Pesan Penting untuk Buah Hati Agar Tak Jauh dari Alquran

Reporter : Mutia Nugraheni
Minggu, 9 April 2023 06:01
Pesan Penting untuk Buah Hati Agar Tak Jauh dari Alquran
Dr. Lilik Ummu Kaltsum MA menjelaskan alasan mengapa tiap muslim harus hidup dengan Alquran.

Dream - Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT ke dunia sebagai Nabi terakhir dan diamanahi ayat-ayat suci Alquran sebagai petunjuk hidup. Rasulullah senantiasa bertindak dan berperilaku berdasarkan Alquran yang merupakan firman langsung dari Allah SWT agar diteladani para umatnya.

Alquran tak bisa dilepaskan dari kehidupan umat muslim. Merupakan kitab suci, pedoman hidup, peringatan, serta solusi bagi kaum muslimin. Penting bagi orangtua untuk selalu mengingatkan anak-anaknya agar selalu dekat dengan Alquran.

Dikutip dari Instagram @cariustadz.id, Dr. Lilik Ummu Kaltsum MA menjelaskan alasan mengapa tiap muslim harus hidup dengan Alquran. Ia mengutip ayat 30 dari surat Albaqarah.

Albaqarah ayat 30

Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat, " Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi" . Mereka berkata: " Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: " Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui" .

1 dari 6 halaman

" Albaqarah ayat 30 sudah menyebutkan kehadiran manusia di dunia ini bukan untuk berfoya-foya, tetapi mendapatkan amanah besar yaitu menjadi khalifahtullohifil ardi maka di sinilah untuk memanage bumi yang sedemikian rupa," ungkap ustazah Lilik.

Ia menjelaskan kalau sebagai khalifah, sejak lahir hingga meninggal manusia akan diperlukan di bumi Allah. Selalu ingatkan anak-anak kalau Nabi Muhammad datang sebagai Nabi terakhir kita, sebagai umat terakhir karena umatnya Nabi Muhammad diberi pedoman yang namanya Alquran.

" Maka Alquran sudah komplit di situ Allah menjelaskan segala macam. Manusia hidup memerlukan yang namanya nasihat langsung dari Tuhan, kontrol langsung dari Tuhan ada dalam Alquran menemukan problem yang dibutuhkan solusi. Alquran sudah menjawabnya itu semua, di sinilah pentingnya jangan tinggalkan Alquran," pesan ustazah Lilik.

2 dari 6 halaman

Anak-anak Memegang Alquran Tanpa Wudu, Ini Hukumnya

Dream - Alquran merupakan pedoman hidup utama bagi seluruh umat muslim di dunia. Wajib bagi tiap muslim untuk membaca, mempelajari dan mengamalkannya. Sejak dini anak-anak juga sebaiknya mulai didekatkan dengan Alquran dengan membacakan ayat-ayat suci, di dekat mereka.

Saat anak sudah cukup umur, bisa dikenalkan dengan huruf hijaiyah, menulis dan seterusnya hingga bisa membaca Alquran. Lalu bagaimana jika anak-anak ingin menyentuh dan memegangnya tanpa wudu dan suci dari hadas?

Dikutip dari NU Online, pada anak-anak yang sudah mulai pada fase usia belajar (tamyiz), memegang Alquran dengan tanpa mempunyai wudu menurut pendapat pertama yaitu yang lebih shahih, hukumnya diperbolehkan asalkan mereka menyentuh atau membawa Alquran tersebut dengan tujuan untuk belajar. Bukan untuk membacanya sebagai ibadah sebagaimana orang dewasa saat mengaji.

3 dari 6 halaman

Kebolehan menyentuh dengan hadas tersebut hanya berlaku bagi anak-anak yang cukup umur. Hal ini disebabkan susahnya menjaga mereka untuk melanggengkan wudu secara total.

Adapun anak yang masih terlalu kecil, belum bisa mengenali huruf, belum fase belajar Alquran, umur satu tahun misalnya, mereka baru hanya murni menyentuh saja, belum bisa belajar, hukumnya tidak boleh. Begitu pula bagi anak-anak yang sudah baligh.

Misalnya baru kelas 4 SD, umurnya 10 tahun, namun sudah baligh dia sudah tidak boleh lagi menyentuh Alquran dengan tanpa wudlu. Bila ada orang dewasa yang melihat harus melarang. Jadi yang diperbolehkan menyentuh adalah anak tamyiz namun belum baligh.

 

4 dari 6 halaman

Pendapat kedua menyatakan haram menyentuh secara mutlak.

Anak dilarang pegang Alquran belum wudu


Artinya, “ Pendapat yang lebih shahîh, sesungguhnya anak kecil yang mempunyai hadats tidak dilarang menyentuh mushaf dan kayu (hiasan dinding yang ada tulisan Al-Qur’an) serta membawanya karena merupakan kebutuhan dia untuk mempelajarinya dan sulitnya menjaga mereka untuk selalu dalam keadaan suci. Pendapat kedua, wali atau pendidik harus melarang jika melihat anak menyentuh Al-Quran atau membawanya tanpa keadaan suci,” (Lihat Qulyubi dan Umairah, Hâsyiyah Qulyubi wa Umairah, [Beirut, Dârul Fikr: 1995), juz I, halaman 41-42).

Hal senada juga dikatakan Imam Nawawi Al-Jawi dalam Kitab Nihayatuz Zain dan Abu Bakar bin Muhammad Syatha Ad-Dimyati dalam tulisannya I’anatuth Thâlibîn. Penjelasan selengkapnya baca di sini.

5 dari 6 halaman

Masuk ke Surga, Rasulullah Kaget Bertemu Seorang Ibu

Dream – Sebagai utusan Allah SWT di muka bumi, menjadi Nabi terakhir dan mengajarkan begitu banyak kebaikan pada umatnya, Rasulullah SAW kelak jadi orang pertama yang masuk surga. Rupanya dari sebuah riwayat, saat Nabi Muhammad berada tepat di depan pintu surga, beliau bertemu seorang perempuan.

Dikutip dari BincangMuslimah, Rasulullah sangat kaget. Abu Hurairah Abdurrahman Sakhr meriwayatkan hadis ini:

Riwayat Abu Hurairah

Artinya: Rasulullah saw bersabda, Aku adalah orang yang pertama kali masuk surga, namun tiba-tiba ada seorang ibu yang menyalipku. Lalu aku bertanya padanya “ Kenapa kamu begitu, dan siapa kamu?”. Ibu tersebut menjawab “ aku adalah ibu yang mengurus anak yatim yang ditinggalkan suamiku. (No. 3842)

Hadis ini statusnya Hasan (Imam al-Mundziri, Al-Targhib wa al-Tarhib Juz 3 Hal. 236). Dengan redaksi yang mirip, Al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani meriwayatkannya dalam Fath al-Bari. Beliau menuliskan;

Al Hafiz

6 dari 6 halaman

Keutamaan Mengurus Anak Yatim karena Allah SWT

Abu ya’la mentakhrij hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah dengan status hadis marfu’. Diriwayatkan bahwasanya Rasulullah SAW bersabda “ Aku adalah orang yang pertama kali masuk surga, namun tiba-tiba ada seorang ibu yang mendahuluiku. Lalu aku bertanya padanya “ Kenapa kamu begitu, dan siapa kamu?”. Perempuan tersebut menjawab " aku adalah ibu-ibu yang mengurus anak yatim yang ditinggalkan suamiku" .

Menurut Ibnu Hajar, maksud dari tubadiruni (mendahului) ialah ia masuk bersama Rasulullah SAW atau ia masuk setelah Rasulullah SAW” (Fath al-Bari fi Syarh Sahih al-Bukhari Juz 10 Hal. 436)

Untuk itu, para ibu yang menjadi orangtua tunggal dan mengurus anak yatim karena Allah SWT, keutamaannya besar sekali. Mereka akan masuk surga dan dekat dengan Rasulullah.

Penjelasan selengkapnya baca di BincangMuslimah.

Beri Komentar