Konser Coldplay, Ibu Hamil dan Anak di Bawah 14 Tahun Tak Boleh Nonton di Festival

Reporter : Mutia Nugraheni
Rabu, 17 Mei 2023 12:36
Konser Coldplay, Ibu Hamil dan Anak di Bawah 14 Tahun Tak Boleh Nonton di Festival
Jika sedang hamil dan ingin melihat penampilan Johnny Buckland, Guy Berryman, Will Champion dan Chris Martin secara langsung, pastikan tidak membeli di area Festival. Pihak promotor memberi pengumuman

Dream - Penggemar Coldplay di Indonesia sedang panas dingin menanti kesempatan untuk menonton band asal Inggris tersebut secara langsung di GBK, Jakarta pada 15 November 2023 mendatang. Mungkin termasuk Sahabat Dream yang kini tengah berbadan dua.

Jika sedang hamil dan ingin melihat penampilan Johnny Buckland, Guy Berryman, Will Champion dan Chris Martin secara langsung, pastikan tidak membeli di area Festival. Pihak promotor memberi pengumuman penting.

Pada kelas Festival, penonton akan berdiri sepanjang konser yang tentu saja akan berbahaya bagi ibu hamil. Cari kategori lain yang disiapkan tempat duduk.

Coldplay Jakarta

" Untuk alasan keamanan, ibu hamil tidak diperbolehkan menonton di area festival (berdiri bebas) dan diwajibkan membeli tiket di kategori duduk (ultimate experience, CAT 1, CAT 2, CAT 3, CAT 4, CAT 5, CAT 6, Cat 7, dan CAT 8)," tulis pengumuman di Instagram @loketcom.

1 dari 5 halaman

Penonton Anak-anak

Penggemar Coldplay juga lintas usia. Mungkin banyak orangtua yang ingin membawa anak-anaknya menonton konser band legendaris ini. Jika membawa anak, pastikan juga tidak membeli tiket area Festival, karena dilarang. Untuk anak di bawah 6 tahun, tak boleh masuk ke venue.

Konser Coldplay

" Anak-anak di bawah 6 tahun tidak diperbolehkan ke area acara. Anak-anak berusia 6 sampai 14 tahun harus didiampingi oleh orangtua atau wali sah yang berusia minimal 18 tahun atau lebih dan tidak diperbolehkan masuk ke bagian festival,"   pengumuman di Instagram @loketcom.

Jadi, lebih bijak saat hamil dan membawa anak ketika menonton konser ya, ayah bunda.

2 dari 5 halaman

Hamil di Atas Usia 35 Tahun Ada Efek Positifnya, Simak Yuk!

Dream - Menjaga tubuh tetap sehat selama kehamilan memang cukup menantang. Terlebih lagi jika ibu hamil di usia 35 tahun ke atas. Kondisi kehamilan di usia tersebut dikenal dengan  sebutan kehamilan geriatri.

“ Berdasarkan data, di Amerika Serikat terdapat peningkatan jumlah angka kehamilan dan angka kelahiran yang datang pada wanita lanjut usia selama beberapa dekade terakhir,” ujar Roxanne Pro, seorang dokter obstetri dan ginekologi.

Menurutnya, tidak ada masalah untuk hamil di usia berapa pun tapi penting dipertimbangkan beberapa risikonya. Baik bagi ibu hamil maupun bayi dalam kandungan.

Risiko Kehamilan di atas 35

Menurut Klinik Cleveland, ibu yang hamil di atas usia 35 tahun memiliki risiko lebih tinggi mengalami preeklampsia, diabetes gestasional, melahirkan tidak tepat waktu, melahirkan bayi dengan berat badan kecil, kelainan genetik, hingga terjadi keguguran bahkan lahir mati.

" Hal yang perlu diingat bahwa semua kehamilan di usia berapapun pasti memiliki risiko masing-masing," kata Roxanne.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa memberi asupan dan nutrisi yang optimal, meminum vitamin dan suplemen, menghindari minum alkohol dan merokok terbukti dapat membantu mengurangi risiko komplikasi pada kehamilan di atas usia 35 tahun.

 

3 dari 5 halaman

Efek Positif Hamil di Atas 35

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal Population and Development Review menemukan bahwa ibu yang memiliki anak di atas 35 tahun, anaknya cenderung lebih pintar dan lebih tinggi, dibandingkan dengan anak yang lahir dari ibu yang berusia di bawah 35 tahun. Peneliti mencatat bahwa manfaat yang diperoleh dari memiliki bayi di atas 35 tahun lebih besar daripada risiko yang terkait dengan kehamilan geriatri.

Selain itu, studi lain yaitu studi dari tim Fakultas Kedokteran Universitas Boston, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa wanita yang memiliki anak di atas usia 33 tahun cenderung hidup lebih lama daripada ibu yang memiliki anak terakhir pada usia 29 tahun.

