Disneyland (Foto: Shutterstock)
Dream - Penyakit campak sedang merebak di berbagai wilayah di Amerika Serikat. Baru-baru ini, ditemukan seorang anak remaja yang terkena campak. Ia baru saja mengunjungi Disneyland Amerika Serikat dan Universal Studio.
Anak tersebut pada awal Agustus, tepatnya tanggal 11 hingga 15 berada di dua taman hiburan tersebut. Ia terbang dari New Zealand. Menurut pihak kesehatan setempat, bocah tersebut bisa saja terpapar di tempat lain.
Antara lain di bandara atau selama perjalanan ke taman hiburan. Namun penting untuk mewaspadai kasus campak yang sangat menular di taman hiburan terkenal tersebut.
Penularan camapak bisa lebih cepat dan mudah di tempat yang pada ramai. Hal ini mengingat, Disneyland didatangi ribuan orang setiap harinya. Demi mencari sumber penularan campak yang dialami anak tersebut Orange County Health Care Agency, meminta tiap daerah yang perwakilan tempat yang ia datangi untuk melakukan pemeriksaan.
Terutama pada anak-anak yang memiliki daya tahan tubuh lemah dan mudah tertular. Pihak Disneyland sendiri mengungkap kalau telah melakukan prosedur sanitasi untuk kebersihan setiap harinya.
" Kami melakukan pembersihan sanitasi standar untuk melindungi tim kami dan para tamu yang datang. Setiap tahunnya kita juga melakukan vaksinasi," kata dr. Pamela Hymel, chief medical officer of Disney Parks, seperti dikutip dari NBC.
Gejala campak mirip seperti flu. Hidung berair, mata merah, disertai batuk dan demam, disertai dengan munculnya bintik merah kulit. Campak ditularkan melalui percikan air liur yang dikeluarkan penderita saat batuk atau bersin.
Penularan juga bisa terjadi bila seseorang menyentuh hidung atau mulut, setelah memegang benda yang terpercik air liur penderita. Campak juga sangat mudah menular dan bisa berdampak parah jika tak segera ditangani.
Salah satu cara untuk mencegahnya adalah melalui vaksinasi. Terutama pada balita dan anak-anak. Orang dewasa juga disarankan untuk melakukan vaksinasi campak.
Dream - Salah satu penyakit yang sangat mudah menular ada anak adalah campak. Penyakit ini penularannya melalui percikan ludah yang keluar dari batuk, bersin, atau pilek. Berhati- hatilah jika membawa anak ke dalam ruangan yang terdapat pasien campak atau membawanya ke area publik yang padat.
Virus tersebut bisa terpapar dengan mudah, apalagi jika anak belum divaksin. Komplikasi dari penyakit campak bisa menjadi masalah yang serius, meskipun pada umumnya campak bukan
penyakit berbahaya.
Pasalnya, satu dari tiga anak yang terinfeksi campak akan mengalami komplikasi seperti infeksi telinga, diare, pneumonia, atau radang otak. Cara terbaik mencegah campak melakukan vaksin campak secara lengkap yang biasanya diberikan pada saat anak berusia satu tahun dan empat tahun.
Untuk gejalanya sendiri, tak selalu muncul merah-merah. Kadang ruam pada campak tidak keluar. Gejala yang sangat kentara yaitu anak demam, hidungnya berair, matanya memerah, batuk kering dan terdapat bercak dalam mulut.
Segera periksakan ke dokter jika anak mengalami demam selama lebih dari tiga hari. Jika memang anak terkena campak biasanya akan diberikan obat antivirus dan pereda gatal. Pengobatannya tidak membutuhkan antibiotik, karena campak disebabkan virus bukan bakteri.
Pastikan juga ia beristirahat di rumah dan tak melakukan banyak kontak dengan orang lain. Ummumnya penyakit campak ini berlangsung hingga 10 hari. Perbanyak juga minum air putih atau jus buah segar agar anak tak dehidrasi.
Advertisement
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Bahas Asam Urat dan Pola Hidup Sehat, Obrolan Raditya Dika dan dr. Adrian Jadi Sorotan