Tak Perlu Takut Kotor, Si Kecil Sangat Butuh Telanjang Kaki untuk Tumbuh Kembangnya

Reporter : Mutia Nugraheni
Minggu, 20 Agustus 2023 10:40
Tak Perlu Takut Kotor, Si Kecil Sangat Butuh Telanjang Kaki untuk Tumbuh Kembangnya
Pastikan buah hati rutin bermain di dalam maupun di luar rumah dnegan telanjang kaki.

Dream- Saat anak bermain di luar rumah, biasanya ayah bunda langsung mengingatkan untuk memakai sepatu atau sandal. Hal ini wajar karena kita cenderung takut anak terluka jika menginjak benda-benda yang tajam. Ditambah kaki akan menjadi sarang kuman karena kebersihannya tidak terjaga.

Sebenarnya, sesekali biarkan anak bertelanjang kaki atau barefoot. Hal tersebut sangat berdampak positif bagi tumbuh kembangnya. Fakta ini diungkapkan oleh Dr. Atchara Venakatraman, seorang ahil tumbuh kembang anak.

Telanjang kaki

“ Bertelanjang kaki adalah hal yang ideal untuk anak. Sebab saat kaki menapak tanpa alas kaki bisa mengurangi sel darah putih dan meningkatkan sel darah merah yang menunjukkan tanda kekebalan yang baik,” kata Dr. Atchara.

Mulai sekarang tak ada salahnya untuk biarkan anak berjalan tanpa alas kaki karena ternyata bisa memberikan banyak manfaat untuk tumbuh kembangnya. Pastikan saja tak ada benda tajam di rumput, pasir atau tempat mainnya. 

 

1 dari 4 halaman

Mengapa? Yuk Simak Alasannya

Perkembangan Otot Si Kecil Lebih Optimal

Manfaat pertama dari membiarkan anak barefoot yaitu menjadikan perkembangan otot menjadi lebih optimal. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kaki bayi berkembang lebih kuat dan terkoordinasi dengan baik ketika sering berjalan tanpa alas kaki. Karena tulang, persendian, otot, dan ligamen berkembang menjadi lebih keras.

Tumbuh Kembangnya Terstimulasi dengan Baik

Anak-anak yang sering bertelanjang kaki akan lebih mudah melakukan aktivitas menggerakkan tubuhnya seperti merangkak, berjalan, bahkan berlari. Sebab ketika kaki anak bersentuhan langsung dengan tanah, otaknya akan mendapat informasi melalui ujung saraf dan secara sadar akan berusaha menyeimbangkan tubuhnya.

Tingkatkan Ketrampilan Motorik Sensorik

Dengan membiasakan si kecil berjalan tanpa alas kaki di lingkungan terbuka misalnya di taman maupun lapangan ternyata dapat membuat kemampuan motorik meningkat. Sebab ketika kaki anak barefoot, ini akan merangsang ketrampilan motoriknya dengan mengenali perbedaan tekstur dari apa yang diinjaknya seperti tanah, rumput, bahkan pasir.

 

 

Laporan: Hany Puspita Sari/ Times of India

2 dari 4 halaman

Balita Suka Mengemut Makanan, Bisa Jadi Ini Sebabnya

Dream - Anak-anak saat disediakan atau disuapi makanan tak selalu langsung menyantapnya. Ada yang hanya menyentuh, melihat atau hanya memasukkannya ke mulut, tak dikunyah dan mendiamkannya.

Kondisi tersebut biasanya kita sebut dengan mengemut makanan. Anak membiarkan makanan yang dimakan dalam mulut dalam waktu lama hingga berantakan. Ia tak tampak ingin mengunya atau memuntahkannya. Bagi orangtua, ini tentunya sangat bikin khawatir.

Beberapa anak memiliki kecenderungan mengemut makanan. Apa sebabnya? Ternyata ada berbagai alasan mengapa anak mengemut makanan. Alison Oniboni, MS, CCC-SLP, ahli patologi bahasa wicara mengatakan bahwa balita masih mengembangkan kekuatan fisik dan keterampilan koordinasi yang diperlukan untuk mengunyah dan menelan yang efektif.

" Makanan apa pun yang tertinggal di mulut atau dimuntahkan secara tidak sengaja kemungkinan besar disebabkan oleh otot-otot mulut yang masih berkembang dalam hal kekuatan dan koordinasi, sama seperti kelompok otot lainnya," kata Oniboni, dikutip dari PopSugar.

 

3 dari 4 halaman

Kondisi Kepekaan Sensorik

Penyebab lainnya adalah beberapa balita mungkin gagal menelan semua makanan mereka adalah karena kondisi kepekaan sensoriknya. " Ada kemungkinan makanan dimuntahkan atau tertahan di mulut karena preferensi rasa atau tekstur," ujar Oniboni.

Banyak orangtua yang penasaran kapan anak bisa menelan makanannya dengan sempurna tidak mengemut atau memuntahkan. Rupanya, pada usia 2 tahun, anak-anak harus memiliki semua keterampilan motorik oral untuk makan lebih banyak seperti orang dewasa.

 

4 dari 4 halaman

Lakukan Latihan

" Saat usia 2 tahun anak harus bisa mengunyah dan menelan, menggunakan peralatan, dan minum dari cangkir terbuka dan sedotan tanpa kesulitan," kata Christine Miroddi, MA, CCC-SLP, pendiri Foodology Feeding Therapy.

Bila di usia 2 tahun anak masih mengalami kesulitan makanan mungkin dibutuhkan waktu lebih lama untuk mengembangkan kemampuan oral motoriknya. Bisa dilatih dengan meniup gelembung, menggunakan sedotan atau mengunyah makanan beragam tekstur.

Bisa juga berkonsultasi dengan dokter anak agar bisa dianalisis lebih detail. Pasalnya, beberapa kasus kesulitan makan pada anak dibutuhkan intervensi khusus berupa terapi.

Beri Komentar