Anji (foto : Agus Apriyanto/Kapanlagi.com)
Dream - Komentar Anji tentang foto jenazah covid-19 jepretan fotografer National Geographic, Joshua Irwandi, mendapatkan reaksi dari berbagai pihak, termasuk dari Pewarta Foto Indonesia (PFI).
Menanggapi reaksi itu, Anji akhirnya angkat bicara. Melalui akun Instagramnya, penyanyi 41 tahun ini menuliskan poin-poin tanggapanya mengenai foto Joshua Irwandi.
" Menanggapi tegran dan kecaman dari PFI (Pewarta Foto Indonesia) untuk pertanyaan saya di Instagram saya melakukan komunikasi melalui telppon dengan Mas Hendra, Sekjen PFI. berikut adalah bebrapa poin percakapan kami," kata Anji dikutip Dream, Senin 20 Juli 2020.
Menurut Anji, dalam komentarnya tidak mendiskreditkan profesi pewarta foto maupun jurnalis. Tapi tentang sudut pandang penyebaran informasinya.
" Saya tidak mendiskreditkan profesi pewarta foto maupun jurnalis. Secara karya foto, buat saya foto Joshua Irwandi adalah sebuah foto yang powerful. Caption di Instagram adalah opini saya dari sudut penyebaran informasi yang terasa janggal buat saya. Hal ini sangat bisa didebat karena bisa salah bisa benar," kata dia.
" Jadi yang saya bahas di poin 1 adalah penyebaran informasinya. Bkan karya foto maupun pewartanya. Yang saya bahas dengan KOL dan lainnya adalah pola penyebaran informasi, bukan tujuan Joshua mengambil foto itu," imbuhnya.
Pada poin ke dua, ayah tiga anak ini menyoroti tentang kode etik kesehatan. Dimana seorang fotografer bisa mendapatkan izin untuk mengambil foto jenazah covid-19.
Anji mengeskan poin kedua soal masalahfotografer bisa mengambil foto itu hanya mengacu pada kode etik kesehatan. bukan Kode Etik Jurnalistik (KEJ).
" Lalu dipoin 2 disni petanyaan saya menyangkut kepada kode etik dunia kesehatanm bukan kode etik jurnalisme karena menurut pemberitaan, korban covid-19 tidak boleh ditemui oleh keluarganya. Ini adalah pertanyaan orang awam," ucapnya.
" Saya mengerti pasti ada etika untuk pewarta foto maupun juralis. Saya tidak akan mendebat tetang hal itu, karen pasti PFI lebih tahu. Sekali lagi dalam hal ini petanaan saya megacu kepada kode etik dunia kesehatan," tuturnya.
" Jika ada penjelasan tentang itu berdasarkan aturn medis silahkan dijelaskan. Banyak orang perlu tahu. Kesalahan saya dalam hal ini adalah tidak menyertakan kalimat tambahan untuk memperjelas poin yang saya tuju," imbuhnya.
Pelantun tembang 'Dia' juga meminta mamaf atas tanggapannya tentang foto tersebut sehingga menimbulkan keriuhan di sosial media. Ia juga meminta maaf secara langsung kepda PFi dan Joshua Irwandi.
" Untuk kesalahpahaman ini saya meminta maaf kepada PFI dan pastinya kepada Joshua Irwandi. tadi malam pun dalam forum dengan 300-an orng fotografer termasuk di dalamnya ad joshua, saya smpaikan permintaan maaf untuk penerima informasi yang berbeda/ Ini adalah pemintaan maaf terbuka seperti yang tertulis di @pewartafotoindonesia," ucapnya.
Anji mengatakan akan menghapus postingannya tersebut usai memberikan tanggapan di feed akun instagramnya.
" Untuk postingan terkait opini, biasanya saya tidak pernah menghapusnya, namun untuk menghormati Joshua dan PFI, saya akan menghapusnya setelah postingan ini. sayaa juga meu melarat sedikit pertanyaan tertulis dari PFI, yang menuliskan saya mantan artis. Memang saya berencana untuk pensiun dini dari dunia keartisan dan mengurus bisnis-bisnis saya. Tapi belum hari ini," ujar Anji.
Namun, Anji masih mempertanyakan bagaimana pewarta foto bisa masuk ke dalam ruang jenazah pasien Covid-19. " Karena saya belum menemukan jawaban yang memuaskan dari sisi kode etik medis terhadap pasien Covid-19 dan keluarganya," tuturnya
Dream - Penyanyi Anji mengomentari foto jenazah covid-19 hasil jepretan fotografer National Geographic, Joshua Irwandi yang ramai dibahas di sosial media.
Menurut Anji, ada beberapa kejanggalan pada foto tersebut. Pria berkepala pelontos ini mengunggah kembali postingan Joshua Irwandi di akun instagramya. Dalam foto itu, tampak salah satu korban covid-19 terbungkus plastik di atas ranjang rumah sakit.
" Foto ini terlihat powerful ya. Jenazah korban cvd. Tapi ada beberapa kejanggalan," tulis Anji dikutip Dream dari akun instagramnya, Minggu 19 Juli 2020.
Penyanyi berusia 41 tahun ini menyampaikan pandangannya tentang beberapa kejanggalan yang ia temukan pada foto hasil jepretan Joshua Irwandi.
© © Penyanyi Anji
" Tiba-tiba secara berbarengan foto ini diunggah oleh banyak akun-akun ber-follower besar, dengan caption seragam," ucapnya.
Selanjutnya, ayah tiga anak ini juga merasa aneh, foto tersebut disebarluarkan dan diunggah kembali oleh beberapa akun. Ia juga menganggap kejadian itu sangat berpola.
" Sebagai orang yang familiar dengan dunia digital, buat saya ini sangat tertata," kata Anji.Seperti ada KOL (Key Opinion Leader) lalu banyak akun berpengaruh menyebarkannya. Polanya mirip. Anak Agency atau influencer/buzzer pasti mengerti, imbuhnya.
Selain itu, Anji juga mempertanyaan pemotretan tersebut bisa dilakukan oleh sang fotografer. Padahal, pihak keluarganya saja untuk mendekati jenzah korban tidak diperblahkan karena takut tertular virus corona. Hal itu dirasakan jaggal oleh Anji tidak seperti di kenyataan tentang virus ini.
" Dalam kasus kematian (yang katanya) korban cvd, keluarga saja tidak boleh menemui. Ini seorang Fotografer, malah boleh. Kalau kamu merasa ini tidak aneh, artinya mungkin saya yang aneh," tuturnya.
Diakhir kalimat pelantun tembang 'Dia' ini meyakini jika virus corona tidak semengerikan yang ada dipemberitaan. Ia justru meyakini jika hancurnya hdup rakyat kecil adanya pandemi covid-19.
" Saya percaya cvd itu ada. Tapi saya tidak percaya bahwa cvd semengerikan itu. Yang mengerikan adalah hancurnya hajat hidup masyarakat kecil. EDIT : saya menulis cvd karena malas menulis covid," tuturnya.
Ulasan kejanggalan yang dirasakan oleh Anji tentang foto jenazah Covid-19 yang heboh di sosial media ternyata dikomentari sinis oleh salah satu akun.
Akun tersebut meminta bukti ucapan Anji jika covid-19 benar-benar tidak berbahaya. Ia bahkan diminta datang ke ruangan pasien covid-19 tanpa menggunakan masker.
" Coba deh @duniamanji dateng ke RS rujukan covi atau ke wisma atlet interaksi sama pasien covid disana dan nggak pakai masker, kan mas Anji oercaya bahwa covid tidak sengerikan itu," kata Akun Lia A Ganni.
© © Postingan Anji
Mendapatkan komentar itu, Anji langsung menjawabnya. Ia akan melakukan permintaan tersebut tapi dengan syarat.
" Saya mau kok Mbahk ke Wisma Atlet dan melakan apa yang Mbak bilag. Syaratnya saya diizinkan membuat dokumentasi terperinci disana. Jika mbak punya kenalan dan bisa kabari saya. Via DM, takutnya tidak terbca di twitter. Terimakasih." kata Anji.
" tentu dibutuhkan dokumenasi, karena ini masalah penting. Bukan untuk konten yang dimonetisasu, namun untuk landasan dari sebuah arguman. Bedakan. Saya malah sedang mundur pelanpelan sari berbagai platform media sosial kok," imbuhnya.
Bagaimana menurut Sahabat Dream? (mut)
Advertisement
Donald Trump Tebar Pujian Lagi ke Presiden Prabowo Subianto: 'Sosok Luar Biasa dari Indonesia'
Intip Gaji Pramugari di Indonesia, Penasaran?
7 Pantai Dekat Jakarta yang Cocok untuk Pelepas Penat
Saatnya Gen Z untuk Shine & Unstoppable di Yamaha Youth Community Got Talent 2025
Bukan Cuma Malas Cuci Muka, Ini Penyebab Pria Berjerawat
Energi Baru dari #TwistLickDance, Kolaborasi Penuh Warna antara OREO dan BABYMONSTER
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Orang Korea Dagang Cilok Keliling, Netizen: Kita `Jajah` Bangsa Lain Via Jajanan
13 Komunitas Kanker di Indonesia, Beri Dukungan Luar Biasa Bagi Para Penyintas
Menyusuri Fakta Tersembunyi Ibu Kota Bareng Komunitas Jakarta Good Guide
Donald Trump Tebar Pujian Lagi ke Presiden Prabowo Subianto: 'Sosok Luar Biasa dari Indonesia'