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Geriactrics Society menemukan bahwa wanita yang memiliki anak setelah usia 35 tahun memiliki kekuatan otak yang lebih baik dan mental yang lebih tajam di usia tua.

Kuncinya kehamilan di atas 35 tetap sehat adalah menerapkan gaya hidup yang sehat juga. Tak boleh mengabaikan pemeriksaan rutin dan mengikuti saran dokter jika ada permasalahan.

 

 

Laporan Devi Tri Aprilianza / Sumber: PopSugar

4 dari 5 halaman

Siap-siap Ibu Hamil, 5 Keluhan yang Sering Muncul Pasca Melahirkan

Dream - Kebutuhan si kecil saat masih dalam kandungan mungkin sudah disiapkan ayah dan bunda dengan baik. Mulai dari popok, pakaian, tempat tidur dan sebagainya. Tak hanya persiapan untuk bayi, ibu juga penting untuk menyiapkan diri akan terjadi banyak perubahan besar.

Bukan hanya perubahan fisik tapi juga psikologis. Untuk ibu yang baru melahirkan anak pertama, bersiap-siaplah. Beberapa keluhan ini akan muncul.

Sebenarnya cukup normal, tapi dalam kondisi tertentu ibu butuh bantuan untuk meredakannya. Tentunya agar tubuh dan pikiran merasa rileks dan jadi lebih optimal dalam mengurus si kecil. Apa saja keluhan yang bakal muncul.

1. Pegal-pegal

Hampir semua perempuan mengalami pegal-pegal setelah proses persalinan. Hal ini disebabkan oleh banyaknya tenaga yang dikeluarkan untuk melahirkan bayi dan kontraksi rahim untuk kembali ke ukuran semula.

Kondisi pegal-pegal ini dapat diatasi dengan berbagai cara. Misalnya melakukan pijat khusus untuk pemulihan pasca persalinan, berendam air hangat selama 20 menit, perlahan aktif bergerak, hingga melakukan olahraga ringan.

2. Bengkak 

Selama hamil, tubuh perempuan akan menghasilkan sekitar 50% lebih banyak darah dan cairan lain untuk mengatur pertumbuhan janin. Tak heran jika perubahan hormon dalam tubuh atau fluktasi menyebabkan edema atau pembengkakan pada tungkai dan pergelangan kaki, tangan, wajah, dan area tubuh lainnya.

Kondisi ini dapat diatasi dengan cara menghindari makanan asin dan memilih sodium rendah. Selain itu konsumsi makanan yang kaya potasium seperti buah-buahan dan sayuran.

Apabila pembengkakan ektrim ini menyebabkan nyeri, maka Sahabat Dream bisa rutin menggerakkan tungkai kaki sepanjang  hari, menghindari duduk atau berdiri tanpa gerak selama 30-60 menit, hingga mengompres kaki untuk mengurangi bengkak.

 

5 dari 5 halaman

3. Keputihan

Keputihan atau lebih dikenal sebagai lokia merupakan kondisi di mana tubuh mengeluarkan lendir, sisa darah, dan jaringan jinak dari rahim pascapersalinan. 

Lokia normal dialami dalam waktu satu bulan atau lebih karena ukuran rahim beruba dalam minggu pertama pascapersalinan. Untuk Sahabat Dream yang mengalami lokia sebaiknya menggunakan pembalut dibandingkan dengan tampon karena lebih berisiko menyebabkan infeksi maupun iritasi.

4. Payudara Membesar

Pembengkakan atau pembesaran payudara pascapersalinan adalah hal yang normal, tetapi bisa menyakitkan. Hal ini karena payudara akan merah, bengkak, hingga sakit selama satu atau dua hari setelah melahirkan. Setelah hari itu, pembengkakan akan mereda namun payudara akan mulai mengendur akibat kulit yang meregang.

Tak cuma itu, pascapersalinan juga menyebabkan kebocoran ASI selama beberapa minggu. Apabila ibu menyusui atau memompa, maka bisa mencoba mandi air hangat kemudian pijat payudara lembut untuk membantu melancarkan air susu. Sedangkan jika ibu tidak menyusui atau memompa, bisa mencoba untuk mengompres dingin untuk pembengkakan serta gunakan bra yang nyaman untuk mengurangi nyeri.

5. Stretch Mark

Stretch mark menjadi permasalahan yang sering terjadi pascapersalinan. Penyebabnya karena berat tubuh bertambah sangat cepat atau faktor genetika. Stretch mark berbentuk garis-garis tipis berwarna merah, ungu, dan coklat tua yang sering dijumpai di perut, pinggul, payudara, hingga pantat. 

Para peneliti menemukan bahwa stretch mark tidak dapat dicegah, tetapi keparahannya dapat dikurangi dengan menggunakan pelembab selama kehamilan. Kondisi ini akan memudar kurang lebih dalam satu tahun.

 

Laporan Hany Puspita Sari/ Sumber: Parents

Beri Komentar