Pel Lantai
Dream - Lantai yang lengket dan berminyak tentunya sangat tidak nyaman untuk diinjak. Hal ini juga menandakan kalau lantai harus segera dipel dan dibersihkan. Seringkali setelah kita membersihkan lantai, rasa lengket tak kunjung hilang.
Hal tersebut bisa jadi karena kesalahan saat mengepel lantai. Bukan membuat lantai menjadi bersih malah sebaliknya, lantai semakin kotor. Untuk itu Sahabat Dream, hindari kesalahan berikut saat mengepel lantai.
1. Tidak Membersihkan Debu dan Kotoran
Kebiasaan pertama yang sering kita lakukan adalah tidak membersihkan debu dan kotoran saat akan mengepel. Oleh sebab itu, sebelum mengepel lantai pastikan sapu atau vakum lantai lebih dahulu. Jika terdapat kotoran basah seperti nasi, tetesan minuman manis, minyak, atau yang lainnya ada baiknya dibersihkan terlebih dahulu dengan kain atau tisu kering.
2. Mengepel Lantai ke Arah Depan
Kesalahan yang kedua dan sering tidak kiita sadari adalah mengepel ke arah depan. Sebaiknya mengepel ke arah belakang dan berjalan mundur saat mengepel. Hal ini akan membuat pembersihan lebih efektif. Lantai yang sudah dipel tak lagi terinjak.
3. Tidak Mengganti Air Pel
Kesalahan berikutnya yang sering terjadi adalah yang tidak mengganti air untuk mengepel yang sudah kotor. Saat malas-malasan mengganti air pel akan membuat kotoran dari alat pel menjadi tersebar ke berbagai tempat. Apalagi membiarkan air pel sampai berwarna keruh.
Sangat dianjurkan mengganti air pel setidaknya setiap 2 kali bilasan pel. Dengan demikian, kotoran pada alat pel tidak akan menyebar ke ruangan lainnya.
Selengkapnya baca di Diadona.id
Dream - Menjaga kebersihan rumah saat ini memang sebaiknya dilakukan secara ekstra. Terutama jika salah satu anggota keluarga baru saja kembali dari luar. Hal ini demi menghindari penularan virus Covid-19.
Disinfektan jadi hal yang juga rutin dilakukan. Terutama pada permukaan yang kerap disentuh. Seperti gagang pintung, kunci mobil/ motor, meja makan dan ponsel. Lalu bagaimana dengan area lantai, apakah harus rutin didisinfekatan?
Sebaiknya lantai memang juga dibersihkan dan didisinfektan. Hal ini untuk mengambil langkah ekstra untuk mencegah penyebaran kuman yang bisa memicu penyakit. Aktivitas disinfektan ini juga tergantung dari kondisi rumah.
" Sangat direkomendasikan untuk keluarga yang memiliki anak bayi dan balita untuk melakukan disinfektan secara rutin dan lebih sering. Ini termasuk mereka yang memiliki rumah di tengah kota," kata Georgia Dixon, seorang pakar kebersihan, seperti dikutip dari Apartment Theraphy.
Kita tak perlu membersihkan setiap lantai di rumah setiap hari. Utamakan area lantai yang sering dilewati seluruh anggota keluarga. Terutama yang berbatasan langsung dengan area luar. Cara ini lebih efektif dibandingkan membersihkan seluruh lantai,
" Lantai dekat area luar dan karpet dekat pintu adalah tempat yang bagus untuk memfokuskan aktivitas desinfektan," kata Dixon.
Vakum karpet secara teratur, lalu cuci dan jemur juga minimal dua minggu sekali. Untuk lantai, sapu sampai bersih kemudian pel dengan cairan disinfektan. Kita tidak tahu virus dan kuman menyebar kemana saja, pencegahan adalah yang utama.
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati