Bayi Baru Lahir (Foto: Shutterstock)
Dream - Pernah memperhatikan kondisi kepala bayi sesaat setelah lahir? Sebagian besar bayi yang baru lahir memiliki kondisi kepala yang tidak rata, atau kita kerap menyebutnya peang.
Mengapa demikian? Dilansir dari beberapa sumber, bayi yang baru lahir memiliki tulang tengkorak yang masih sangat lunak dan fleksibel, sehingga dapat berubah bentuk jika ada tekanan dalam jangka waktu yang lama.
Misalnya karena bayi berbaring ke satu sisi dalam waktu yang lama, inilah yang membuat kenapa bagian belakang kepala atau salah satu sisi kepala bayi yang seharunsya bulat menjadi peang atau datar.
Secara umum, kepala bayi peang dibagi menjadi dua jenis, yaitu plagiocephaly dan branchycephaly. Pada plagiocephaly, kepala bayi yang peang pada salah satu sisi, sehingga kepala terlihat asimetris.
Kondisi ini bisa membuat posisi kedua telinga terlihat tidak sejajar dan kepala nampak tidak rata kalau dilihat dari atas.
Sedangkan, branchycephaly adalah kepala bayi yang peang pada bagian belakang. Kondisi ini membuat kepala bayi nampak melebar. Kepala bayi menjadi peang bisa dikarenakan oleh beberapa faktor.
Apa saja? Baca penjelasan selengkapnya di Diadona.id
Dream - Kulit bayi begitu sensitif dan mudah sekali mengalami kemerahan, ruam, bentol, hingga mengelupas. Pada bayi baru lahir, kulitnya bahkan banyak sekali mengalami pengelupasan hingga ke kulit kepala.
Sebenarnya, saat dalam kandungan, bayi dilindungi dengan lapisan tebal bernama Vernix. Nah, saat lahir lapisan ini akan terlepas dengan sendirinya yang membuat tampilan kulit bayi terlihat mengelupas.
Untuk menjaga kulit bayi tetap lembap dan meredakan pengelupasan ada sejumlah perawatan penting yang bisa dilakukan. Simak langkah-langkahnya agar kulit si kecil selalu dalam kondisi sehat.
1. Hindari memandikan bayi terlalu lama
Memandikan terlalu lama juga akan membuat bayi kehilangan minyak alaminya pada kulit. Cukup mandikan dengan cepat, maksimal 10 menit dengan suhu air yang hangat agar kelembapan kulit tetap terjaga.
2. Gunakan pelembap setelah mandi
Jangan lupa untuk selalu menggunakan pelembap hipoalergenik setelah mandi untuk menjaga kelembapan kulitnya. Lakukan pijatan lembut saat mengaplikasikannya sehingga formula dapat terserap dengan sempurna.
3. Gunakan produk khusus bayi
Pastikan memakai produk-produk yang diformulasi khusus untuk bayi. Hal ini sangat penting sehingga kulitnya akan terbebas dari iritasi.
4. Usahakan tidak terkena udara terlalu dingin
Udara dingin akan membuat kulit bayi semakin kering dan menjadikan proses pengelupasan tersebut semakin terlihat signifikan. Jadi, selalu lindungi kulit bayi dengan menggunakan selimut, dan pakaian yang nyaman serta lembut sehingga kulit bayi semakin terjaga.
Laporan Nabila Mecadinisa/ Sumber: Fimela
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib