Shutterstock
Dream - Menjadi orangtua memang bukan hal yang mudah. Ibu dan ayah harus punya waktu antara pekerjaan kantor, pekerjaan rumah, dan quality time bersama anak.
Meskipun secara fisik berada di rumah, terkadang ayah dan ibu belum tentu fokus hadir secara penuh untuk buah hati. Padahal, melakukan bonding time dengan anak adalah hal yang wajib dilakukan setiap hari.
Bonding time akan meningkatkan hubungan berkualitas dengan anak sekaligus me time. Ada banyak cara untuk melakukan bonding time dengan si kecil, mulai dari hal kecil seperti rutinitas storytelling.
© Dream.co.id
“ Kalau ibu menyusui bondingnya luar biasa dengan bayi, sama dengan story telling karena orangtua bacain cerita fokus, gak bisa (disambi) main handphone atau sambil nonton tv, jadi 100 persen dan ini akan diingat anak panjang dan kuat,” jelas Read Aloud Professional dan Founder dari Hello Library, Brenda Ayu Pangemanan, pada acara Inspirasi Literasi McD, Selasa 19 Desember 2022.
© Shutterstock
Storytelling dikenal dapat meningkatkan kemampuan bahasa pada anak. Terbiasa mendengarkan orangtua bercerita, keterampilan komunikasi dan tulisan anak akan berkembang lebih pesat.
“ Storytelling punya benefit yang banyak sekali, dan dengan buku kreativitas anak menjadi lebih menyala,” tambah Brenda.
Tak hanya meningkatkan kemampuan bahasa pada anak, storytelling juga sangat bermanfaat untuk psikologis anak. Hal ini berhubungan dengan kedekatan yang terbangun antara orangtua dan anak saat kegiatan storytelling.
© Dream.co.id
“ Efeknya gak cuma ke literasi, tapi juga ke psikologis ketika mereka dewasa kalau punya bonding kuat ke orang tua jadi kalau ada apa apa langsung cerita ke orangtua, apalagi sekarang musimnya mental health issue, ini akan bisa diminimalisir saat anak punya bonding yang kuat dengan orangtua,” tambah Brenda.
© Shutterstock
Bayi saat usia 6 bulan sudah mulai memahami objek dan gambar pada buku. Waktu ini bisa menjadi awal yang tepat untuk mulai storytelling pada anak.
Ketika memasuki usia anak-anak, terkadang fokus anak cepat berubah-ubah, namun sebenarnya hal ini wajar dan berikut trik mengatasinya.
“ Anak-anak bisa 10 menit perhatiannya, paling lama 20 menit setelah itu tidak fokus, buku yang sederhana dengan gambar bisa menguatkan fokus anak, untuk buku anak ini sebagai orangtua harus memfilter apa yang dimengerti anak dan kata yang boleh,” tambah Brenda.
Puasa Ramadhan 2023: Dalil, Keutamaan, hingga Ketentuan-Ketentuannya
Kombinasi Makanan yang Bisa Turunkan Berat Badan Lebih Mudah
Bacaan Dzikir dan Doa Setelah Sholat Fardhu yang Penting untuk Diamalkan
Selamat, Ini Daftar 50 Finalis DIW 2023
Coba 4 Bahan Alami untuk Perawatan Kulit Kepala Berminyak