Austin Dan Putranya, Charlie (Foto: Facebook)
Dream - Siapa bilang para ayah tak punya kemampuan untuk membuat bayi terlelap seperti ibu? Austin Miles Geter, seorang ayah asal Dallas, Amerika Serikat punya cara unik untuk menidurkan Charlie, bayinya yang masih berusia di bawah 6 bulan.
Caranya juga sangat mudah. Austin memangku Charlie di kursi, memeluknya dengan lembut sambil memegang bawah dagunya. Setelah itu, wajah Charlie diusap dengan lembut.
" Dia terus menangis dan saya harus berganti posisi, tapi saya tahu dia mengantuk. Jika kamu mengusap alis bayi dengan lembut, maka ia akan tertidur. Jadi aku akan mencobanya," kata Austin dalam video yang viral di Facebook.
Austin pun mulai membelai lembut alis Charlie. Dalam beberapa detik, kelopak mata bayinya mulai turun dan mengantuk. Kurang dari satu menit, si bayi lalu tertidur.
Dream - Beberapa orangtua mengeluhkan jadwal tidur bayi yang begitu acak. Waktu tidurnya berubah-ubah dan hal ini membuat orangtua terjaga setiap malam. Ternyata setiap bayi membutuhkan pelatihan tidur.
Hal itu menurut Michael McKenna, M.D., dokter anak di St. Vincent Medical Group di Zionsville, Indiana. Seberapa besar pelatihan sangat tergantung pada masing-masing bayi.
" Pada usia 6 bulan, bayi memiliki kemampuan untuk menghibur dan menenangkan diri. Sebelum usia tersebut mereka belum memiliki kemampuan itu," kata McKenna.
Penting untuk membentuk kebiasaan tidur yang positif dengan konsistensi dan rutinitas. Bayi bisa saja dengan mudah menerima atau menolaknya. Lalu apa yang menurut dr. McKenna paling efektif?
Metode kursi, yaitu melibatkan meletakkan kursi di samping boks bayi. Duduklah di kursi sambil mengelus atau menepuknya, di waktu yang sama setiap malam.
" Bayi akan tahu ritual yang dijalaninya jelang tidur. Di mana orangtuanya duduk, lalu ia akan terlelap," kata McKenna.
Cara selanjutnya adalah membuat mereka tenang. Cobalah dengan menenangkan bayi saat menangis. Setelah mereda, taruh di tempat tidur dan biarkan ia tidur.
" Malam pertama akan sangat buruk. Tapi pada malam ketiga seharusnya lebih baik. Orangtua hanya perlu kuat dan konsisten dengan itu," ungkapnya.
Jika benar-benar mematuhinya, dalam waktu seminggu yang intensif, pelatihan tidur akan berhasil.
Selamat mencoba!
Sumber: Parents
Dream - Baby bouncer, ayunan, atau perangkat lain untuk menggoyang-goyangkan bayi kini banyak sekali di pasaran. Produk satu ini kerap jadi andalan para ibu untuk menaruh bayinya, sementara bisa melakukan aktivitas lain.
Saat berada di bouncer atau ayunan, bayi juga kerap tertidur bahkan lebih mudah terlelap. Seringkali orangtua membiarkan bayi tidur di ayunan hingga hitungan jam. Hal ini rupanya sangat berbahaya.
Mengapa?
Aturan tidur yang aman bagi bayi adalah seharusnya bayi tidur di atas permukaan datar tanpa banyak benda benda di dekat mereka. Menurut Ben Hoffman, seorang dokter anak dan anggota American Academy of Pediatric, jika memang bayi tidur di ayunan pastikan ada yang mengawasi.
" Jika dibiarkan dalam waktu lama tanpa pengawasan akan sangat berbahaya. Salah satu risiko yang mungkin terjadi adalah hidungnya tertutup, sesak napas dan bayi sulit bergerak, belum lagi risiko jatuh," kata Hoffman.
Selain itu, hal yang juga dikhawatirkan adalah bayi bisa terjerat dengan tali atau berguling di ayunan. Bahkan hal ini tetap bisa terjadi meski orangtua telah menggunakan tali dengan benar.
Pada 2019, ternyata penggunaan bouncer sempat memicu kontroversi setelah ditemukan 32 bayi di Amerika meninggal saat berasa di dalam ayunan. Selain itu beberapa kasus juga menunjukkan bayi terjebak di ayunan dan mengalami cedera serius.
Bagaimana pun juga ayunan memang sangat berisiko jika digunakan oleh bayi. Banyak penelitian dan makalah yang telah diterbitkan selama bertahun-tahun tentang bahaya dari bayi yang tidur di ayunan atau kursi mobil.
Salah satu penelitian di University of Arkansas berusaha melihat apa yang terjadi saat bayi berusia dua hingga enam bulan tidur di tempat yang idak datar. Dari sana ditemukan bahwa permukaan yang tak datar ini bisa membuat bayi lebih mudah berguling atau terjatuh.
Penjelasan selengkapnya baca di Diadona.id
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah