Rumah Di Distrik Phu Nhan (Photo Courtesy: Hiroyuki Oki)
Dream - Memiliki tanah di lingkungan padat perkotaan, jadi tantangan bagi mereka yang tinggal di kota besar. Bila rumah berada di pemukiman padat dan gang sempit, memang harus putar otak membuat rumah yang tetap nyaman dan fungsional.
MM++ Architect, membuat sebuah proyek rumah mungil di jalanan Kota Ho Chi Minh, Vietnam. Berada di area yang padat dan sempit, bahkan mobil tak bisa masuk, sebuah rumah yang asri dan modern tetap bisa dibuat.

(Photo Courtesy: Hiroyuki Oki)
Tampak luar, rumah ini tampak beda dengan pagar kayunya dan bangunan putihnya. Dibangun di atas lahan tidak beraturan dengan lebar 4 m dan panjangnya 8 meter di gang kecil Distrik Phu Nhan, rumah dirancang untuk empat anggota keluarga.
© Dream
Menyiasati lahan yang sangat kecil, rumah dibuat 4 tingkat, yaitu lantai dasar, mezanin, dua lantai dan teras atap (roof terrace). Bentuk rumah ini tidak beraturan, kecuali di bagian depan di mana balkon dan halaman kecil menciptakan " ruang penyangga" antara ruang publik dan rumah.

(Photo Courtesy: Hiroyuki Oki)
Teras atap menghubungkan penghuni rumah dengan pemandangan kota. Rumah ini dikelilingi oleh konstruksi yang berbeda dan lingkungan yang memang tak estetik secara visual.
© Dream
Dengan luas 32 m2 per lantai, tata letak dan desain interior adalah faktor kunci untuk mengoptimalkan setiap ruang. Hal ini agar tiap ruangan dapat memenuhi semua fungsi yang dibutuhkan dan memberikan rasa nyaman.

(Photo Courtesy: Hiroyuki Oki)
Untuk membuat penghuninya nyaman, rumah dibuat sengaja terbuka lebar di dari depan hingga belakang. Terdapat sekat kayu vertikal untuk mencegah pandangan langsung ke dalam rumah.

(Photo Courtesy: Hiroyuki Oki)
© Dream
Beberapa sudut dibiarkan terbuka agar membawa cahaya matahari di setiap lantai dan ruangan. Di bagian belakang, tangga tidak memiliki jendela.

(Photo Courtesy: Hiroyuki Oki)
Sebagai gantinya, terdapat dinding berlubang acak yang membawa cukup cahaya dan aliran udara ke seluruh area rumah.

(Photo Courtesy: Hiroyuki Oki)
Menarik, bukan?
Sumber: Archdaily
© Dream
Dream - Konsep hidup minimalis, sederhana dan secukupnya kini mulai diadaptasi banyak orang. Hal inilah yang membuat rumah mungil atau tiny house menjadi sangat disukai.
Rumah yang tak besar, membuat seluruh keluarga lebih sering berkumpul dan melakukan banyak aktivitas bersama komunitas. Terhindar dari sikap individualis. Hal itu juga yang membuat Jesse Russell pemilik dan developer dari Hiatus Homes.

Hiatus Homes adalah komplek rumah mungil, di Bend, Oregon, Amerika Serikat. Ia membuat 22 rumah mungil agar penghuninya bisa membuat komunitas. Jika dilihat, komplek ini lebih seperti desa.
© Dream

Memiliki jalan setapak yang menghubungkan rumah-rumah. Penataan diatur sedemikian rupa sehingga menghadap ke dalam ke ruang komunitas bersama yang mencakup kolam, fire pit, perkebunan, dan lapangan.

Bagian luar setiap rumah mungil memiliki panel surya, penyimpanan eksternal untuk sepeda dan perlengkapan luar ruangan, serta dek kecil dengan pergola untuk privasi. Di dalam, ada ruang tamu dan dapur terbuka. Ruang tamu berada di sebelah kiri pintu utama dan di bawah kamar tidur loteng.
Di seberang ruang tamu terdapat dapur, yang dirancang dengan meja kuarsa, banyak ruang counter, dan wastafel besar. Dinding penyimpanan pegboard memanfaatkan dinding yang kosong, menambahkan elemen desain yang dapat disesuaikan yang dapat diatur dengan berbagai cara.

Tangga yang menuju ke loteng tempat kamar tidur, dilengkapi penyimpanan bawah tangga berupa rak terbuka, lemari, dan laci. Praktis dan sangat minimalis.
Sumber: Hiatus Home
Advertisement
Jakarta Cycling Community, Tempat Kumpul Seru Pecinta Sepeda Ibu Kota

Ada Diskon Hingga 20% Untuk Perjalanan Rombongan Whoosh Selama November

Burung Indonesia, Komunitas yang Setia Lestarikan Burung Liar di Tanah Air

Komnas HAM Soal Gelar Pahlawan Soeharto: Ada 9 Kasus Pelanggaran HAM Berat

Redenominasi Rupiah, DPR: Kalau Belum Siap Jangan Coba-Coba
