Ibu membutuhkan banyak energi untuk proses persalinan.
Ibu membutuhkan banyak energi untuk proses persalinan.
Dream - Persalinan merupakan sebuah pengalaman yang mengesankan dan mendebarkan bagi seorang ibu. Harus mempertaruhkan seluruh tenaga bahkan nyawa untuk melahirkan buah hati ke dunia.
Mungkin Sahabat Dream pernah mendengar bahwa ibu hamil harus berpuasa terlebih dahulu sebelum melahirkan?
Ternyata, informasi tersebut sudah tidak berlaku lagi saat ini. Sekarang tidak semua ibu hamil diwajibkan untuk berpuasa selama proses persalinan.
Memang ada beberapa ibu hamil yang diharuskan untuk berpuasa ketika persalinan karena kondisi tertentu.
Namun, ada pula ibu hamil yang justru diperbolehkan untuk mengonsumsi makanan ringan ketika sedang menuju persalinan.
Sebelumnya, para ibu hamil memang disarankan untuk berpuasa selama persalinan karena bisa menimbulkan risiko aspirasi yaitu kondisi yang terjadi ketika makanan atau cairan terhirup ke dalam paru-paru.
Saat itu, puasa sebelum operasi dianggap sebagai tindakan yang masuk akal karena pasien yang melahirkan sedang dalam keadaan dibius total yang sebenarnya dapat meningkatkan risiko aspirasi.
Namun, sekarang aturan ini berlaku saat dalam keadaan darurat saja dan hanya sekitar 5% orang hamil yang memerlukan anestesi umum.
Kemajuan dalam anestesi, seperti epidural telah membuat risiko aspirasi menjadi sangat rendah, terutama pada pasien yang sehat.
Sebuah penelitian pada 2015 menemukan bahwa mengonsumsi makanan ringan selama persalinan tidak berbahaya.
Michael Bautista, seorang profesor anestesiologi melakukan penelitian bahwa risiko aspirasi sangat kecil pada orang ibu hamil yang sehat dan berisiko rendah.
Hanya satu kasus aspirasi terjadi antara 2005 dan 2013 di Amerika Serikat yaitu pasien yang berisiko tinggi mengalami preeklampsia.
Namun, perlu sahabat dream ketahui bahwa masih banyak hal yang tidak kita ketahui tentang kehamilan dan persalinan.
Melakukan penelitian atau eksperimen pada ibu hamil berpotensi membahayakan kehamilannya.
Berpuasa selama persalinan sama saja seperti memaksa tubuh untuk membakar lemak sebagai sumber energi. Sehingga dapat meningkatkan keasaman dalam darah sang ibu dan janin.
Hal ini dapat mengurangi kontraksi pada rahim yang akhirnya memperlambat proses persalinan dan berpotensi membuat kesehatan bayi baru lahir menurun.
Selain itu, puasa juga dapat memengaruhi emosional sang ibu yang dapat memicu stres.
Sehingga darah akan teralihkan dari rahim dan plasenta, memperpanjang proses persalinan dan menimbulkan stres pada janin.
Cynthia Wong, seorang profesor anestesiologi, setuju bahwa ibu hamil yang sehat dapat mengonsumsi makanan ringan selama persalinan.
" Makanan selama persalinan yang dapat dikonsumsi adalah buah, sup ringan, roti panggang, roti lapis tanpa daging, air putih, dan jus," katanya.
Para ahli lain juga menyarankan granola dan air kelapa sebagai pilihan lain untuk dikonsumsi selama persalinan. Hal yang perlu dicatat adalah pilihlah makanan yang mudah dicerna dan ringan.
Beberapa faktor, seperti eklampsia, preeklampsia, obesitas, dan penggunaan opioid dapat mempengaruhi keputusan ibu hamil untuk berpuasa selama persalinan karena dapat meningkatkan risiko aspirasi.
Faktor lain yang juga berperan dalam kondisi ini meliputi riwayat operasi caesar, keinginan untuk menjalani operasi caesar, dan risiko untuk menjalani operasi caesar darurat.
Untuk mengetahui apakah perlu berpuasa selama persalinan atau tidak, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Hal ini penting dilakukan untuk memastikan pilihan yang aman bagi ibu hamil, karena setiap pasien perlu dilihat berdasarkan kondisi kesehatannya masing-masing.
Laporan: Aisyah Cryshanty/ Sumber: Parents.com