Psikolog Ungkap Bahaya Marahi Anak Pagi Hari, Otaknya Jadi Sulit Belajar

Psikolog Ungkap Bahaya Marahi Anak Pagi Hari, Otaknya Jadi Sulit Belajar

© Psikolog Ungkap Bahaya Marahi Anak Pagi Hari, Otaknya Jadi Sulit Belajar Pexels

© Psikolog Ungkap Bahaya Marahi Anak Pagi Hari, Otaknya Jadi Sulit Belajar Unsplash

Dream - Pagi hari bagi banyak anak dan orangtua seperti 'medan perang'. Ayah atau bunda mungkin sudah sejak Subuh membangunkan anak untuk ibadah, lalu mandi dan bersiap untuk ke sekolah.  Respons anak tak selalu menurut.

© Psikolog Ungkap Bahaya Marahi Anak Pagi Hari, Otaknya Jadi Sulit Belajar Pexels

Kadang mereka sangat sulit untuk bangun. Akhirnya orangtua pun mengeluarkan suara yang lebih tinggi hingga memarahi anak agar ia tak telat ibadah dan ke sekolah. Sering berada di situasi ini?

© Psikolog Ungkap Bahaya Marahi Anak Pagi Hari, Otaknya Jadi Sulit Belajar Pexels

Menurut psikolog Roslina Verauli, hindari untuk memarahi dan membentak anak pagi hari, terutama jelang anak-anak ke sekolah. Hal ini bisa berdampak langsung pada otaknya.

" Bangun pagi udah dimarah-marahin dipaksa mandi waktu makan diburu-buru, diburu-buru lagi buat berangkat sekolah, maka semua pengalaman tadi menjadi stressor bagi anak yang mendatangkan stres," kata Vera dikutip dari Instagramnya @verauli.id.

Situasi tegang pagi hari, apalagi penuh bentakan, suara tinggi dan ancaman jadi pemicu utama rasa cemas pada anak. Efeknya pada otak adalah membuat kondisinya dalam level " survival brain" .

© Ilustrasi Bekal Anak Sekolah 2023 maverick

Survival brain ini terjadi ketika anak merasa kewalahan secara mental dan emosional dan tidak mampu memproses ide-ide baru. Bayangkan bisa kondisi otak tersebut terjadi saat ia sekolah, tentunya akan sulit menerima pelajaran.

" Saat stres otak butuh memangani stres dengan shutting down alias menonaktifkan learning brain yakni area yang berkaitan dengan fungsi eksekutif pada prefrontal cortex di otak dan mengaktifkan survival brain," kata Vera.

© Psikolog Ungkap Bahaya Marahi Anak Pagi Hari, Otaknya Jadi Sulit Belajar Unsplash

Vera pun mengingatkan para orangtua untuk membangun suasana pagi yang tenang. Membuat rutinitas yang konsisten dan membuat kesepakatan dengan anak agar saat pagi tidak menjadi 'rusuh' dan anak merasa stres.

Menurut Vera, anak butuh dukungan emosional agar tercipta lingkungan yang aman dan nyaman baginya agar learning brain-nya lebih aktif. Pastikan, orangtua dan lingkungan tak menjadi stressor atau sumber stres berkepanjangan bagi anak.

© Dream

" Yuk kita aktifkan learning brain pada anak dengan cara, cukupkan waktu tidur bagi anak sesuai dengan usia, Pastikan anak punya kegiatan yang menyenangkan mulai dari bangun pagi sampai berangkat ke sekolah," pesan Vera,

Dream.co.id hadir di WhatsApp Channel, follow buat tahu informasi terkini di link ini

https://bit.ly/DreamcoidWAChannel