Hearing Association (ASHA) mengungkap, bayi mulai bereaksi terhadap suara pada usia tiga bulan. Sementara saat masih berada dalam kandungan, janin mulai mengenali dan bereaksi terhadap bunyi sejak bulan keenam atau ketujuh usia kehamilan.Tetapi perkembangan pendengaran yang tepat terjadi setelah mereka lahir ke dunia.
Pada bayi yang baru lahir saat dua bulan pertama sulit bagi orangtua untuk mengetahui bagaimana kondisi pendengaran bayi. Pasalnya, bayi cenderung belum dapat merespons suara. Seringkali mereka hanya melebarkan mata atau bergerak dalam tdurnya ketika ia mendengar sesuatu.
Menurut U.S. National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD), bayi dengan indera pendengaran yang sehat akan mencapai tonggak perkembangan berikut.
Dari lahir hingga tiga bulan:
Dari empat hingga enam bulan:
Tujuh bulan hingga satu tahun:
Setiap bayi berbeda, dan jika bayi melewatkan perkembangan dalam beberapa minggu, itu tidak selalu menunjukkan masalah.
Ada berbagai tes yang dilakukan setelah kelahiran bayi untuk memeriksa kemampuan pendengaran mereka. Namun, kemampuan pendengaran bayi hanya dapat diukur saat mereka bertambah dewasa. Jika dokter anak mencurigai adanya masalah dalam kemampuan pendengaran bayi, maka mereka dapat merekomendasikan tes lanjutan di kemudian hari atau di usia yang lebih dewasa.
Perhatikan bahwa bayi tidak bereaksi terhadap suara seperti dering telepon atau bel saat mereka tidur nyenyak karena mereka memiliki tidur yang lebih nyenyak daripada orang dewasa.
Berikut ini adalah beberapa tanda yang mungkin mengindikasikan masalah pendengaran.
Masalah-masalah ini tidak selalu mengkonfirmasi masalah pendengaran. Bayi bisa saja mengalami pengurangan pendengaran akibat infeksi telinga atau saat pilek dan batuk namun ini hanya bersifat sementara.
Mereka juga mungkin tidak menunjukkan reaksi ketika mereka asyik bermain dengan orang dewasa atau saudara kandungnya. Karena itu, jangan panik dan selalu konsultasikan dengan dokter sebelum mengambil kesimpulan. (mut)
Advertisement
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal