Alasan Medina Zein Konsumsi Narkoba

Reporter : Nur Ulfa
Jumat, 3 Januari 2020 11:15

Medina Zein

Medina merasa lelah dan mengudap bipolar

Dream - Medina Zein mengakui telah mengkonsumsi narkoba yang mengandung amfetamin dan metafetamin.

Menurut ibunda Medina Zein, Hj. Tien Wartini, anaknya mengkonsumsi narkoba karena kesulitan untuk tidur.

" Sebetulnya karena kurang tidur aja, kurang istirahat," ujar Tien Wartini di Ditresnarkoba, Jakarta Selatan, Jumat 3 Januari 2020.

Medina Zein

^{Foto: Nur Ulfa/Dream}

Kata Tien, obat yang dikomsumi Medina berasal dari dokter. Karena Medina mengidap bipolar. Dan obat yang diberikan mengandung amfetamin.

" Itu karena terlalu banyak kegiatan, gak bisa ngatur waktu sehingga gampang sensitif. Sehingga harus minum obat karena capek," ujar dia.

Medina sudah 4 bulan ini mengkonsumsi obat yang mengandung amfetamin. Dan Tien pun sudah mengetahui anaknya mengkonsumsi obat tersebut.

" Tahu dari awal dari 4 bulan, sebelum minum juga izin, difotoin obat-obatannya. Mungkin takut disangka gimana," ujar dia.

1 dari 5 halaman

Empat Pengakuan Medina Zein yang Sempat Menggegerkan Publik

Dream - Publik dibuat terkejut dengan penahanan pengusaha dan influencer Medina Zein dalam kasus Narkoba. Polisi melaporkan hasil tes urine istri dari Lukman Azhari ini positif mengandung Narkoba jenis amfetamin.

Pihak kepolisian telah menetapkan Medina Zein menjadi tersangka. Dan ibu dua anak itu, salah satunya bayi berusia 3 bulan, masih menjalani proses penyedikan lanjutan.

Sebelum tersandung barang haram tersebut, wanita asal Bandung ini sempat membuat geger publik dengan beberapa kontroversi. Mulai dari perseteruannya dengan pasangan artis Irwansyah dan Zaskia Sungkar sampai kasus menjual tas branded KW alias palsu.

medina zein

Foto : @medinazein

Berikut beberapa kontroversi Medina Zein yang Dream ringkas sebelum tersangkut narkoba dan ditetapkan jadi tersangka.

2 dari 5 halaman

Perseteruan Bisnis Kue

medina zein dan lukman

Foto : @medinazein

Beberapa waktu lalu, nama Medina Zein menghiasai pemberitaan media. Alasannya, Medina melaporkan Irwansyah atas dugaan penggelapan uang bisnis kue kekinian yang mereka rintis bersama yakni PT Bandung Berkah Bersama.

Laporan dibuat Medina Zein di Polrestabes Bandung pada Jumat, 18 Oktober 2019. Medina menuding Irwansyah menggelapkan uang sampai Rp 2 Miliar. Dia mengaku sebagai komisaris PT Bandung Berkah Bersama tidak mendapatkan profil sejak 2018.

" Sejauh ini kerugian 1.985.534.367, nanti bukti-bukti akan kami lampirkan setelah dipanggil BAP," ujar Medina Zein.

3 dari 5 halaman

Jual Tas Branded Palsu

medina zein dan lukman

Foto : @medinazein

Saat perseteruan dengan Irwansyah memanas, muncul kabar Medina Zein menjual tas KW alias palsu. Keterangan itu terlontar dari Zaskia Sungkar saat menggelar konferensi pers tentang laporan Medina kepada Irwansyah.

" Kebetulan Medina menawarkan tas ke aku, Bella (Laudya Cynthia Bella) dan ke adik ipar aku tapi tas itu milik temanya tapi ternyata tas nya palsu," ujar Zaskia Sungkar kala itu.

Rupanya pengakuan Zaskia Sungkar kala itu membuat Medina kecewa. Sebab, menurut dia masalah itu sudah diselesaikan dengan baik. Apalagi masalah tas milik temannya itu tidak ada kaitannya dengan laporan dugaan penggelapan uang ke Irwansyah.

" Jadi aku disini merasa dirugikan banget nama baik aku . Karena aku apes saja sih dapet titipan tas kw. Maksud aku kok ngebahas tas-tas atau barang-barang yang uangnya sudah balik. Itu juga kejadiannya sudah lama," ujar Medina Zein di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin 21 Oktober 2019.

4 dari 5 halaman

Tertipu Binis Umroh

medina zein dan lukman

Foto : @medinazein

Medina Zein dan suaminya Lukman Azhari pernah tertipu bisnis umroh miliknya Medina Zein Global Travelindo. Mereka ditipu oleh managernya, Herman yang sudah bekerja selama tiga tahun di perusahan miliknya itu.

Herman melakukan pemalsuan tiket umrah, yang sempat membuat puluhan jemaah telantar di Bandara Soekarno Hatta selama dua hari. Kerugian pun dialami Medina dan suami mencapai Rp 10 miliar rupiah.

" Ketika tanggal 23 saja tapi banyak memalsukan berkas-berkas dokumen ke vendor-vendor lain, sehingga kerugiannya bisa Rp 7 miliar-Rp 10 miliar jika dijumlah sampai hari ini," ujar Medina Zein.

5 dari 5 halaman