Ilustrasi/ Foto: Shutterstock
Dream - Hari-hari terakhir Ramadan umat muslim sangat dianjurkan untuk beribadah dengan maksimal. Bukan hanya berpuasa dan tarawih, tapi juga i'tikaf dan bertadarus.
Satu hal yang juga jangan dilupakan adalah menyenangkan anak yatim. Bisa dengan memberikan santunan, bermain bersama mereka atau hal lain yang membahagiakannya, seperti yang diajarkan Rasulullah.
Beliau mengajarkan bagaimana sikap yang semestinya dilakukan terhadap anak yatim. Dalam riwayat Abu Umamah disebutkan, Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: " Barang siapa mengusap kepala anak yatim dengan niat karena mencari keridhaan Allah SWT, maka baginya sepuluh kebaikan dari setiap helai rambut yang diusapnya. Dan barang siapa yang berperilaku baik terhadap anak yatim (baik itu laki-laki mau pun perempuan) yang dimilikinya, maka kelak Aku (Rasulullah SAW) dan dia (pengasuh anak yatim) di surga seperti dua jari ini, (lalu Nabi mengisyaratkan dengan merenggangkan kedua jari telunjuk dan jari tengah)" .
Membahagiakan anak yatim dengan berbagai cara, terutama di bulan Ramadan ini akan mendatang banyak keajaiban. Terutama dalam hal mencari ridha Allah SWT. Apa saja?
Orang yang senantiasa bersedekah akan didoakan oleh malaikat. Malaikat selalu mendoakan orang yang senang bersedekah untuk mendapatkan ganti dan memperoleh keberkahan dari Allah SWT dan doa malaikat adalah salah satu doa yang mustajab.
Hal ini telah dijelaskan dalam salah satu hadits. Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“ Ketika hamba berada di setiap pagi, ada dua malaikat yang turun dan berdoa, “ Ya Allah berikanlah ganti pada yang gemar berinfak (rajin memberi nafkah pada keluarga).” Malaikat yang lain berdoa, “ Ya Allah, berikanlah kebangkrutan bagi yang enggan bersedekah (memberi nafkah).” (HR. Bukhari no. 1442 dan Muslim no. 1010)
Menurut salah satu ulama, sedekah yang dimaksud adalah sedekah wajib kepada keluarga atau yang dimaksudkan untuk menjalin silaturahmi. Maka menafkahi anak yatim yang masih merupakan karib kerabat juga termasuk dalam hal ini.
Orang yang menafkahkan hartanya dalam ketaatan, akan diganti oleh Allah SWT. Hal ini berarti juga termasuk orang-orang yang menafkahkan hartanya untuk anak-anak yatim.
“ Katakanlah: “ Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya).” Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya” (QS. Saba’: 39).
Orang yang menanggung anak yatim (dalam hal ini berarti ia juga menyedekahkannya) maka akan memiliki kedudukan yang dekat dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam seperti halnya jari telunjuk dan jari tengah di surga nanti.
Anak yatim yang dimaksud adalah seseorang yang kehilangan ayahnya sebelum mencapai usia dewasa. Menanggung anak yatim berarti mengurusi segala keperluan hidupnya, mengasuhnya, mendidiknya, menyantuninya baik dari harta sendiri maupun harta anak yatim tersebut jika dia mendapatkan kepercayaan untuk mengelolanya. Hadits ini meliputi orang-orang yang menyantuni anak yatim yang memiliki hubungan keluarga maupun yang tidak ada hubungan keluarga sama sekali.
Orang yang bersedekah diam-diam, dalam hal ini juga bisa bersedekah kepada anak yatim, dapat meredakan murka Allah SWT. Dari Mu’awiyah bin Haidah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “ Sesungguhnya sedekah secara rahasia bisa meredam murka Rabb [Allah] tabaroka wa ta’ala.” (HR. ath-Thabrani dalam al-Kabir, lihat Shahih at-Targhib [1/532]).
Penjelasan selengkapnya baca di DalamIslam.
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya