Ilustrasi Foto : Shutterstock
Dream- Apakah Sahabat Dream sering dibuat kaget oleh suara bayi saat buang angin? Bayi baru lahir memang sering buang gas sekitar 13 - 21 kali setiap harinya.
Hal ini disebabkan karena bayi banyak menelan udara pada saat menyusui, mengisap empeng, atau saat menangis. Bayi buang gas memanglah hal yang normal.
Akan tetapi, jika terlalu banyak gas biasanya merupakan gejala bahwa sesuatu sedang terjadi. Salah satunya adalah gejala perut kembung.
Tak hanya orang dewasa, bayi pun bisa terserang perut kembung. Perut kembung pada bayi membuatnya sangat tidak nyaman sehingga dapat menjadi penyebab bayi kerap rewel dan sering menangis tanpa alasan.
Sebenarnya perut kembung pada bayi hingga usia 3 bulan termasuk hal yang wajar, karena memang saluran pencernaanya belum berfungsi sempurna.
Seiring bertambahnya usia, bayi juga dapat mengalami perut kembung karena mulai mencoba makanan yang berbeda untuk pertama kalinya.
Oleh sebab itu orangtua perlu mengenali tandanya dan mengetahui cara mengatasi perut kembung pada bayi. Berikut dilansir dari parents.com untuk mengetahui lebih lanjut.
Setiap orang memproduksi dan mengeluarkan gas. Hal ini terjadi karena sistem pencernaan melepaskan hidrogen dan karbon dioksida sehinggaterciptalah gelembung gas. Gas ini dapat dikeluarkan melalui sendawa, buang air besar atau kentut.
Tetapi ketika gas tersebtu tidak dapat dikeluarkan dengan mudah, gas itu terkumpul di saluran pencernaan dan menyebabkan kembung dan tidak nyaman. Bayi sangat rentan terhadap hal ini. Sistem pencernaan bayi baru lahir belum matang, sehingga menghasilkan banyak gas. Inilah sebabkan bayi sering mengalami kembung.
" Bayi juga menelan banyak udara saat makan dan menangis, sehingga menghasilkan lebih banyak gas, ” kata Samira Armin, M.D., seorang dokter anak di Texas Children's Pediatrics di Houston.
Pada saluran pencernaan memang terdapat gas atau udara. Namun yang menjadi masalah jika gas di dalamnya berlebih. Pada anak yang lebih besar atau orang dewasa, gas tersebut dapat dengan mudah dikeluarkan. Namun pada bayi, sebagian tidak dapat dengan mudah mengeluarkan gas dari dalam perutnya dan membutuhkan bantuan untuk mengeluarkannya.
Salah satu tanda perut kembung pada bayi adalah bayi mulai rewel dan menangis tanpa alasan yang jelas. Jika hal itu terjadi, cobalah untuk memeriksa bagian perutnya. Jika perut bayi terasa agak keras, dan beberapa kali buang angin, ini tandanya bayi mengalami perut kembung.
Selain rewel dan menangis, perhatikan pula gerakan bayi. Jika dia sering menggeliat dan melengkungkan punggungnya ke belakang, serta mengangkat kedua kakinya, bisa menjadi pertanda bahwa dia sedang merasakan kembung.
" Jika bayi tidak rewel setelah mengeluarkan gas, maka itu adalah pertanda bahwa masalahnya adalah gas," kata Jennifer Shu, MD, seorang dokter anak di Atlanta.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi perut kembung pada bayi, yaitu:
Tidak perlu panik jika bayi rewel dan bagian perutnya terasa keras karena kembung. Cukup lakukan beberapa cara yang dapat mencegah munculnya perut kembung pada bayi. Namun jika bayi sangat rewel dan sulit untuk ditenangkan, serta menunjukkan gejala lain, sebaiknya segera konsultasikan hal ini kepada dokter.
Bau gas bayi bisa sangat kuat? Secara ilmiah, bau gas tergantung pada makanan yang dimakan anak baru-baru ini dan jenis bakteri di usus besar anak.
Perlu khawatir dengan aroma busuk gas bayi jika disertai dengan gejala lain, seperti demam, inkontinensia, diare, sakit perut yang parah, pertumbuhan yang buruk, darah dalam tinja, atau gejala tiba-tiba lainnya. Jika hal ini terjadi, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.
Untuk melihat apakah bayi menderita kolik adalah dengan melihat tanda-tandanya. Seperti tidak kunjung berhenti menangis, perut terasa keras seperti batu, wajah merah, punggung melengkung, tangan yang selalu mengepal, dan kaki yang ditarik-tarik.
Tetapi tanda ini hanyalah salah satu penyebab kolik, bukan penyebab yang mendasarinya. “ Kolik mungkin berasal dari sistem saraf," kata Barry Lester, Ph.D., pendiri dan direktur Pusat Anak-Anak dan Keluarga Rumah Sakit Women & Infants, di Providence.
Masalah yang paling umum terjadi adalah adanya gas berbarengan dengan sembelit. Hal ini dapat diselesaikan dengan buang air besar. Beberapa anak mungkin mengalami hal ini karena saat buang air besar tidak tuntas sehingga membuat perut menjadi tidak nyaman.
Jika anak sangat rewel, menggeliat, dan sering mengeluarkan gas, perlu membawanya ke dokter anak untuk mengonsultasikan apakah anak memiliki alergi makanan tertentu atau mengalami masalah Kesehatan lainnya.
" Bayi atau anak yang alergi makanan mungkin juga akan mengalami ruam kulit, muntah, diare atau darah di tinja, dan dia mungkin tidak memiliki berat badan yang cukup," kata Jean Molleston, MD, ahli gastroenterologi pediatrik dengan Riley Hospital for Children di Indiana University Health, di Indianapolis.
Minta dokter untuk menguji jika bayi mempunyai masalah dengan gas yang disertai dengan masalah pertumbuhan, ketidaknyamanan perut, muntah, diare kronis, atau sembelit, atau jika ada penyakit bawaan dari keluarga.
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik