Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Awal penerapan kebijakan sekolah dari rumah memang terasa agak memusingkan orangtua. Terutama bagi orangtua bekerja yang juga harus memenuhi kewajibannya dan tak bisa mendampingi proses belajar dengan maksimal.
Tugas dan target yang cukup banyak dari sekolah, kerap membuat anak kewalahan. Dalam situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang, yang penuh ketidakpastian, penting untuk menurunkan standar agar kondisi mental anak tidak menurun.
" Anak adalah pembelajar natural, mereka bisa belajar dari banyak hal bukan hanya dari sekolah. Saat tugasnya tak selesai, pencapaiannya tak seperti biasa, semangatnya menurun, itu adalah hal normal," kata Emma Homerlein, kepala sekolah SMP International School of Florence di Italia, dikutip dari Motherly.
Homerlein mengatakan dia tidak terlalu khawatir dengan kondisi anak-anak yang tertinggal materi pelajaran. Justru ia lebih menekankan pada kesehatan mental anak dan orangtua yang berusaha tetap hidup normal dalam situasi pandemi.
" Seluruh dunia akan berada dalam situasi yang sama. Ada semua jenis pembelajaran yang berbeda, dan berada di rumah adalah salah satunya. Ini dapat membantu kita melihat pembelajaran dari sudut pandang yang berbeda. Ini bisa menjadi peluang bagi setiap lembaga pendidikan untuk memikirkan kembali proses pembelajaran," kata Homerlein.
Jadi apa yang dapat orangtua lakukan untuk membantu memfasilitasi pembelajaran anak Anda di rumah? Berikut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan.
Fokus pada kesehatan emosi anak dan orangtua
Kesehatan emosional adalah fondasi yang perlu dipelajari semua anak. Ketika mereka kesal atau stres, fungsi otak mereka tidak optimal, dan mereka akan berjuang untuk memproses bahasa, mempertahankan informasi dan berpikir dengan cara yang rasional dan masuk akal.
Saat ini kita hidup di masa-masa yang sangat menegangkan, dan fokus utama kita saat ini adalah menjaga diri kita sendiri dan keluarga kita. Caranya bisa dengan latihan meditasi, membuat waktu obrolan, membuat momen khusus bermain dan bersantai. Pastikan seluruh anggota keluarga merasa tenang, saling menguatkan dan aman saat di rumah.
Kita sebenarnya tidak harus menetapkan kurikulum, terutama untuk jangka waktu terbatas seperti ini. Sebaliknya, ikuti dan fasilitasi minat anak dan apa yang membuat mereka senang. Ini tidak hanya akan membantu kesehatan mental mereka, tetapi juga akan memungkinkan pembelajaran terjadi secara alami.
Jika rutin bekerja sudah biasa orangtua lakukan maka cobalah membagi hari menjadi fase yang berbeda seperti waktu olahraga, membaca, permainan, dan waktu mandiri. Bukan harus jadwal yang ketat, tetapi untuk membuat ritme kegiatan di rumah lebih teratur.
" Belajar kebiasaan adalah penting. Sedikit latihan dan rutin," kata Hommerlein. Ia merekomendasikan untuk orangtua membacakan buku pada anak setiap hari. Bisa juga bermain kartu dan menebak gambar di dalamnya untuk melatih memori.
Orangtua juga tidak perlu perlu terus-menerus menghibur anak-anak. Waktu untuk bermain secara mandiri adalah yang benar-benar menumbuhkan kreativitas dan keterampilan motivasi diri mereka.
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik