Dream - Sahabat Dream pernah punya masalah dengan plester luka? Terkadang, sebagian kita kesulitan dalam mengaplikasikan plester luka di jari yang tergores karena perekat pada kedua sisinya.
Seringkali, dua sisi plester yang memiliki perekat tertempel satu sama lain sebelum sempurna menutup luka pada jari. Kotone Ugamochi, seorang anak perempuan asal Jepang juga memiliki keluhan yang sama.
Ia pun berusaha mencari solusi agar plester lukanya lebih nyaman digunakan. Anak usia 10 tahun tersebut menciptakan inovasi berupa plester luka yang mudah dipasang di jari.
Inovasi ini terpikir oleh Ugamochi pada 2021 lalu ketika jarinya terluka. Siswa Sekolah Dasar Egakawa, Prefektur Ibaraki tersebut kesulitan ketika memasang plester luka untuk membalut luka di jarinya.
Karena kesulitan, ibu Ugamochi pun ikut membantu memasangkan plester luka pada jari Ugamochi. Sayangnya, plester luka itu justru saling tertempel satu sama lain di kedua sisinya yang berperekat.
Karena masalah itu, Ugamochi dan ibunya berinisiatif memotong salah satu ujung plester. Selanjutnya, Ugamochi dan ibunya juga melakukan eksperimen kecil dengan memindahkan bantalan kain kasa pada plester luka ke salah satu ujungnya.
Menurut Ugamochi dan ibunya, plester luka hasil eksperimen ini lebih mudah dan nyaman untuk digunakan.
Pada 2022, Ugamochi mendaftarkan hasil eksperimennya ke World Youth Invention Exhibition 2022, salah satu ajang pameran penemu pemuda sedunia. Inovasinya dalam menciptakan plester luka anti lengket mengantarkan Ugamochi meraih medali perunggu dalam ajang bergengsi ini.
Terobosan yang dirancang oleh Ugamochi ini memang terlihat sederhana. Meski begitu, plester luka ini mampu menjadi solusi dari permasalahan umum plester yang saling tertempel satu sama lain.
Pada 2022, Ugamochi mendaftarkan hasil eksperimennya ke World Youth Invention Exhibition 2022, salah satu ajang pameran penemu pemuda sedunia. Inovasinya dalam menciptakan plester luka anti lengket mengantarkan Ugamochi meraih medali perunggu dalam ajang bergengsi ini.
Terobosan yang dirancang oleh Ugamochi ini memang terlihat sederhana. Meski begitu, plester luka ini mampu menjadi solusi dari permasalahan umum plester yang saling tertempel satu sama lain.
“Kadang, bagian perekat di plester tertempel di luka dan rasanya sangat sakit. Dengan plester ini, akan lebih mudah ditempelkan di jari,” kata Ugamochi sambil memamerkan penemuannya.
Inovasi baru plester luka ini kemudian dilirik oleh Matsumotokiyoshi, salah satu perusahaan obat besar di Jepang. Matsukiyo, salah satu merek dari perusahaan obat tersebut kemudian mengembangkan produk bocah 10 tahun itu dan memasarkannya dalam merek Matsukiyo-Easy-Wrap Finger Plaster.
Terobosan yang dirancang oleh Ugamochi ini memang terlihat sederhana. Meski begitu, plester luka ini mampu menjadi solusi dari permasalahan umum plester yang saling tertempel satu sama lain.
Keren banget ya bocah 10 tahun ini, Sahabat Dream.
Laporan Salma Rihhadatul Aisy/ Sumber: NextShark
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN