Dream - Rapor selalu jadi yang bikin deg-degan para murid. Nilai-nilai seluruh mata pelajaran dihitung dan dilaporkan ke orangtua lewat rapor. Beberapa murid yang merasa nilainya rendah mungkin akan sangat takut dengan respons orangtua.
Pembagian rapor juga biasanya dilakukan para guru langsung ke orangtua. Berbeda dengan pembagian rapor biasa, di SMPIT Insan Permata, Malang, Jawa Timur saat pembagian rapor, para murid akan membagikan sendiri ke orangtua yang sebelumnya mereka harus presentasi lebih dulu soal materi pelajaran yang dipilih.
Hal ini diketahui dari unggahan salah satu guru di sekolah tersebut lewat akun Instagramnya @risma.effendi. Ia menjelaskan sistem rapor dengan presentasi tersebut dikenal dengan praktik Student Led Conference.
" Di sekolah kami, kami telah beberapa tahun mempraktikkan Student Led Conference untuk pengambilan rapor semester. Program ini berawal dari keresahan karena murid sering jadi pihak ketiga selama pembagian rapor, yang membagi rapor adalah wali kelas, dan yang menerima adalah wali murid. Murid dimana? Kadang bahkan ada yang harus menanti di rumah untuk menunggu dipuji (atau dimarahi) karena nilai-nilainya," tulis ibu guru Risma.
Dengan melibatkan para murid dalam pembagian rapor berupa Student Led Conference, menurut Risma sebagai langkah mengembalikan murid kepada fitrahnya. Mengapa demikian?
" Maka kita kembalikan ke fitrahnya, bahwa pembelajaran adalah sepenuhnya milik siswa. Mereka yang selama ini telah menentukan bagaimana mereka belajar di kelas. Mereka yang paling tahu diri mereka sendiri. Maka mari kita latih mereka bertanggung jawab untuk proses belajarnya selama 1 semester," ungkap Risma,
Menjelaskan sendiri pencapaiannya terhadap pemahaman materi pelajaran selama satu tahun pelajaran juga akan sangat melatih tanggung jawab anak.
Tak hanya itu, menurut Risma dengan presentasi depan orangtua, akan membentuk ikatan yang lebih kuat antara orangtua dan anak.
" Mendidik murid lebih bertanggung jawab kepadaa proses belajarnya, melatih kemampuan berkomunikasi dan meningkatkan bonding dengan orangtua, bikin semangat belajar di semester berikutnya," tulis bu guru Risma.
Wah, konsep yang sangat baik ya Sahabat Dream.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN