RI Terbesar ke-4 Dunia 2045, Jokowi: Yang Hitung Jago Ekonomi!

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 29 Maret 2017 11:28
RI Terbesar ke-4 Dunia 2045, Jokowi: Yang Hitung Jago Ekonomi!
Di 2045, PDB Indonesia melampaui Rp120.000 triliun dan pendapatan per orang Rp 32 juta per bulan.

Dream – Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimistis perekonomian Indonesia akan menembus peringkat keempat dunia pada tahun 2045. Hal ini terlihat dari prediksi produk domestik bruto (PDB) yang akan menembus US$9,1 triliun (Rp121.235,42 triliun).

Sementara pendapatan per kapita masyarakat Indonesia dalam 28 tahun mendatang diperkirakan mencapai US$29 ribu (Rp386,35 juta) per tahun atau sekitar Rp 32 juta per bulan. Sementara jumlah penduduk Indonesia mencapai 309 juta orang.

Dilansir dari setkab.go.id, Rabu 29 Maret 2017, Jokowi mengatakan prediksi ini dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), Kepala Badan Perencanaan Pembanguna Nasional (Bappenas), Bambang P. S. Brodjonegoro.

“ Saya percaya hitung-hitungan itu karena yang menghitung sudah jago-jago ekonomi. Siapa yang meragukan Bu Sri Mulyani? Siapa yang meragukan Pak Darmin Nasution? Ini kelas internasional semuanya. Jadi yang menghitung bukan saya,” kata dia saat memberikan sambutan pada pembukaan Rapat Kerja Nasional XVI Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan peluncuran HIPMI Go to School di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta.

Jokowi mengatakan capaian tersebut merupakan loncatan yang besar bagi Indonesia. HIPMI juga memegang peran penting dalam mewujudkan capaian ini.

“ Ingat kata-kata saya, terjadi atau tidak terjadi, Insya Allah terjadi,” kata mantan walikota Solo itu.

Jokowi mengatakan ada tiga tahapan pembangunan yang hendak dilakukan pemerintah dan Indonesia, yaitu infrastruktur, industri pengolahan berbasis bahan mentah, dan industri jasa. Jokowi mengatakan tahap pembangunan 10 tahun pertama adalah pembangunan infrastruktur. Pemerintah harus fokus pada pembangunan infrastruktur. Tujuannya adalah meningkatkan daya saing (competitiveness) Indonesia.

“ Biaya logistik (dan) biaya transportasi akan jatuh lebih murah sehingga nantinya harga-harga juga bisa bersaing dengan produk-produk dari luar,” kata dia.

Sepuluh tahun berikutnya adalah industri pengolahan. Jokowi menegaskan jangan sampai ada yang masih berjualan bahan mentah (raw material).

“ Stop! Harus sudah tidak ada lagi, semuanya harus barang minimal setengah jadi yang syukur kalau kita bisa push, agar kita mengekspor itu dalam bentuk barang jadi semuanya. Kelapa sawit, jangan sampai nanti kita ngirimnya CPO terus. Stop,” kata dia.

Kemudian di 10 tahun yang ketiga, lanjut eks gubernur DKI Jakarta, Indonesia harus masuk ke industri jasa. Walaupun masih tiga dasawarsa lagi, pembangunan industri jasa harus tetap dimulai. Ia mengingatkan, kekuatan Indonesia adalah di industri pariwisata.

“ Masuklah anak-anak muda ke industri ini karena menjanjikan. Yang kedua yang berkaitan dengan lifestyle, ini akan berkembang di negara kita. Yang berkaitan dengan retail, media, kuliner, online store ini akan berkembang pesat sekali. Ini anak-anak muda yang bisa,” tutur Jokowi.(Sah)

Beri Komentar